Chapter I

1.1K 98 11
                                    

Ini hari paling buruk dari sekian hari yang pernah menjadi hari sial bagi Elena, menikah dengan Ahjussi yang nyaris sepantaran dengan usia Ayahnya?

Jangan sampai teman temannya tau! meskipun mustahil karena pernikahannya hanya dihadiri beberapa orang menakutkan tapi bukan itu yang Elena pikirkan

Dia takut nanti malam, mungkin saja Ahjussi meminta hak Elena sebagai seorang istri

Apa yang mungkin bisa Elena katakan?

Akan konyol jikakala suatu hari Elena melaporkan Ahjussi karena meminta hak Elena yang berperan sebagai istri sahnya disini

Elena hanya ingin mengulur waktu, dia tau Ahjussi hanya ingin tubuhnya maka Elena tidak mungkin memberikan Ahjussi tua ini kesempatan!

Elena akan terus mengulur waktu sampai Ahjussi bosan padanya dan surat cerai Elena akan menjadi gerbang menuju kebebasan bagi Elena

Tak lama kemudian, seusai para tamu pulang dan ucapan janji yang ogah ogahan Elena ucapkan di mulut saja mulai selesai

Dia akan tinggal di apartemennya tentu saja dengan di ikuti Ahjussi yang sebenarnya malas Elena akui sebagai suami

Mencoba acuh, Elena pergi ke dapur untuk menyeduh coklat panas dengan Ahjussi yang tak lelah mengikutinya kemana mana

Elena mempersibuk diri pada presensi Arthala yang semakin mempersempit diri padanya

Elena menjatuhkan sapunya tiba tiba, lalu berlari ke arah sopa

Elena panik sehingga mendudukan bokongnya di sopa berniat menonton televisi yang Elena tau hanya ada hal hal membosankan

Elena mengernyit tak suka saat Ahjussi ikut duduk di sampingnya, lengan Ahjussi berniat meraih pundak Elena tapi dengan tergesa gesa Elena berdiri menuju pintu kamar mandi

“Ahjussi jangan ikuti saya!” teriak Elena yang lantas setelahnya meninggalkan suami Ahjussinya seorang diri

Ah, sebenarnya Arthala hanya ingin memeluk istrinya meminta izin sebelum pergi mengambil barang barang pribadi yang tertinggal di dalam mobil

Arthala tak tau cara meminta izin yang lembut, tapi melihat orang tuanya dulu memeluk sebagai tanda meminta izin penuh mesra membuat Arthala tergoda untuk mencoba

Dan sepertinya Elena salah paham padanya

Arthala tersenyum kecut lalu keluar berharap semoga dirinya cepat kembali sebelum Elena keluar

Disisi lain, Elena tengah mengatur nafasnya panik dengan kekacauan dirinya

Elena melihat bayangannya di cermin, mengenaskan dengan debaran jantung dan rona merah menghiasi wajahnya 

“Elena kenapa gak mikir dulu!” protesnya seraya menepuk nepuk pipinya berulang kali

“Sekarang harus gimana” gumam Elena dengan pandangan berkaca kaca

Elena menggelengkan kepala, dia tidak boleh kalah! jika Elena menangisi hal sekecil ini dia akan kalah dan Ahjussi pasti tau rencananya

Elena membuang nafas, dia memperlihatkan kepalanya di balik pintu celingukan

“Ahjussi” panggil Elena heran kemana perginya Arthala
“Ahjussi” panggil Elena setengah berteriak tapi tetap saja tidak ada tidak ada yang menjawab

Dengan keberanian yang masih ragu ragu Elena keluar dari kamar mandi

Meskipun heran, Elena tak melewatkan kesempatan sedikitpun. Dia berlari ke kamarnya mengganti gaun berat layaknya pangantin baru pada umumnya lalu meraih seogok kertas menulis untaian kalimat larangan bagi Ahjussi mesum suaminya

🌺🌺🌺

Jam satu malam Arthala baru kembali ke apartemen, niat awalnya memang hanya ingin membawa barang pribadinya tapi dia malah berakhir di club malam bersama teman satu gengnya

Arthala memasukan sandi apartemen lalu berdiri diambang pintu kamar Elena

Tangannya ingin meraih gagang pintu, Elena sedang tidur dan pintu pasti di kunci. Arthala merenung sejenak

Tak ada salahnya mencobakan?

Clekk

Pintu terbuka, Arthala membukanya perlahan menatap Elena yang tampak tenang memeluk boneka pikachu dengan selimut seperut

Arthala tersenyum, menghampiri Elena tapi mata tajamnya tanpa sengaja menatap kertas di samping nakas

(Kira kira begini tulisannya)

surat peraturan kenyamanan

01. Ahjussi tidak boleh mencampuri urusan saya begitupun sebaliknya
02. No skinsip atau denda 10jt
03. Urus kebutuhan masing masing
04. Untuk Ahjussi bayar 10jt perbulan kepada Elena
05. Ahjussi/ saya boleh punya pacar (di coret Artha)
06. Ahjussi tidur di sopa
07. Tidak boleh mengenalkan Elena sebagai istri tanpa izin
08. Hak seorang suami? Peraturan 2
09. Dilarang bawa bawa kekerasan
10. Ahjussi melanggar, kita cerai (di coret Artha)

Elena Pierre el

Arthala terkekeh, sekilas dia melirik Elena yang sedang pura pura tidur. Arthala tak tau apa yang di pikirkan istri mungilnya

Arthala janji apapun yang Elena mau, dia pasti menurutinya meskipun melibatkan nyawa sekalipun

Arthala meraih pulpen lalu menuliskan beberapa hal di kertas yang masih kosong

Dia menyimpan semuanya di posisi semula lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Elena

“Selamat tidur” bisik Arthala di telinga istrinya

Arthala menarik selimut sebatas dada lalu mengusap rambut halus Elena dengan kecupan sebelum tidur di keningnya

Arthala melonggarkan dasi lalu berjalan keluar meninggalkan Elena yang tengah menatapnya sedu dengan hati tak bisa digambarkan

Elena membaca hal yang Arthala tulis sontak dirinya terdiam beberapa saat

“Saya tidak minta banyak hal tapi tolong temui ibu saya sebagai menantu dan sentuh kakinya untuk merayakan pernikahan kita, kamu istri saya Elena Jorge” (yang ditulis Arthala)

Rasa sesak menggerogoti hati Elena, tidak mungkin ada seseorang begitu mencintai wanita yang bahkan tidak hadir di pernikahannya

Elena kalut dalam pikirannya sehingga melupakan rasa sesak di setiap sentuhan jari Arthala karena itu bukan hal yang perlu di istimewakan menurutnya




Tbc
Jaemin kolabnya besok bro
Kaga jadi malam pertama, cie yang berharap...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CLOYING 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang