1

975 33 0
                                    


Sebagai seorang istri Jimin sangat sabar merawat suaminya yang mengalami lumpuh saraf dan juga tumbuhnya terkena luka bakar yang sangat parah

Dokter terbaik pun sudah melakukan yang terbaik untuk suaminya namun kemungkinan hidup untuk seorang Jeon jaemin hanya 45% saja

Jimin cukup sedih akan hal itu mengingat keadaan jaemin karena menyelamatkannya dari bahaya saat di acara pernikahan mereka

"Jaemin hikkss... "

Air mata Jimin tak pernah bisa ia bendung setiap kali melihat keadaan suaminya yang sudah hampir 3 bulan hanya terbaring di atas ranjang dengan bantuan alat untuk bertahan hidup

"Permisi nona Jimin, tuan Jeon Jungkook sudah tiba"

Jimin pun menghapus jejak air matanya

"Aku akan turun"

Seorang pelayan itu pun memundurkan diri dari hadapan Jimin dan juga jaemin yang terbaring tak berdaya di ranjangnya

"Jaemin adikmu sudah datang hikkss... Kumohon sadar lah bukankah kau sangat merindukan Jungkook?"

Walaupun Jimin belum pernah bertemu dengan Jungkook, ia sangat yakin pria itu akan menjadi semangat jaemin untuk mengembalikan semangat hidupnya

Mengingat betapa sayangnya seorang kakak kepada adik laki-laki yang selama ini tinggal di Kanada bersama dengan paman mereka karena sejak Jaemin berusia 17 tahun orang tua mereka sudah berpisah dan hidup masing-masing namun tuan jeon lebih dulu meninggalkan dunia akibat penyakit yang dideritanya

Dan tentang mantan istrinya?

Entah lah tak ada yang tahu keberadaan mantan istri tuan Jeon itu bahkan anak-anak mereka pun tak tahu keberadaan sang ibu

"Aku akan menyambut nya dulu"

Jimin mencium kening suaminya yang berbalut perban lalu keluar dari kamar tersebut

*

Aura dirumah besar ini tiba-tiba berbeda dan Jimin merasa itu sangat aneh

Situasi hening yang biasa ia rasakan kini malah semangkin mencekam dan ia mencoba menghiraukan hal tersebut dan menghampiri keberadaan adik iparnya

"Selamat datang Jeon Jungkook"

Sapa Jimin dengan hangat, walaupun pria yang ia sapa itu menunjukkan ekspresi muak padanya

"Kenapa kau tidak langsung membunuhnya bajingan"

Tiba-tiba pria itu mencengkeram dagu Jimin dengan penuh rasa benci membuat semua pelayan takut untuk bergerak bahkan menolong Jimin yang diperlakukan tidak sopan oleh adik dari tuan mereka

"Ap...apa yang kau katakan"

Jimin sedikit memberontak agar pria jangkung itu melepaskan nya dan pria itu pun melepaskan nya dengan cara menghempaskan tubuh Jimin kelantai dengan kasar

"Dimana kamarnya"

Ucapan itu tidak seperti pertanyaan melainkan pernyataan mutlak yang harus dijawab oleh Jimin

Merasa pria itu berbahaya Jimin tak mau memberi tahu dimana kamar suaminya berada,ia takut pria yang disebut adik dari Jeon jaemin itu akan menyakiti suaminya

"Jawab aku wanita sialan"

Ahkk....

Rambut jimin dijambak kasar oleh pria tak kenal kata kasihan itu

KARMA {kookmin}GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang