5

71 8 0
                                    

•let's get down to reading•
------------------------------------





—637—

jeno membawa jaemin ke sofa ruang tamu di sana dia melihat ada sungchan yang menggeletak di lantai beralaskan karpet. jeno juga melihat kakanya mark turun dari lantai atas dan pergi ke arah dapur. setelah sampai didepan sofa jeno menurunkan dan menidurkan jaemin di sana

setelah selesai dengan urusan jaemin—jeno ke dapur menyusul mark yang sedang memotong buah semangka kesukaannya. "kenapa muka lu gitu jen?" tanya mark yang melihat muka jeno di tekuk

jeno tak membalas  dia sibuk mengambil minum dikulkas, setelah selesai jeno balik lagi namun pemandangan di depannya membuat matanya membelak kaget dan gelas kaca yang di pegang jeno jatoh dan pecah di lantai. mark yang mendengar pecahan kaca langsung lari ke arah ruang tamu, di sana ia melihat jeno dengan muka yang bisa di bilang belum pernah ia tunjukan pada siapapun

jeno mendapatkan pemandangan dimana sungchan di atas jaemin dengan tangan yang mulai memasuki baju si manis. karna entah dari mana asalnya jeno merasa itu salah dan membuat hatinya merasa sedikit sakit. ia menghampiri sungchan dan langsung menendang adiknya sendiri

brukk

"BAJINGAN"

jeno yang masih gak terima masih menghampiri sungchan yang tersungkur di ujung rumah dan langsung melayangkan pukulan tepat di pipinya sampai sudut bibir sungchan berdarah. mark yang melihat kedua adiknya bekelahi langsung memisahkan jeno dengan sungchan

"jen kalo di liat momy gimana, stop"

"why hyung...gak suka liat sungchan ama ka nana ya?"

persetanan dengan sodara...saat ini jeno hanya ingin membunuh adiknya sendiri.
"gw bawa sungchan kekamarnya, lu bawa jaemin sana. gw harap lu gak ungkit ini lagi jeno kasian sungchan dia mabok jadi dia pasti ngelakuin ini gak sadar" sambil membopoh sungchan yang sudah lemas, mark memperingati jeno agar tak tersulut emosi lagi

setelah mark hilang dari pandangnya, jeno menghampiri jaemin yang bajunya agak sedikit terbuka karna ulah sungchan. "gegara lu jaem, entah kenapa sifat proteksi gw muncul lagi" jeno mengangkat jaemin dan membawanya menuju lantai dua. "apa yang sebenernya di sembunyiin dari gw"

pas sampai di depan pintu kamarnya. jeno heran sendiri kenapa dia membawa jaemin kekamarnya, awalnya dia ingin membawa jaemin ke kamar tamu. namun udah keburu di kamar jeno jadi ya sudahlah. ia membawa lelaki manis di gendongannya masuk dan jangan lupakan pintu yang kembali di tutup namun....

ckelekk..

seperti ada yang menguncinya dari luar saat mereka berdua masuk tanpa mereka sadari. orang yang mengunci pintu itu menyeringai dan pergi




kita kembali dulu ke mark dan sungchan

terdengar suara kekehan dari dua orang yang sekarang ada di teras rumah sesekali yang paling tua mengisyaratkan yang muda untuk tak kelepasan. "hyung demi ngakak liat jeno hyung gitu"

"lu udah kunci kamar mereka?" tanya yang tua

"hm udah...sshh gila sakit man di tinju kaka sendiri. mana sampe sobek"

benar itu adalah mark dan sungchan yang lagi di teras depan. mereka ternyata telah bersekongkol berdua untuk merencanakan ini. dan sebenarnya sungchan gak mabok dan sadar selama ini. "jangan lupa ada gw juga yang nyari ide"

laki laki hitam manis keluar keteras menghampiri mark dan sungchan dan meletakkan wine yang ia bawa. itu adalah haechan. "gimana berhasil atau gak" tanya haechan sambil duduk di pangkuan mark dan jangan lupakan tangan yang sudah bertengker manis di lehernya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

637  [nojaem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang