Bagian 1

10 2 1
                                    

Sepasang sepatu sneakers milik gadis cantik dengan penampilan yang menarik semua perhatian siswa SMA Antareksa berjalan dengan tenang tanpa memperdulikan pujian - pujian yang keluar dari bibir seluruh siswa.

"Gila cantik bener tu cewek"

"Eh liat deh, itu anak baru bukan sih kok gw baru liat ya. Cantik bgt gw aja yang cewek terpesona sama kecantikannya apalagi yang cowok"

"Bening amat neng"

"Boleh kali neng kenalan dulu"

Kira-kira seperti itulah pujian yang keluar dari bibir masing-masing siswa yang sedang terperangah dengan kecantikan gadis itu.

Gadis yang sedang dibicarakan hanya tersenyum tipis, kayak gapernah liat orang cantik aja -batinnya

Setelah sampai didepan kantor kepala sekolah, gadis itu menarik nafasnya untuk menghilangkan rasa gugup dan mengetuk pintu dengan sopan.

Tok tok tok

"Masuk"

Setelah mendengar perintah dari dalam, gadis itu membuka pintu dengan hati-hati "permisi pak saya anak pindahan dari SMA Talitha"

"Oh kamu to, silahkan duduk dulu biar saya panggilkan guru untuk mengantar kamu ke kelas" gadis itu hanya tersenyum lalu mangangguk

Setelah menunggu beberapa saat guru yang dimaksud datang dan langsung mengajak gadis itu ke kelas yang memang akan menjadi kelasnya selama 3 tahun kedepan.

"Anak-anak tolong perhatiannya sebentar"

"Kenapa minta perhatian bu, ibu kurang perhatian ya sampe minta perhatian murid" jawab salah satu siswa yang duduk dipojok kanan dan langsung di hadiahi dengan lemaparan spidol, tentu saja guru itu yang melemparnya

"Kamu ya arga, gak ada rasa hormat sama sekali kepada guru"

"Tolong diam ibu mau menyampaikan sesuatu, kalian kedatangan murid baru hari ini. Sini nak perkenalkan dirimu"lanjutnya

Yang dipanggil pun langsung melangkahkan kakinya masuk dan menanggapi dengan senyuman
"Halo, perkenalkan nama gw Kirana Lokahita kalian bisa panggil gw Loka, gw pindahan dari Sma Talitha. Terimakasih"

"Gila cantik bgt njirr"
"Eh mampus cantiknya bikin mampus"
"Hai jg"
"Halo Loka"

Sapa semua siswa yang sedang terkagum-kagum dengan kecantikan Loka, yang disapa pun hanya bisa tersenyum canggung sebab ini adalah hari pertama dimana dirinya akan merasakan perbedaan antara Sma nya dulu dan sekarang.

"Baik Loka kamu bisa duduk disamping cia"

Yang disebut namanya langsung tersenyum lebar dan melambaikan tangannya ke arah Loka

Loka pun langsung berjalan kearah bangku yang disebutkan tadi serta tidak lupa memberi senyumnya kepada cia

"Halo gw Nacia helen morae, seneng deh ada anak baru dikelas ini"Loka hanya menanggapi dengan senyuman

"Baik anak-anak sekarang buka buku kalian halaman 105 kerjakan dulu yang bisa ya"

"Iya buu!!" Jawab seluruh siswa yang berada dikelas.

_____

Bisa dilihat dari kejauhan kantin Sma Antareksa sangat ramai, tak sedikit dari mereka mengeluh karena terlalu lama mengantri.

Jangan lupa jg disini Loka juga sedang mengeluh walaupun tidak sekeras teman-temannya yang lain. Demi semangkok bakmi bu endah yang katanya enak Loka rela berdesak-desakan

"Cia kita pindah aja yuk, beli yang lain masa cuma beli bakmi sampe ngantri kayak gini mana pada dorong-dorong lagi"keluh Loka yang langsung ditanggapi oleh cia

"Ihh Loka lokan anak baru ni ya, harus dan wajib ngerasain bakmi bu endah"

"Yakan kalo rame gini malah waktunya habis buat ngantri"

"Udah deh diem aja, noh tinggal dikit lagi kita dapet"Loka hanya bisa menghela nafas panjang, bisa-bisa dia tidak makan jiks tidak menuruti omongan cia

"Awass kek minggirr ishh!!!"

Melihat cia didorong hingga hampir jatuh sontak Loka melotot tak terima melihat temannya diperlakukan seperti ituu

"Heh! Bisa ngantri gak sih, jangan main serobot antrian dong. Sekolah mahal-mahal kaga punya aturan lo"cia yang melihat itu lantas menarik tangan Loka

"Maaf ya kak anggun dia anak baru jadi gatau kakak siapa"

"Lah ngapa lo yang minta maaf harusnya dia dong cia"

"Anak baru aja belagu lo"

"Lah emang ngapa kalo gw anak baru, gw sekolah jg bayar sama kaya lo kenapa jadi lo ngurusin hidup gw"

Melihat perdebatan yang makin sengit semua siswa yang tadinya sibuk memperebutkan bakmi kini tengah menatap 2 orang yang sedang beradu mulut.

"Berani bgt lo sama kakak kelas, kaga punya sopan santun lo ya"

"Lah? Kaga ngaca lo ngab, lo aja kaga ada sopan sopannya sama adek kelas tapi minta di hormati, bulshiit lo"

"Berani ya lo!!!" Dengan tidak sabaran anggun menarik rambut Loka dengan sangat kuat sedangkan Loka yang diperlakukan seperti ituu tentu tidak tinggal diam

Loka menendang tulang kering anggun yang otomatis membuat cekalan tangan dirambut loka terlepas begitu saja, anggun yang merasa kesakitan akhirnya mengamuk tidak jelas dan Cia yang melihat itu lantas membelalakan matanya dan menarik Loka menjauh dari kerumunan

"Cia lo apaan sih gw masih mau ngasih dia pelajaran biar dia kapok"

"Kapok ndiasmu, dia kakak kelas yang suka ngebully tapi lo malah cari gara-gara sama dia"

"Lah dia yang mulai duluan ya gw kepancing lah, gila aja gw kalah"

"Udah deh kita ke kelas aja lupain tentang makan, gw tadi masih ada roti di tas nanti kita bagi 2" finish cia yang kalah adu mulut dengan Loka.

Sebelum loka dan cia melangkahkan kakinya tiba-tiba ada yang memanggil nama Loka dengan sangat lantang, hingga membuat beberapa orang disekitaran koridor kaget.

"LOKAA!!"

Cia yang berbalik langsung melotot melihat siapa yang dengan tidak sabaran menghampiri mereka.

"Mampus lo Loka"

"Kenapa sih em-" sebelum menyelesaikan ucapanya tangan loka ditarik kuat hingga sang empu hampir terjatuh.

"LO APA APAAN SIH!" bentak loka yang tak terima dilakukan seperti itu.

"LO YANG APA APAAN! Nama lo Loka kan?"

Cia yang mulai panik hendak melerai mereka tapi tatapan tajam dari laki-laki didepannya membuat cia mundur tidak berkutik.

"Iya gw Loka! Kenapa? Ada masalah apasih kenal jg kaga main tarik-tarik aja, lepaass gak tangan gw!!"

"Lo apain cewe gw hah?!" Laki-laki itu memberi penekanan setiap kata yang ia ucapkan

"Siapa sih cew-"
"Ohh gw tau pasti anggun anggun itu kan cewe lo? Gila sih cewe sama cowonya sama aja"

"Lo ngomong apa barusan?!"

"Gw ngomong banyak tinggal pilih mau diulang yang mana?" Jawab Loka menantang.

"Lo beran-"ucapan laki-laki itu terpotong karena tiba-tiba guru lewat didepan mereka

"Heh kalian pada ngapain disitu udah bel masuk kenapa pada diluar, cepet masuk kelas masing-masing"

"Urusan kita belum selesai" bisik laki-laki itu dan berlalu meninggalkan Loka serta cia yang masih diam

"Dia siapa sih, sok jadi pahlawan buat cewenya padahal yang salah jg siapa aneeh!"

"Gila sih ka, lo anak baru tapi udah nantang maut hebat bgt lo" ucap cia karena cia tahu cepat atau lambat akan ada akibatnya

"Udah sih biarin aja, dah ah ayo ke kelas" Loka menarik tangan cia menuju kelas.

To be continued...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOKAHITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang