Bad Boy

13 6 3
                                    

Bad boy, alias pria nakal cenderung lebih mudah menarik hati wanita. Istilah itu sendiri pada dasarnya bukanlah seorang pria yang benar-benar nakal.

Namun, label tersebut didapat karena hampir semua hal yang ada pada seorang bad boy memang berbeda dari pria kebanyakan.

Knock knock...
"Permisi tante, Claire ada?, Darren menghela napas. Bersyukur bukan Bapaknya Claire yang membuka pintu.

Bapaknya galak dan tidak pernah tersenyum, jika ada teman Claire datang.

"Ada. Tunggu dulu, tante panggil.
Nak Darren khan?".
"Tante lupa-lupa ingat.
"Soalnya ada beberapa yang sering ke sini".

"Hmm...", Darren, mengernyitkan keningnya.
"Sial!", Gue banyak saingan nih.

Selang 1 menit Claire muncul di hadapan Darren.
"Eh elu, napa gak telp dulu?"
"Untung bokap gue gi keluar".

"Masuk-masuk".
"Mo minum apa?"

Darren langsung melarang Claire mengambil minuman.
"Gak usah, gue cuman bentar doang".
"Lu mau nonton film gak?".
"Hedegh ... pergi berdua ama elu nonton film?"
"Bisa digorok eikeh ama babeh".

Nih ya, gue gak mungkin keluar berdua-dua an ama cowok. Kecuali perginya minimal bertiga.

Kalau toh pergi berdua ama cowok harus di tempat yang rameee orang.

Elu lum paham babeh gue aja!

Claire mengerut kesal membayangkan Bapaknya pasti melarang keluar berdua-duaan nonton film bersama Darren.

"Oh begitu?!", Darren shocked plus makin tertantang dating dengan Claire.

Ya udah, aku pulang dulu Claire. Besok klo lu ada waktu luang. Kita jalan ke taman.

Elu bawa raket badminton kek, atau raket nyamuk kek, biar babeh lu tentram jiwanya.

Claire terpingkal, " ha ha....ah iya ide baik!"

Selang satu jam kepergian Darren, pintu rumah berbunyi lagi.

Kali ini suara bell karena pagar halaman rumah Claire sudah ditutup.

Teng tong
Pembantunya berlari membukakan pintu gerbang. Dia berpikir itu tuannya datang.

Ya, cari siapa tuan?
"Claire ada Mang?", tamu itu bertanya sopan.

Oh Non Claire ada .
Silahkan masuk.
Parkir di dalam saja, supaya aman motornya.

Claire dibuat bingung dengan banyaknya kemunculan beberapa pria ke rumahnya. Bukan pertama kalinya Claire kedatangan banyak tamu pria.
Sedari SD juga sudah begitu.

Tetapi sekarang Claire sudah beranjak dewasa. Tentunya dia sudah mulai diincar pria yang sudah matang untuk diajak ke jenjang komitmen pernikahan.

"Sore-sore kok bengong kayak kambing ompong Claire?!".

"Bingung yang mana yah?.
Ha ha ..
Serasa banyak penggemar anak ibu satu ini".

"Tahu aja Ibu Ah!".

"Si Evan keliatan dah sangat matang, pintar membawa diri.
Dia terlihat dewasa pola pikirnya juga".

"Pria yang seperti itu cocok dijadikan pendamping hidup"

"Tapi Claire lebih suka Darren Bu. Dia cool, plus selera humornya bagus".

"Tambahan lagi dia itu pemberani, petualang, dan ganteng. Hihihi...," Claire malu-malu menyebut Darren ganteng.

"Kalau Evan emang sih semua yang ibu katakan benar.
Tapi dia membosankan.
Gak bisa diajak cekikikan.
Kurang gaol gitu loh Bu,"
Claire mulai manyun.

Biasanya pria baik memang membosankan. Tuh Bapakmu juga membosankan
Ha ha....
Ibunya terkekeh, demikian juga Claire. Ikut tertawa terkekeh.

Tapi pria baik dan bertanggung jawab itu lah yang seharusnya dipilih sebagai pendamping hidup.

Kalau hanya untuk seru-seruan doang sih ya sampai kapan seriusnya?

Tahu khan maksud Ibu?
Gak jelas kapan dipinangnya. Karena semua hanya buat seru-seruan!!.

Kamu sudah besar Claire.
Pikir sendiri...

Terserah kamu saja. Toh kamu yang menjalani.
Bukan ibu yang akan pacaran ama Evan

HAha ha ha..., ah iya sih.
Keduanya terkekeh.

Claire akhirnya memilih Darren menjadi pacarnya.
Bulan-bulan pertama terasa hangat, seru dan romantis.
Memasuki bulan ketiga ada sesuatu yang ganjil.

Darren jalan dengan guru privat Bahasa Germannya. Sedikit banyak bermula dari mereka saling curhat. Lama-lama kebablasan.

Pengaruh dari si guru les privat itu juga lumayan banyak. Darren mulai disetir olehnya.

Seiring waktu Evan sudah menemukan tambatan hatinya. Meskipun terkadang Evan sesekali masih say hello di WA sebagai teman.

Entah mengapa pada saat Evan bercerita kalau dia sudah bertunangan, Claire terbakar rasa cemburu.

"Damn!, Evan bntar lagi mo nikah", hatinya berkecamuk.

Sementara hubungan dia bersama Darren layaknya film drama India yang penuh intrik.

Claire pandangi foto Evan.
Ya Evan yang dulu begitu tulus memberikan perhatiannya,
sayangnya, waktunya, dan semuanya.

Sekarang dia pergi....
Hati Claire begitu perih.

Dia teringat saat berkeliling naik motor ke bukit. Perlakuan Evans begitu sopan dan memperhatikan segala keperluan Claire.

Saat Valentine juga Evan memberikan coklat terbaik dan menyatakan perasaannya.

Saat makan malam dia memperlakukannya bagaikan princess.

Semua tentangnya
"Ahh... ibu benar!!"
"ibu benar!"

Huhuhu..., Claire menangis di kamarnya.

Tetapi ada kelegaan dihati Claire setidaknya Evan memilih wanita yang baik. Itu doanya.

Sembari dia meletakkan kembali photo Evan dan mengusapnya

I am sorry....:(

#30daywrittingchallenge
#day-23

Sekar Gendhis
***




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bad BoyWhere stories live. Discover now