tiada satu aksara pun mampu menggambarkan betapa sosokmu indah sebagai dewa penolongku
bahkan jika semesta mengingkarinya, hatiku terus setuju pada kasih yang aku pupuk satu per satu
dinginnya malam menjadi saksi saat pelan-pelan luruh dan jatuh hatiku pada mesramu
barangkali, saat ini aku harus membungkam dulu. sebab aku alpa jika kau bukan milikku
malam makin merindu, bulan makin beradu, rasaku tak berubah padamu
ku terkagum pada segala binar cahaya yang berpendar saat kau mulai memancarkan senyummutiada satu aksara pun mampu menggetarkan seluruh relung sukmaku
saat aku tak hentinya mengagumi indahmu
dalam diam
aku bergumam
hasratku mendekam
namun hatiku tetap tertikam
oleh rasa sayang yang begitu tajam
menyatu, membaur, melebur di semesta alam