DAY 3

905 104 2
                                    

awas typo bertebaran!

ⒻⓄⓊⓇⓉⒺⒺⓃ ⒹⒶⓎⓈ

"Morning semua," sapa Jaemin saat melihat seluruh keluarganya yang sudah berkumpul dimeja makan.

"Morning."

"Oh iya ini Bunda buatin bekal," ucap Winwin -Bunda Jaemin- menyodorkan dua kotak makan kepada anak bungsunya.

"Kok dua?"

Ini Jaemin bingung. Satu aja kadang suka dimakan bareng sama Haechan dan Renjun, nah ini malah dikasih dua?

"Iya itu buat temen kamu yang semalem nganter pulang. Sebagai tanda terima kasih aja karna udah nganterin anak Bunda pulang dengan selamat soalnya kemaren juga dia ga mampir dulu kan? Ga enak lah Bunda kalo ga ngasih apa-apa ke dia," jelas Winwin.

Jaemin hanya mengangguk seraya memasukkan kotak bekalnya ke dalam tas.

"Na, maafin Ayah kemarin ga jemput kamu ya? Ayah ada meeting dadakan dan hpnya Ayah silent jadi ga denger kamu telfon," ujar sang Ayah, Yuta Nathanio.

Jaemin mengangguk dan tersenyum lembut, "Gapapa Ayah, Nana ngerti kok untungnya juga ada Jeno jadi aku ga perlu bingung harus pulang naik apa."

"Eh iya, kamu nanti berangkat sama Kakak ya?" celetuk Dejun, Kakak Jaemin.

"Okey."

Kita pindah ke keluarga yang satunya, Argantara Family yang sudah rusuh dipagi hari yang cerah ini.

"MOM, INI KEMEJA BIRU DADDY DIMANA YA?"

"MOMMY! LIAT JAKET JENO YANG KEMARIN ITU GA?"

"MOMMY BUKU MATEMATIKA LOGAN DIMANA YA?"

Itu dia salah satu contoh keributannya yang bikin Mommy Taeyong darah tinggi.

"Bi, ini tolong lanjutin masaknya ya saya mau ngurusin cowok-cowok rempong itu," ucapnya.

Memasuki kamar pertama, dirinya langsung disuguhi dengan pemandangan suami tercinta yang sibuk mengacaukan lemari. "Balik badan, lihat ke situ," ucapnya seraya menunjukkan kemeja yang tergantung rapi dihanger dekat kamar mandi.

"Hehe okay, thank you, Mommy. Nanti lemarinya tolong beresin ya."

Taeyong hanya memutar bola matanya malas setelah itu beranjak menuju kamar kedua, kamar putra sulungnya.

"Jen, jaket kamu yang kemarin itu udah Mommy masukin ke cucian. Kamu ganti jaket yang lain ya?" ujar Taeyong yang dibalas anggukan oleh Jeno.

Selesai dengan putra sulungnya, kini Taeyong masuk ke kamar terakhir.

"Mom, buku matematika Logan dimana? Mommy liat?" tanya Logan begitu sang Mommy memasuki kamarnya.

"Bukannya Adek yang sekolah? Kenapa tanya Mommy?"

"Ih tadi malem itu aku belajar matematika dimeja bawah tapi kok sekarang ga ada? Masa digondol kucing? Bantuin cari Mommy, kalo ga aku dihukum nanti," ujarnya dengan memberikan tatapan melasnya kepada Taeyong.

"Ya udah Mommy cariin, kamu benerin dulu itu bajunya trus jangan lupa dasi juga dipake ya."

Tak lama setelah itu buku matematika Logan ditemukan. Berada disofa dengan posisi yang tertutup oleh bantal sofa. "Nih bukunya ketemu. Makanya kamu tuh kalo nyari yang bener dulu jangan malah panik."

"Aaa thank you, Mommy. Love you!" seru Logan diiringi kecupan dipipi Taeyong.

"Ya udah yuk turun kita sarapan."

FOURTEEN DAYS || NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang