Jakarta, 9 Desember 2020
8:00 a.m
******
Pagi itu hujan membasahi tanah dan Gedung-Gedung tinggi di Kota Jakarta, cukup deras. Banyak manusia yang lebih memilih berteduh dan beberapa manusia yang lainnya memilih lanjut tanpa mereka khawatir besok akan jatuh sakit.Jika dipikir. Ternyata melihat rintikan hujan dengan bersamanya suara petir, lalu ditemani sebuah musik dan secangkir kopi panas akan membuat keadaan lebih tenang. Itu yang aku rasakan, saat sendiri.
Aku Shayana Skyla.
Awalanya aku tidak mengerti mengapa orangtuaku memilih nama itu, mungkin sedikit konyol jika aku berfikiran seperti ini. Tetapi,Flashback on 8 tahun lalu.
"Ana mau tau tidak kenapa Ayah sama Ibu memilih nama shayana skyla untuk kamu?" tiba-tiba Ayah menghancurkan keheningan diantara kami berdua. Ayah yang saat itu sudah hampir terlihat tua sambil meminum kopi buatan Ibu membenarkan duduk nya agar lebih dekat denganku, saat ini kami sedang duduk di depan teras rumah karna Ayah sedang libur.
"Ana tidak tahu yah" aku sambil menggelengkan kepala karna aku tidak mengerti apa yang sedang Ayah bicarakan padaku.
Lalu Ayah tertawa dengan menatapku dan aku balas menatapnya seakan bertanya 'apa yang Ayah maksud'.
"Shayana yang berarti kamu pantas mendapatkan hal-hal baik dalam hidup mu. Dan, Skyla yang berarti kau akan tinggi dan indah seperti langit untuk ayah dan ibu" jelas singkat Ayah sambil melihat langit sore yang mulai gelap.
"Kita memang tidak seberuntung orang lain Ana. Tetapi, jika kamu sudah dewasa nantj tolong ingat kata-kata Ayah ini" kata ayah dengan senyum yang merekah di bibirnya. Sangat indah menurutku.
"Kamu memang tidak lahir dari keluarga beruntung seperti orang lain yang mendapatkan apa yang mereka mau. tapi ingat, kamu lahir dari keluarga yang mengajarkan kamu untuk tetap kuat saat masalah terberatmu. Ayah dan Ibu akan selalu mendukung apa keputusan kamu nanti jika itu memang yang terbaik untuk kamu. Ingat Ana, untuk kamu jangan untuk orang lain ataupun Ayah dan Ibu. Apa kamu mengerti Ana?" Ayah menatapku dengan senyumnya yang khas.
"Dan satu lagi ingat pesan Ayah, Ana, tetaplah jadi dirimu sendiri. Jangan dengarkan ucapan buruk orang lain, dengarkan dan capai apa yang kamu ingin lakukan selagi itu hal yang positive. Ayah dan Ibu tidak akan melarang apa yang membuatmu senang, kita akan selalu ada dibelakangmu saat kamu bahagia dan ada didepanmu saat kamu sedih. Hanya saja Ana... jangan tinggalkan kami jika dirimu sudah lelah tanpa alasan yang pasti dan hanya sementara. Ayah dan Ibu sangat menyayangimu. Sangat."
Sambung ayah menatapku dengan tatapan yang teduh dan aku membalas tatapanya dengan senyum.Flashback off.
Tiba-tiba tanpa permisi, setetes air mata turun. Jika mengingat kalimat yang Ayah ucapkan 8 tahun lalu. Ibu, Ayah Ana sangat merindukan kalian kataku lirih dalam hati.
Jika kalian pikir orangtuaku sudah tidak ada, kalian salah.
Mereka masih ada. Hanya saja saat ini umurku 18 tahun, aku harus bekerja dan tinggal sendiri karna tempat kerjaku jauh dari rumah hitung- hitung menghemat biaya angkutan umum.
Tiba-tiba alarm berbunyi tepat jarum jam di angka 8:30 Ah..sudah waktunya aku berangkat kerja kataku dalam hati.
Aku bergegas mandi, dan sarapan dengan seadanya. Kopi dan roti itu sudah bagus bukan? Hahaha.Jika kalian penasaran apa pekerjaanku. Aku berkerja di sebuah cafe sebelah dekat Universitas jakarta utara, soal gaji lumayan untukku dan sebisa mungkin setengahnya aku sisihkan untuk dikirim ke orangtuaku.
Hari minggu cukup ramai karna banyaknya anak kuliah dan pegawai kantoran yang lebih memilih untuk menyelesaikan tugas mereka diluar daripada dirumah, dengan ditemani menu andalan ice americano dan setengah potong cake. Kadang ada yang memberi tip padaku dan teman kerjaku, kami menerimanya dengan senang hati.
Mungkin sampai sini saja dulu. Karna hari besok masih ada untuk aku menceritakan kisah hidup dari seorang perempuan, penyuka hujan dan coffee dengan hobi yang suka menulis cerita dari pengalaman hidupnya yang dilahirkan untuk tetap kuat saat masalah kecil dan besar selalu menimpannya.
Aku selalu ingat akan kata pepatah yang satu ini "Pengalaman adalah Guru terbaik" ? Karna tidak ada pengalaman
yang sia sia. Tepatnya kamu bisa mengambil beberapa pelajaran dari pengalaman yang terjadi di hidupmu dan orang-orang disekitarmu.Apakah orang-orang baik akan selalu mengelilingi kita?
Mungkin dari kalian ada yang selalu mempertanyakan?
Jika kalian penasaran, semua jawabannya ada di Singgasana Mimpi Abu .
"Mari aku beritahu apa itu
Singgasana Mimpi Abu
yang mempunyai berjuta
makna di dalam nya"
- Shayana Skyla Est.2002🐝
🐝
🐝
🐝
🐝
🐝
🐝
🐝
🐝..................................
📎Hello Beevers!!💛
Hope u enjoyed my story!!
Hehe sorry kalo ada kata-kata yang buat kalian bingung atau mungkin ada yang menyinggung. karna ini book pertama dan baru mulai🙇♀️
Basa basi dulu yaa sorry ahaha.
Btw FOLLOW & VOTE BEEVERS!!💛
Thanks for u guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgasana Mimpi Abu [✎𝐑𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 ]
Non-FictionKisah ini menceritakan tentang bagaimana manusia bertahan hidup dengan takdirnya masing-masing. Bahkan masalah serumit atau sekecil apapun, tetap tidak dapat kita hentikan begitu saja karena itu adalah takdir yang Tuhan berikan. Semua manusia hanya...