PROLOG

29 1 0
                                    

Hai, Halo semua🖐️
Kenalin saya Ayu, penulis baru yang amatir.
Saya harap dengan SHUTTER LOVE saya mendapatkan banyak cinta dari pembaca, dan membuat saya semangat mencapai ending.

Stay enjoy🌸

Happy reading guys❤️

.

.


Kamera yang ada ditangan Galen direbut paksa. Detik itu juga kameranya dilempar dengan keras hinggal terpental jauh. Tidak hanya mereka berempat bahkan orang-orang di kantin pun ikut terkejut. Galen spontan berdiri. Dia melirik potongan kameranya yang berada tepat di bawah kakinya dengan bibir terkatup rapat lalu menatap cewek dihadapannya itu dengan tajam.

"Ini balasan buat orang yang nggak nurutin perintah gue!"

Ketika cewek itu ingin berbalik berbalik, Galen langsung menahannya. Dia menggenggam pergelangan tangan itu dengan cukup keras dan menariknya sampai cewek itu kembali menghadapnya.

"Apa-apaan lo?"

Galen berusaha menahan amarahnya. Dia berusaha untuk tetap tenang agar tidak lepas kendali. Bagaimanapun Galen tidak suka membuat kesalahan yang nantinya akan berakhir ia sesali.

"Jangan sentuh gue!"

PLAK!

Orang-orang terkesiap. Radi dan Tora memegangi pipinya masing-masing ikut merasa ngilu. Untuk pertama kalinya seorang Galen mendapat tamparan dari wanita. Selama ini mereka hanya melihat Galen dipuja-puja dan diidamkan.

Galen mengerjap, dia terkejut. Dia menatap kembali cewek itu. Matanya memerah. Entah karena terlalu kesal atau sedang menahan air mata.

"Gue tau sekarang ini lo cuma acting supaya lo tetep keliatan baik di depan semua orang. Tapi, cowok jahat kaya lo, bangkenya bakal kecium juga."

Galen memejamkan mata, mengatur nafas sebelum akhirnya berbicara. "Denger, entah apapun masalah lo sama gue, itu pasti salah paham. Gue aja nggak kenal sama lo. Gimana gue bisa cari masalah sama lo?"

"Kalo semua maling ngaku dia mencuri, penjara bakal penuh. Masih untung gue punya hati. Gue nggak ngumbar kejahatan apa yang udah lo lakuin ke gue di depan orang-orang biar lo nggak malu. Dan karna gue juga masih baik, gue udah anggep ini semua selesai. Lo udah dapet balasan setimpal. Tapi, jangan harap lo dapat maaf dari gue."

Karena ingin cepat selesai dan tidak ingin menjadi pusat perhatian terus menerus, Galen mengambil handphone cewek itu dari tangannya tanpa persetujuan. Dia membuka kontak untuk mencari nomor cewek itu, lalu mengetikkannya di handphonenya sendiri.

"Kalo lo dewasa, lo nggak bakal nyelesein masalah dengan cara kaya gini. Menurut gue ini belum selesai. Lo masih harus tanggung jawab buat kerusakan yang udah lo buat. Gue kasih lo waktu sebulan buat ganti kamera gue. Udah dalam jangka waktu yang lama, kan?"


28 Juni 21

Shutter Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang