tulisanku tentangmu (2)

34 2 0
                                    


"Tulisanku Tentangmu (2)"


Mungkin terasa tak masuk akal bagimu, begitu pula bagiku.

Menyatukan perasaan insan yang belum pernah saling  bertatap mata bahkan hanya sekedar menyapa, untuk melanjutkan mimpi sebagai “kita”.

Tapi..bukankah tak ada yang masuk akal, saat kita mulai berbicara masalah perasaan.

Sering ku bertanya pada diriku sendiri, apakah betul aku ingin memilikimu, atau hanya sekedar perasaan fana belaka.

Sampai di suatu ujung malam, semua tentang mu mulai memporak-porandakan tatanan pikiranku.

Riuh isi kepalaku, hanya seputar tulisan tentangmu.

Melibatkan banyak peran. Mari mulai menganalogi !!!, sahutku dalam hati.

Cinta pada pandangan pertama, sama seperti disaat kita melihat segelas air es di tengah terik mentari.

Ah cukup relevan, tapi cukup tak masuk akal untuk sebuah perasaan, guman akal sehatku.

Naluriku pun mengambil alih, tidak itu bukan cinta pada pandangan pertama. Itulah aku, nalurimu. Ikutilah aku, percaya padaku. Karena aku adalah pesan dari dalam jiwamu untuk dirimu.
Akal sehatku mulai mempertimbangkan
dan akhirnya menerima.

Sampai pada suatu titik, kau bertanya padaku tentang kiasan mu. Kiasan yang tak pernah ingin ku dengar, bahkan hanya untuk sekedar membayangkan pun aku tak mau.

Seketika aku terjatuh, bahkan tanpa jegalan sedikit pun. Riuh, berderai, berkecamuk perasaan ku.

Seolah untuk sekedar membuka mata pun aku tak sanggup.

Spontan, akal sehat ku kembali mengambil alih, mengusir dirimu yang sempat menjadi naluriku.

Hari hari ku lalui seperti biasa, tapi sepertinya ada yang tidak biasa.

Hariku kehilangan sosok yang mampu membangkitkan gairah ku, tapi aku berkata pada diriku sendiri. Bukankah kamu yang mengusir nalurimu??!!!

Sejenak terdiam, akal sehat mendominasi seraya berkata “MUNDUR !!! TERIMALAH KEKALAHAN MU !!!

Tak gampang bagiku untuk meredam ke riuhan tentangmu.

Akal sehat semakin mendominasi, terus menyemangati untuk pergi.

Sampai akhirnya ku putuskan untuk menghentikan mimpiku. Kucoba membunuh mimpiku sendiri.

Namun…

Semakin kucoba, semakin berat untuk melalui hari hari ku.

Perang berkecamuk di dasar hatiku, memperebutkan arti tentang mu bagi ku.

Semakin kucoba untuk berhenti, semakin menjadi, semakin berat untuk melalui hari.

Putus asa ???? Sudah pasti !!!

Terdiam di sudut ruangan, meratapi kegagalan ku.

Masih saja pikiranku berkecamuk tentang mu.

Tak lama setelah itu, muncul kembali naluriku sembari berkata “kau boleh meragukan ku, tapi tidak dengan intuisi mu”.

Dalam, dan semakin dalam kuresapi maknanya.

Ternyata tentangmu tidak banyak menghancurkan hariku. Tentangmu masih menjadi motivasi ku.

Akal sehatku masuk dan berkolaborasi, sambil berkata, sepertinya memang begitu.

Di saat aku memaksa mu mundur, memang satu sisi merasa kalah, tapi tidak sampai menghancurkan ku.

Justru keyakinan itu masih utuh dan semakin terjaga.

Setelah melewati tempaan yang sangat melelahkan tentang mu, institusi ku semakin dan semakin tajam akan hal tentangmu.

Memang sekilas Sangat tidak masuk akal.

Tapi percayalah.

Tak ada sesuatu yang tidak mungkin.

Apa yang menjadi milik kita sudah di tulis jauh hari, dan kemanapun dia berlayar, pasti akan selalu kembali berlabuh ke dermaga yang telah di tetapkan.

"Never lose hope".

Semoga apa yang ku semoga kan, menjadi semoga mu juga.

Mks,2106

Tulisanku Tentangmu (2)Where stories live. Discover now