Happy Reading
(Alarm berbunyi)
(Mematikan)
(Menuju kamar mandi)
Gemericik air kamar mandi terdengar nyaring mengisi kesunyian kamar.
Sampai saat ini
Masih kamu satu-satunya alasanku
Selalu bersemangat di pagi hari
Bahkan mengingatmu saja membuatku tersenyum malu
(Derit pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok gadis)
Gadis itu mulai mengenakan seragam putih abu-abunya.
Ia melangkah menuju meja rias terlihat ia sedang memoles sedikit wajahnya agar tampak fresh.
"Perfect!" Senyum nya merekah memuji penampilannya yang sudah rapi.
Ia menyambar tas yang berada di meja dan menyandangnya.
Gadis itu menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan, sesampainya disana ia menyapa penghuni lainnya dengan senyum merekah.
"Selamat pagi semuanya" Sapanya.
Bunda yang sedang mengoleskan roti selai cokelat menoleh kearahnya lalu membalas sapaannya disusul dengan yang lainnya.
"Selamat Pagi kesayangan Bunda"
"Selamat Pagi Anak manis"
"Selamat Pagi jelek"
Gadis itu mencebikkan bibirnya mendengar ledekan sang Kakak. Saling meledek tapi juga saling melindungi satu sama lain.
Gadis itu mulai mengambil sepotong roti dan mengolesnya dengan selai kacang. Ia tidak bisa makan yang terlalu berat ketika pagi.
Hening, hanya dentingan piring yang terdengar.
Ayah memperingati mereka untuk tidak berbincang ketika sedang makan.
"Buruan lelet banget" Celetuk Kakak.
"Iya ini udah selesai" Gadis bergegas menyusul sang Kakak.
"Bunda ayah kami berangkat ya" Menyalim keduanya.
"Hati-hati ya sayang" Ucap Bunda.
"Jangan ngebut kak, kalo kakak ngebut bilang Ayah ya? " Peringat Ayah.
"Siap bos"
Perkarangan rumah
Senyum gadis itu merekah menatap langit yang cerah sesekali terlihat burung beterbangan dan kupu-kupu dengan sayap yang indah sedang bertengger di bunga mawar milik Mama.
"Pagi yang cerah" Gumamnya.
Teruntuk pagi
Terimakasih telah memberikan keindahanmu dihari ini