mi amor

92 12 8
                                    

udah lama banget nggak buka wattpad tapi malah balik cuma buat ngetik os hamllen... mereka gemes banget soalnya 😭 ini aku ngetiknya ngebut makanya berantakan banget..

maaf ya, aku mau oleng bentar :D



🐧🐣


Wajah Allen bertekuk masam, dan untuk kali yang entah keberapa, laki-laki manis itu mendengus sebal. Minuman dihadapannya sama sekali tidak diubris meskipun es di dalamnya sudah mencair.

Seongmin yang sedari tadi duduk di samping Allen memgernyit heran. Ia dapat merasakan aura tidak enak dari Allen, membuatkannya sedikit bingung karena Allen jarang —hampir tidak pernah— bertingkah seperti ini. Setelah lama berdiam diri, akhirnya Seongmin memutuskan untuk bertanya.

"Kak, kenapa?" Alih-alih mendapat jawaban, Allen malah semakin mendengus sebal. Tangannya dikepal erat-erat, marah, kesal menjadi satu. Emosinya hari ini sedikit buruk, dan semuanya karena seseorang.

"Kak Allen, jangan bikin takut deh.." Seongmin merapat, tangannya memeluk lengan Allen. Berharap kakaknya itu sedikit tenang.

Merasakan kalau tingkahnya itu sedikit berlebihan, Allen memejam matanya erat-erat, menarik napas dalam dalam dan mencoba menenangkan diri. Tangan Seongmin menggosok lembut punggung Allen. Meskipun Allen belum memberitahu apa-apa, Seongmin yakin kalau tingkah aneh sang kakak itu pasti berhubungan dengan Wonjin.

Ham Wonjin, laki-laki yang 2 tahun ini menjalani hubungan dengan Allen. Hubungan keduanya berjalan dengan mulus, bahkan Seongmin ingat dengan jelas kalau keduanya cuma pernah bertengkar 3 kali. —Atau 4, termasuk yang kali ini—.

Sebenarnya, tidak ada satu orang pun yang menyangka kalau Ham Wonjin dan Allen Ahn akan berpacaran. Karena dari awal semua tahu, kalau Wonjin itu bucin akutnya Ahn Seongmin.

Sukanya sama si adek, tapi malah pacaran sama si kakak, eh?

Kembali pada Allen, laki-laki itu sekarang terlihat lebih tenang. Kepalanya dinyamankan pada pundak Seongmin, sementara sang adek masih setia menepuk pelan punggung Allen.

"Min, kayaknya kakak bentar lagi putus deh..." Allen akhirnya membuka suara, namun ucapannya benar-benar membuat Seongmin kaget.

"Lho? Kakak sama Wonjin lagi berantem ya?" Pertanyaan itu disambut dengan gelengan kecil dari Allen.

"Nggak berantem kok.. Kita baik-baik aja, cuma ya, akhir-akhir ini Wonjin lebih sering main sama Hyeongjun. Chat juga udah jarang, looks like he fell out of love.." Allen tersenyum lesu, tadinya ia mau marah saat melihat postingan Wonjin yang meng upload foto bersama Hyeongjun.

Lucunya, pacarnya itu sama sekali tidak membalas pesan yang Allen kirim sejak kemarin.

"Kakak mau aku suruh Youngtae ke rumah Wonjin? Kayaknya pacar kakak lagi minta dipukul deh." Tangan Seongmin digenggam seraya dengan kekehan kecil yang lolos dari bibir Allen.

"Nggak usah. Biarin aja, kalo Wonjinnya udah nggak suka, kakak nggak boleh maksa. Lagian dia capek kali harus ngurusin kakak mulu." Selesai mengatakan itu, Allen kembali menegakkan tubuhnya.

"Kakak mau keatas aja deh, mau tidur." Seongmin mengangguk kecil, lalu membiarkan Allen untuk pergi ke kamarnya.

Setelah memastikan Allen benar-benar hilang dari pandangannya, Seongmin terburu-buru mencapai ponselnya lalu mengetik nombor seseorang. Seongmin menunggu beberapa detik sebelum panggilannya tersambung.

"Ham Wonjin, ketemu gue di rumah Taeyoung. Sekarang kalo lo nggak mau mati." Tidak menunggu balasan dari Wonjin, Seongmin langsung mematikan panggilannya.

mi amor ; hamllenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang