Change(?) •|Jaemren✓

Part 10

Sorry for typo's
-
-
-

Jaemin gelagapan, ia memutar mutar bola mata nya ke segala arah. Renjun yang melihat itu hanya menyerit heran.

"Aah, setelah selesai makan tadi, baru aku merasa kepala ku pening sekali" ucap si pria kelinci.

"Mungkin hanya sakit kepala biasa, biar aku belikan obat mu" kata si pria rubah sambil beranjak ingin mengambil kan obat untuk pria bongsor di samping nya.

Tapi sebelum itu, jaemin lebih dulu menahan pergelangan tangan nya, "Tak usah injunie, di kamar ku ada obat pereda sakit kepala".

"Oh kalau begitu, biar aku ambilkan"

"Tak usah, cukup antar saja aku ke kamar, nanti aku minum sendiri"

"Baiklah, ayo", si pria mungil akhirnya mengalah, ia membawa tubuh bongsor jaemin ke atas, ke kamar.

Ia sedikit kesusahan, karena pria Na itu suka sekali bersandar di bahu nya.

Setelah mendudukan jaemin si tepi kasur king size itu, ia mulai mencari obat yang di katakan jaemin.

"Dimana obatnya Jaem?" Tanyanya.

Jaemin yang sudah merebahkan diri di ranjang nyamannya, lantas menoleh ke arah si mungil yang sedang menatap nya.

Alih alih menjawab, pria itu malah menarik renjun ke atas ranjang dan memeluknya, dan mendekapkan kepala si mungil di dada bidang nya.

Renjun tentu saja kaget, "Apa apaan kau ini Jaem!, Lepaskan aku!" Bentak nya sambil meronta di dalam pelukan si pria bongsor.

Yang di bentak seperti menulikan pendengar nya, ia sama sekali tak bergerak sedikit pun, malah semakin mengerat kan pelukan nya, sambil memejamkan matanya.

"Aku sesak jaemin!" Ucan nya smbil terus meronta, tapi tak ada pergerakan sedikit pun, tiba tiba ide muncul di pikiran nya.

Ia mencubit pinggang pria itu, tentu saja berhasil,

"Aw!" Pekiknya, Jaemin langsung melepaskan pelukannya dan mengusap pinggang nya yang terkena cubitan maut si pria mungil.

Renjun lantas berdiri di samping ranjang itu, dan menyilang kan tangannya di depan dada sambil menatap pria itu dengan sebelah alis yang di naikkan.

"Aduh, kenapa mencubit ku?" Tanyanya.

"Salah sendiri kenapa tiba-tiba memelukku?!"

Pria rubah itu berjalan menuju pintu dan hampir saja menyentuh knop pintu, sebelum suara jaemin menginterupsi(?) nya.

"Kau mau kemana injunie?"

"Aku ingin keluar, menonton televisi"

Jaemin panik sendiri, ide jahil muncul lagi di otak nya, ia memegang kepalanya dan meringis sakit. Seperti ini,

"Aw, aduh, kepala ku, huhu"

Renjun lantas menoleh dan mengurungkan niat nya membuka pintu, dan berjalan menghampiri jaemin.

"Kepala mu sakit?, Sudah ku bilang minum obat, tapi kau malah memeluk ku"

"Kau obat ku injunie, makanya aku memeluk mu".

renjun lantas merona, pipinya terasa panas, rona merah itu menghiasi pipi gembil nya. Kenapa ia merona?!!, Lama lama ia tenggelam kan juga jaemin ini ke dasar laut.

"Aww, injunie ku, kau merona?" Godanya sambil mencolek dagu si mungil.

Renjun menepis tangan jaemin, dan menoleh ke mana pun asal tidak melihat pria Na ini.

"Ayo peluk aku injunie, nanti akan sembuh bila kau peluk" jaemin merentang kan tangannya tanda ingin di peluk, tetapi renjun hanya memandang nya horor.

Jaemin yang merasa tidak ada tanda tanda di peluk, membuka matanya. Lalu ia menarik pria mungil yang berada di depannya ke dalam pelukannya. Ia mendekap pria itu sangat erat, lalu menghirup rambut si pria mungil yang beraroma wangi.

Pria yang lebih mungil sedikit meronta ingin melepaskan pelukannya, "Lepas Jaem!, Kau ini kenapa?".

Jaemin semakin mengeratkan pelukannya, "Sudah ku bilang kau itu obat ku injunie, biarkan seperti ini dulu".

Pria yang di dekap tidak membalas pelukan pria satunya, ia hanya diam sambil menenangkan detak jantung nya yang berpacu begitu cepat.

Merasa tidak ada tanda tanda pelukan nya di lepas, ia melirik si mungil yang juga sedang menatapnya.

"Aku menyukai mu"

"..."

TBC
______________________________________
Hai💚, hayolo hehe, kok makin ga jelas ya?😢, Up nya malem , soalnya bru beli kuota:).

See you♡.
Janlup voment oke♡