Part 1

140 14 1
                                    

-Author POV-

Hosh... hosh... hosh...

"Inihhh... minuman muhh..." kata gadis yang baru tiba dan langsung berjongkok sambil menyodorkan sebotol kopi kepada teman laki-laki didepannya.

"Phi Priya, kau darimana saja?? Handphone ku mati, aku tidak bisa menghubungimu. Aku hampir pulang karena ku kira kau kesal dan pulang tanpa mengabariku. Ada apa? Kenapa kau terengah-egah seperti ini? Apa terjadi sesuatu? Kau baik-baik saja?" Tanya laki-laki itu kepada gadis yang baru saja tiba di depannya.

Gadis itu terlihat sangat kusut dan lepek karena keringat. Kuncir apelnya bahkan sudah layu dan tidak terlihat berdiri lagi.

"Hosh... hosh.. Nantihh.. sajahhh.. kuh.. ceritakan.. Akuhh... hosh.. hosh.. ingin pulang.. danhh... benar-benar butuh mandi sekarang..akuhh.. banyak berlari hari inih.." kata gadis itu, masih tersengal-sengal.

"Tapi sepedanya?" Tanya laki-laki itu.

"Lain kalihh.. sajahh.." jawab gadis itu.

"Ooo..ke, kalau begitu aku antar kau sampai dorm, kajja" ajak laki-laki itu sambil membantunya berdiri dan memapahnya.

Setelah berjalan beberapa lama dan gadis itu terlihat sudah bisa bernafas dengan teratur, laki-laki yang penasaran tentang apa yang terjadi dengan gadis yang ia papah itu mulai membuka pembicaraan.

"Emm... kau sudah merasa baikan?"

"Yeah.. sudah lebih baik, thank you.. aku bisa berjalan sendiri, kau tidak perlu memapahku lagi, Bam" balas gadis itu sambil melepas rangkulannya.

"Jadi?"

"Oke, jadi tadi itu aku ...."

....Flashback....

Priya's POV

"BAAMMM~" teriakku, Pranpriya Manoban kepada sahabatku, Kunpimook Bhuwakul a.k.a Bambam yang terlihat sedang duduk disalah satu kursi taman tepat didepan sungai Han.

Ini pertama kalinya kami bertemu setelah aku pindah ke Seoul 2 minggu yang lalu.

Bambam menengok dengan muka masam, tapi itu justru malah membuatku cekikikan. Dengan berlari kecil aku menghampiri Bambam dan segera mengacak-ngacak rambutnya gemas.

"Yak! Pokpak, ini sudah jam 11, kau sudah telat 30 menit dan malah mengacak rambutku? Ck!" Katanya kesal.

"Eeeh? Kau tidak memanggil ku Phi lagi? Waaah, sekesal itukah?" Aku meledek Bambam yang berpura-pura kesal, ya, aku tau dia hanya berpura-pura karena kami sudah bersahabat sejak kecil, bahkan keluarga kamipun saling mengenal dengan baik.

"Ish! Kau ini darimana saja? Aku sudah menunggu sejak tadi, aku ini sibuk tau! Huh." Kata Bambam yang masih juga berpura-pura.

"Hahah, sok sibuk sekali! Aku tau kau hanya berpura-pura kesal~ ayolah, akukan baru pindah, aku masih kesulitan mencari jalan, juga tidak tau harus bertanya ke siapa dan bagaimana cara bertanyanya. Kan kau tau bahasa korea ku masih jelek" jelasku sambil memasang tampang memelas.

"Pffft.. Oke, oke, aku memang tidak bisa pura-pura denganmu. Jadi bagaimana YG? Sudah dapat teman? Ku dengar makanan YG enak? Apa trainee di sana cantik-cantik?" Tanya bambam bertubi-tubi

"Hey! tanya satu persatu, oke? Dan pertanyaan terakhir apa itu? Dasar genit!" Balasku sambil memberi tatapan tajam kepadanya. Kamipun tertawa.

"Yaah.. Jadi trainee disini bukan hal yang mudah, aku belum punya banyak teman, YG melarang staffnya berkominikasi dengan trainee dari luar negeri menggunakan bahasa inggris. Apa kau juga begitu?" Lanjutku sedikit sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DecisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang