one

29 11 11
                                    

Syafira menatap layar ponselnya gerah. Untuk kesekian kalinya nomor tidak di kenal mengganggu tidurnya. Menelponnya tepat tengah malam.

Anehnya, Fira tidak pernah berani mengangkat panggilan tersebut. Ia merasa kalau akan ada masalah jika ia menerimanya.

Di banding itu, bukankah lebih baik di abaikan saja. Tidak sulit. Ia bisa mengganti nomor telponnya.

Tidak ada orang penting yang bisa ia hubungi.

"Sialan!" Fira membanting hpnya kasar. Hp itu tidak pecah karna ia melemparkannya ke sofa empuk yang ada di dekat tempat tidurnya.

Dering panggilan itu tidak berhenti juga. Membuat cewek berambut sepunggung itu menutup kedua telinganya rapat rapat.

Masih di rasa kurang cukup, Fira menjejalkan bantal di dekatnyq ke kedua kupingnya.

"Manusia sialan! Kurang ajar ganggu gue tidur, bangsat!" Fira terbiasa mengumpat apapun yang di rasa meresahkannya. Entah itu mahluk hidup ataupun benda mati.

Merasa kalau nada dering itu sudah berhenti. Fira bernafas lega.

Syukurlah..

Drrrtttt drtttt

"Damn it!!"

Dengan hati dongkol Fira beranjak dari kasur, mengambil hpnya dengan raut kesal. Di tatap sebentar layar ponsel tersebut.

Masih nomor yang sama

"Aishh!"  Persetan dengan apapun yang akan terjadi setelah ini. Fira akhirnya menyerah dan mengangkat panggilan tersebut.

Bajingan satu ini sedang memancing emosinya. Dan jika memang benar itu tujuannya. Fira dengan senang hati ingin memberinya selamat karena sudah berhasil.

"Shit! Siapa Lo ganggu gue terus, hah?!" Tanya Fira berteriak marah.

Hening

Tidak ada jawaban di seberang sana. Walau begitu Fira yakin jika siapapun orang itu, ia tau kalau dia sedang ikut mendengarkan. Terdengar dari suara helaan nafasnya.

Untuk apa menelponya kalau tidak mau bicara?

"Kurang ajar!" Fira memutus panggilan sepihak. Sudah ia duga. Itu cuma orang iseng yang kurang kerjaan.

Ah.. menyebalkan sekali.

Fira hendak mencopot kartu SIM nya sebelum ada satu pesan masuk dari nomor tadi.

Ternyata bener, Lo orangnya

Fira mengernyit. Apa?

Ia ingin membalas, tapi ragu. Tidak ada waktu juga untuk memedulikan hal seperti ini. Sudahlah!

Ting

Satu pesan lagi masuk. Masih dari nomor barusan.

Gue tau siapa elo sebenernya.

Ting

Lagi?

Gue juga tau sama apa yang udah Lo lakuin hari ini.

Fira makin penasaran. Ia memilih menunggu pesan itu barangkali ada lagi. Dan benar saja, satu pesan terakhir darinya masuk.

Gudang kosong, kampus, 17 pm, mati. 

Fira terbelalak. Ia menutup mulutnya tak percaya. Ia tau apa maksud pesan ini. Fira tau.

Tiba tiba keringat dingin mulai menggerayapi tubuhnya, tangannya bergetar dan bola matanya membulat.

Fira was-was

Feeling yang mengatakan kalau panggilan ini akan jadi masalah rupanya tepat sasaran.

Ting.

Notif masuk terdengar lagi. Ia pikir tadi yang terakhir. Dengan gemetar Fira pun membacanya.

Goodnight for u, Syafira Danella.♥️

KILL YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang