❝chan, kamu harus ingat. Dia disini bukan untuk menetap tetapi untuk di pergunakan, Chan ini saatnya❞
❝halo Chan, lama tak bertemu, bagaimana kabar mu? Aku baik, aku rasa kamu mengenali tulisan ini, aku harap bisa bertemu dengan mu❞
❝hahaha, kamu ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terdapat sebuah mansion besar yang dipenuhi banyak orang, mau itu di dalam ataupun di luar pekarangan mansion itu. Mansion dengan bangunan yang terlihat tua tetapi tetap megah, mewah, bersih dan indah akibat pekarangannya yang dipenuhi bunga dengan warna yang serasi dengan nuansa mansion. Banyaknya tumbuhan dan pohon yang hijau juga membuatnya terlihat sejuk, tapi siapa kira bahwa mansion ini sebenarnya terletak di tengah hutan yang hanya bisa diakses oleh mereka saja.
Mansion yang berwarna monokrom dengan sedikit sentuhan warna elegan yaitu emas ini jika dilihat dari atas tidak akan terlihat akibat pepohonan yang rimbun disekitarnya dan memang itulah niat sang pemilik mansion ini.
Seorang pria yang masih bisa dibilang cukup muda tetapi sudah memiliki perusahaan yang besar, sukses dan termasuk dalam perusahaan terkaya di negaranya. Seorang pria yang sangat menawan dengan kaki jenjang dan badannya yang slim dengan kulit terang yang dapat memikat para kaum hawa.
Tok Tok Tok...
"Masuk"
Terbukalah pintu dan memperlihatkan seorang pria dengan senyum indahnya yang berjalan masuk dan duduk didepannya.
"maaf kak. Apakah ada masalah?"
Orang di depannya masih tersenyum dan menggeleng kecil yang membuat lawan bicaranya mengangkat alis bertanda tanya apa alasan pria ini mendatanginya jika tidak ada masalah.
"tidak ada masalah, aku hanya ingin bilang orang yang kamu bawa 1 Minggu yang lalu sangat luar biasa, dia bisa menjadi umpan yang sangat baik, dia berhasil menangkap ikan"
Baiklah sekarang dia tau mengapa orang di depannya ini tersenyum sangat cerah hingga menandingi cahaya lampu di ruangan itu yang memang dibuat sedikit redup.
"ah saya senang mendengar kakak menyukainya"
Orang di depannya memutar bola matanya dengan malas dan kembali menatapnya dengan mata yang tidak suka.
"berhenti membuat ku seolah seperti bos, kita saudara walau tidak kandung. Aku mengangkat mu dari panti itu untuk menjadi saudara ku bukan anak buah" jelas orang itu masih dengan tatapan malasnya sedangkan dia hanya bisa tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"maaf kak, aku hanya merasa segan, kakak sangat banyak membantu ku"
"tenang saja Chan, untung aku mengangkat mu, kalau tidak kamu akan terperangkap dalam penjara itu hingga kamu dikeluarkan" balas orang itu kembali tersenyum indah.
Benar, Bang Chan atau kerap dipanggil Chan ini adalah seorang anak panti asuhan yang kemudian diangkat oleh keluarga orang di depannya ini lalu dibesarkan seolah anak mereka hingga dibiayai pendidikannya yang memang sudah dikhususkan untuk melanjutkan bisnis keluarga itu. Hingga saat mereka sudah cukup dewasa kedua orang tua mereka meninggal akibat pesawat yang mereka gunakan untuk pergi mengalami kecelakaan. Sedangkan kedua lelaki yang tumbuh menjadi pria tangguh ini harus melanjutkan bisnis yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
