Happiness

272 42 10
                                    

Tiba saatnya, dimana aku bisa tenang; saat dimana hati dan pikiran ku menjadi damai.

Pandanganku mulai buram, nafas dan denyut nadiku mulai melemah. Namun aku malah melemparkan senyum hangat padanya.

Sosok pria tampan nan tinggi itu mulai panik. Matanya berkaca-kaca dan hidungnya merah, lucu sekali haha.

Aku ingin sekali mengatakan 'Aku baik-baik saja tuan.'

Namun pria itu langsung membungkamku sambil tersenyum pahit, ia mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Padahal suaranya bergetar hebat.

Ia mengambil ancang-ancang untuk menggendongku dan segera mencari pertolongan. Namun aku menggeleng pelan padanya. Memberi tanda bahwa semua sudah terlambat.

Aku mencoba membuka mulutku.

Dengan amat sangat pelan kukatakan bahwa aku tidak perlu diobati.

"Aku hanya perlu tuan menemaniku, di sampingku, sampai aku benar-benar menutup mata."

Wajah penyesalan terpasang padanya, namun ia langsung merubahnya dengan senyum.

Senyum paksaan yang disertai dengan titik-titik air mata.

"Aku tidak apa-apa."

Akhirnya kukatakan juga.

"Tuan tidak perlu merasa sedih apalagi menyesal." lanjutku dengan senyum hangat

Titik air matanya merupakan jawaban. Ia tidak berkata apa-apa.

ia hanya mengangkat tubuhku dan meletakanku dipangkuannya.

Aku langsung membenamkan mukaku pada badannya yang hangat dan aku menghabiskan tenagaku untuk tertawa kecil.

Di tengah-tengah aku yang sekarat, tangan pria tampan itu mengelus lembut pipiku yang pucat sambil berkata "Apakah aku terlalu egois jika menginginkan kau hidup?"

Aku tersenyum dan menggeleng lemah sembari mencoba memegang telapak tangannya.

Aku mulai mengambil napas panjang meski badanku sudah tidak mampu.

"Hingga saat ini terima kasih."

"Terima kasih tuan sudah mau menjagaku dari kecil."

"Melindungiku"

"Bersedia menampungku."

"Mengajariku"

"Bertanggung jawab atas diriku"

"Terima kasih...."

"Terima kasih sudah mau menemaniku hingga akhir."

"Hingga akhir...."

*Chuckle

Air mataku berlinang, telapakku berada di pipinya yang hangat.

Ini pertama kalinya aku tersenyum sebegitu lebar. Pertama kalinya aku merasakan kehangatan, kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian.

Rasa kosong dalam hatiku hilang, lenyap tanpa jejak.

Sayangnya senyum dan kebahagiaanku dibalas dengan tangisan.

"Jangan pergi....", bisiknya.

Aku hanya tersenyum mendengarnya.

"Aku mohon ini belum terlambat, aku bisa menolongmu. Jadi jangan pergi."

Tangannya masih mengelus pipiku yang mulai mendingin.

Aku menggeleng pelan sebagai jawaban dan mengatakan bahwa aku sudah cukup bahagia untuk mati sekarang.

"Tuan aku punya satu permintaan." kataku pelan

Dengan sigap pria itu memusatkan pandangannya padaku sembari berkata "Katakan. Apapun akan kulakukan untuk mu."

"Aku ingin memanggilmu papa." kataku sambil tersenyum lemah

Ah... padanganku mulai buram. haha, waktuku sudah datang.

Mendengar hal itu, dengan segera ia mengangguk.

"Panggil aku papa!"

Dengan mata berbinar ku panggil ia berkali-kali. Mataku panas, air mataku makin deras.

"Papa...."

"Ya?"

"Apa papa akan mengingatku?"

"Tentu sayang." jawabnya sambil mengecup lembut keningku.

"You will continue to shine like gold in my memories."

"Papa."

"Hmm...? Apa sayang?"

"PAPA!"

"Aku cinta papa! Aku sayang papa Zhongli! Hehe...."

Dan seketika itu aku menghembuskan nafas terakhir dengan senyum dan air mata yang manis.

"Papa juga cinta dan sayang kamu."

"Jadi jangan pergi!"

"Jangan pergi sayangku!"

"Jangan tinggalkan papa!"

Isak dan tangisnya menggema. Berulang kali ia berteriak memanggil namaku.

"Y/n sayangku, jangan pergi!" teriaknya.

Suaranya bergetar dan badannya lemas, ia memeluk badanku yang sudah dingin tak bernyawa.

"Jangan pergi sayang...."



***

Hawo guys :)

Maap gak sedih ya.

jujur waktu aku buat ini itu bawaannya mau nangis jadi ya hehe...

But anyway, makasih dah mau baca.

Aku buat ini itu sebenernya gabut dan kebetulan lagi terinspirasi sama suatu playlist di yutub. Bahkan judulnya hampir persis, cmn ku potong aja :'v

"Slowly Dying While Zhongli Caresses your cheeck"

https://www.youtube.com/watch?v=ISCYJPUFZy4

Tuh kukasih judul sama linknya, baik kan aku :)

Yang udh baca, komen, like dan dislike makasih ya.

Klo banyak yang suka kek beginian nanti aku buat lagi tapi gk janji :')

Btw aku bingung banget sama covernya jadi kukasih sun flower aja :)

Adios~

Dying in Zhongli's ArmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang