02

22 3 0
                                    

Ketukan pulpen diatas meja terdengar nyaring didalam ruangan. Jae hanya bisa terduduk sambil menunduk menatap sepatunya.

Setelah pertemuan sialnya dengan sang bos tadi jae terpaksa harus masuk ruangan sang bos. Ya tentu saja untuk mendapatkan ceramah indah dipagi hari.

"Jadi?" Ucap sang bos memulai.

"Maaf pak, pagi tadi saya harus mengantar adik saya sekolah." Ucap jae. Bosnya menghela napas. "Ini udah kali keberapa kamu telat?" Tanya sang bos.

"Ma-maaf pak ini untuk yang ke 4." Ucap jae tak enak hati. Pikiran jae berkecamuk, dia takut mendapatkan hukuman berat dari sang bos terlebih sudah 4 kali dia telat datang ke kantor.

"Kamu tau kan kalau di perusahaan ini punya peraturan?" Tanya si bos. Jae hanya mengangguk menanggapi.
"Jam kerja kamu saya perpanjang selama seminggu menjadi 10 jam per hari."

Jae yang mendapatkan hukuman itu menganga tak percaya. "Pak yang bener aja!" Protes jae. Sang bos mendelik sinis "ok 12 jam!" Putusnya.

'gila' pikir jae saat mendengar ucapan sang bos. "10 jam cukup. Saya permisi dan terimakasih atas hukuman nya." Ucap jae lalu keluar meninggalkan ruangan sang bos.

'julian gila!'

[]

Saat ini uyi sedang duduk di kantin fakultas ekonomi tempat biasa dimana icham dan uyi biasa makan.

Saat ini uyi sedang duduk di kantin fakultas ekonomi tempat biasa dimana icham dan uyi biasa makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kebiasaan selalu aja kayak gitu. Setiap mereka ketemu pasti "udah lo pesen aja ntar gue yang bayar." Kata icham.

"Icham kebiasaan ih! Awas aja kalo gak mau gue traktir balik!" Dumel uyi tanpa tau ada icham dibelakangnya.

"Iya-iya nanti gue mau kok ditraktir lo!" Ucapan yang dilontarkan icham membuat uyi kaget dan tanpa sengaja menjatuhkan minumannya keatas meja.

"Ih kan tumpah! Lo sih ngagetin gue mulu!" Dumel uyi. Icham ketawa "iya maaf deh. Sini tangannya ada yang luka gak?" Tanya icham sembari menarik tangan uyi.

Uyi yang melihatnya hanya berdecak malas. "Astaga icham yang ganteng, ini tuh air tumpah dan bukan gelas kaca yang pecah ya gue gak luka dong." Ucap uyi marah. Icham hanya nyengir dengan polosnya.

"Jadi gimana udah mikirin tempatnya?" Tanya icham sembari menyeruput minuman yang tadi dipesannya. "Huum. Maybe tempat kak jae kerja kayaknya." Jawab yuyi. Icham mengangguk.

"Lumayan deket sih sama tempat gue magang." Ucap icham. Yuyi mendelik kearahnya "jadi kita gak satu tempat cham?" Tanya yuyi. Icham menggeleng menjawab pertanyaannya.

"Gue udah terlanjur dapet di Tama Crop." Ucap icham santai. Yuyi melotot dengan ekspresi yang aneh dimata icham "heh lo kesurupan?!" Ucapnya sambil menggoyangkan tubuh yuyi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

.•✓°*"˜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang