"Sayang,bangun ayo,waktunya berangkat sekolah, hari ini kan hari pertama kamu masuk SMA"
Ucap seorang wanita paruh baya yang memanggil dirinya dari lantai bawah."Iya ibu"
Dengan perlahan ia membuka matanya."Ehh? Kenapa gelap begini? Aaaah aku lupa kalau aku gadis tunanetra"
Gumam nya pada dirinya sendiri. ia mulai bangun dari tempat tidur nya,berjalan selangkah demi selangkah,dan tak lupa dengan membawa tongkat kesayangannya itu.
"Ehh? sayang,jangan berjalan sendiri saat ada diluar kamar,kenapa kamu tak kunjung memanggil ibu Atau bibi tara saja,kamu sedang dilantai dua nak"
tutur sang ibu dengan nada cemas nya."Iya bu,Lili minta maaf,lain kali lili bakal panggil bibi tara buat tuntun lili keluar kamar"
"Yasudah,sekarang kamu pergi mandi,ya?ibu sudah menyiapkan seragam mu di tempat tidur kamu,jangan kebawah dulu,mandi dulu aja ya?"
ucap ibu nya.11 menit kemudian..
"Ibu,aku sudah memakai seragam ku,aku..belum mengenakan kuncir rambut ku"
ucap nya dengan nada sedikit tinggi dari kamar nya."Iya sebentar sayang,bibi tara akan segera datang"
sahut bibi tara yang nampaknya sedang berjalan menuju ke kamar lili."Lil,kemarikan sisir yang kau pegang itu"
"Ah iya bi"Saat menyisir rambut gadis itu,bibi tara pun menanyakan suatu hal pada gadis itu
"Lil, bagaimana perasaan kamu? Waktu mau datang ke sekolah barumu? apalagi sekolah SMA""Aaah perasaan ku senang bi,aku berharap akan ada banyak murid disana yang akan berteman denganku"
Jawabnya sambil melebarkan senyumannya."Syukurlah kamu senang Lil,bibi doakan yang terbaik untuk lili nanti,semoga banyak orang di sekolah yang peduli bahkan senang berteman dengan lili,hm?"
"Iya bi"
"Nahh rambut kamu sudah rapi,ayo kita turun,bibi udah siapin masakan kesukaan lili"
"Aaaah ayam goreng?"
"Iya Lil"
Jawab bibi tara sambil mencolek dagunya.Namaku Alika Levronka Eri ,dan aku gadis tunanetra, entah tidak ingat dengan pasti sejak diriku tak bisa melihat lagi sejak usia berapa tahun, aku hanya ingat bahwa aku menjadi seperti ini karena suatu kecelakaan yang menimpa ku semasa kecil, saat masih duduk di bangku Sekolah dasar. bus yang kami naiki menuju taman bermain pun mengalami kecelakaan dan salah satu korban nya adalah aku, dan ya,tuhan berkata lain, dengan usia yang masih belia ini, aku tidak diizinkan untuk menjalani operasi terhadap kedua mataku, karena hal itu yang akan membahayakan diriku.
"Nahh Lil,bibi ambilkan kamu susu dulu ya"
"Iya bi"
Wanita yang sangat peduli terhadapku layaknya seorang ibu adalah bibi tara,bibi sudah lama bekerja disini bahkan sejak aku baru lahir,dan seorang wanita yang membangunkan ku tadi adalah ibu ku,Ibu ara. Ibu adalah seorang designer gaun pengantin.
"Ini lil susu nya,jangan lupa diminum ya"
"Iya bi,eumm bibi? Sekarang jam berapa?"
tanya nya dengan suara yang lembut."ah sekarang masih jam setengah tujuh Lil,jangan tergesa-gesa,makan dulu saja sarapan mu,ya? pak bada masih membersihkan mobil kok"
"Aaah iya bi,Ibu?apakah ibu mau berangkat ke butik?"
tanya nya kepada sang ibu."Iya sayang ibu mau pergi kesana karena menurut catatan disini ada sekitar 5 pasangan calon pengantin yang akan datang kembali ke butik untuk memilah model gaun dan pakaian pengantin pria"
"Aaah baiklah ibu,lili juga mau berangkat ke sekolah,jaga diri ibu"
Ucap sang putri dengan melambaikan tangannya kearah yang salah."Lil,ibu mu ada disebelah sana"
ucap bibi tara sambil membenarkan tangan lili kearah ibu nya."Iya sayang,lili juga jaga diri baik-baik ya di sekolah.ingat apa pesan ibu,jika ada orang yang berusaha menjahati mu maka biarkan saja,karena sebenarnya tuhan tau bahwa putri ibu ini tidak sendirian,tuhan lah yang menjaga putri ibu yang manis nan cantik ini"
Tutur sang ibu kemudian beliau mendekat kearah sang putri lalu mencium kening nya,dan tanpa sepengetahuan lili,air mata sang ibu menetes.
"Iya ibu,lili akan ingat apa kata ibu,lili berangkat dulu ya"
"Iya sayang hati-hati,bibi tara tolong antar dia sampai ke halaman depan"
pinta sang ibu pada bibi.•••
"non,sudah sampai di sekolah, hati-hati ya non,perlu saya bantu?"
tawar pak bada kepada gadis berambut panjang itu."Ah tidak usah pak,terima kasih. Lili jalan sendiri aja,pak bada juga hati-hati ya"
"Oh iya non,sudah ya,saya pergi"
Balas pak bada pada lili.Dengan langkah yang cukup tergesa-gesa ia mulai memasuki gerbang sekolah,semakin banyak langkah yang ia tempuh semakin terdengar juga suara murid-murid yang ada disekolah baru nya itu.
"Aaaah sepertinya aku telat,terdengar sudah banyak sekali siswa siswi yang telah datang"
langkahnya yang kecil dengan bantuan tongkat putih nya itu telah mengundang banyak perhatian siswa siswi di sekolah nya.
"Heh bruh dia buta?"
"Dia tunanetra ya?"
"Kayaknya dia buta deh"
"lu mau ga temenan sama dia?"
"tapi cakep,tapi ga deh ogah ada pacar buta"
"dih ngga banget ya monmaap"
"Jadi beban deh ntar jadinya hahaha"
Mulai banyak orang yang memperbincangkan diri nya,dan ia pun tak menghiraukan sama sekali.
"Kira-kira aku sampai mana ya ini? Kelas aku dimana?"
gumam nya dengan perasaan cukup bimbang."Apa benar ini Alika?"
Tanya seseorang yang sedang berada dibelakang nya."Ah iya saya Alika,anda siapa ya"
Balas Alika dengan nada gugup,dan ia berusaha mencari sumber suara itu."Saya berada dibelakang kamu,oiya saya ini wali kelas kamu,Ibu yura. Ayo,ibu antar ke kelas kamu"
jelas Bu yura kemudian beliau memegang tangan kiri alika."Eh? I-iya Bu,terima kasih"
"Tidak perlu berterima kasih,lagipula ibu ini juga wali kelas kamu"
Hi:)
aku kembali~🎉
Maaf ya aku back dengan membawa cerita baru,soalnya cerita sebelah ini otak sudah buntu~ :'(
Jadi monmaap banget ga bisa aku lanjutin uhuhu
Ini cerita baru aku nih,Cast nya tetep member NCT kok kira-kira siapa ya. . . Dan sebisa mungkin aku akan rutin publish~
Dukung karangan aku ya readers,cukup klik star aja kok,Tq❤️🍓✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Akatara
Teen Fiction''Bukannya tuhan menganggap mu lemah,Aku dan dia telah diutus oleh tuhan untuk menjagamu,karena salah satu hal yang paling berharga bagi tuhan adalah dirimu'' -Marcelino Adinata ATTENTION❗❗ Mengandung unsur kekerasan, penganiayaan dan adegan dewasa...