Hari ini Taeyong berniat benar benar mencari identitas penulis notes yang setiap hari ada di lokernya. Ia sampai niat ke perpustakaan melihat album foto alumni murid di sekolah nya untuk mencari perempuan itu.
“Tidak ada disini.” Taeyong merintih lelah ketika sudah 3 album foto ia jelajahi namun tidak ada hasil.
Taeyong tidak patah semangat mencari inisial perempuan misterius itu. Ia kembali mencari album foto tahun 2016 namun lagi lagi tidak menemukan perempuan berinisial js.
Pria itu sibuk mencari cari lagi, dan tampaknya penjaga perpustakaan di sekolahnya memperhatikannya sedari tadi.
“Hei. Kau mencari apa?” teguran itu berhasil menghentikan aktivitas Taeyong.
“E-Eh, aku sedang melihat lihat murid alumni sekolah ini,” jawabnya dengan senyuman canggung yang tercetak jelas di wajahnya. Penjaga perpustakaan tersebut tidak percaya dengan jawaban Taeyong dan berjalan mendekati pria itu.
“Huh, jangan berbohong. Kulihat kau seperti mencari sesuatu yang tidak kau dapati dari tadi.” Damn! Taeyong langsung ketahuan, sekarang ia tidak bisa mengelak lagi.
Taeyong hanya menyengir seperti orang yang tertangkap basah. “Y-ya sebenarnya aku sedang mencari seseorang.”
“Siapa?”
“Aku tidak tahu. Ia hanya menulis inisial namanya.”
Penjaga perpustakaan tersebut menyunggingkan senyum simpulnya. “Biar ku tebak, kau pasti sedang di mabuk asmara.”
“EH?” Taeyong sangat malu. Gosh, sepertinya penjaga perpustakaan ini adalah Yuta versi wanita.
“Apa inisial perempuan itu?” Sangat tidak terduga, penjaga perpustakaan itu bahkan langsung memborbardir pertanyaan yang membuat Taeyong syok terus menerus.
“Ah—i-itu...” Taeyong merasa sangat gugup dan bingung harus memberikan inisial nama perempuan itu atau tidak.
Pada akhirnya Taeyong pun memberikan inisial namanya karena siapa tahu penjaga perpustakaan di hadapannya ini bisa membantunya. “Inisialnya js.”
“Sebelumnya aku ingin bertanya, apakah perempuan itu bukan dari sekolah ini? Dan juga mengapa kau mencari daftar siswa alumni sekolah ini?” Sejak tadi penjaga perpustakaan tersebut bingung, mengapa Taeyong mencari di album alumni sekolah dan bukan mencari orang yang masih ada disekolah.
Taeyong menggaruk lehernya yang tidak gatal. Ia juga sebenarnya berpikir demikian. Namun karena petunjuk yang diberikan perempuan itu, dirinya langsung tergerak mencari di buku album alumni murid sekolah. “Aku juga tidak tahu. Ia menyuruhku mencarinya di daftar murid alumni sekolah ini, aku juga menanyai anak di sekolah ini tapi tidak ada yang mengaku.”
Diam diam Taeyong membatin setelah menyesali omongannya. Oh sial, Taeyong mengapa kau jadi curhat kepada penjaga perpustakaan?
“Hm. Itu aneh... Apakah itu senior mu yang sudah lama lulus? Tapi tak masuk akal jika setiap hari dia mengantarkan surat ke lokermu.” Taeyong mengangguk setuju dengan ucapan penjaga perpustakaan didepannya.
Taeyong dan penjaga perpustakaan itu terlihat sama-sama diam. Taeyong merasa dirinya akan menyerah karena ini sangat sulit dan terlalu misterius.
Lagipula, mengapa dirinya bisa merasa sehanyut ini hanya karena sebuah tulisan yang bahkan tidak ia ketahui penulisnya.
Tak lama kemudian penjaga perpustakaan tersebut berucap, “aku rasa aku tahu siapa orangnya.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.