Vina melihat ke jendela kamar nya yang di pantuli cahaya matahari pagi yang terik sembari mengambil tas nya ia menggendong tas di punggung nya, berjalan menuju sekolah ia hampir tertabrak sepeda berwarna biru muda ckittttt "aduhh, eh sorry aga Meleng tadi" ucap vina lelaki itu tersenyum manis dan lanjut menggayuh sepeda nya menuju gerbang sekolah begitupun dengan Vina.
"Vina ada murid baru dia katanya di keluarin sama sekolah lamanya gara gara mencuri loh" ucap Ara teman sekelas vina "hah serius?" "Iya vina trus juga dia tuh pernah bunuh sahabat nya" "Ara jangan Ngadi ngadi deh" "ehh lu mah gua di ceritain hanjis tadi" "udah ah Jan ngerumpi"
Pak Sehun memasuki kelas dengan membawa beberapa buku di tangan nya di belakang nya ada seorang laki laki yang sedari tadi hanya tersenyum lebar, "anak anak ada anak baru, silahkan perkenalkan diri" "hai saya jaemin semoga kita bisa berteman baik" jaemin tersenyum manis membuat vina penasaran mengapa dia hanya tersenyum sedangkan yang lain sibuk mengunjing nya "jaemin bisa duduk di dekat hyunjin" "sorry? Gw ga mau duduk Deket pencuri" Vina kesal kenapa yang lain bisa bicara seperti itu kelihatan nya jaemin anak baik "tidak apa apa pak saya bisa duduk di kursi kosong yang ada di belakang" "boleh jika anda mau jaemin" jaemin berjalan menuju tempat duduk paling pojok yang tak pernah di duduki murid di kelas "eh sumpah jaemin tuh ga keliatan anak nakal tau" ucap Vina "iya anjir kelihatan nya baik tuh anak"
Kringg
Jam istirahat berbunyi Vina menghampiri jaemin yang sibuk dengan buku nya "hai jaemin" sapa Vina "oh hallo nama mu siapa?" "Aku Vina" "oh Vina ada apa?" "Kenapa kamu ga ke kantin?" "Ahh tidak apa apa aku tidak lapar" "hmm masa sih?" "Iya vina aku mau membaca buku saja" "kenapa? Inikan bukan jam belajar?" "Vina jadi menurut mu membaca buku hanya saat belajar?"
"Ngga juga si" "kamu harus selalu membaca buku karna buku jendela ilmu" "iya kamu bener hmm aku ke kantin dulu ya semoga kamu ga terlalu mendengarkan kata kata orang yang ada di sini" jaemin hanya membalas dengan senyumanBel pulang sekolah berbunyi Vina dan Ara berjalan menuju rumah masing² Vina melihat jaemin memasuki mini market Yang ada di sekitar rumah Vina "gw ke minimarket dulu ya Lo pulang aja ga papa" Vina memasuki minimarket itu dia terkaget melihat jaemin memakai baju pegawai mini market "ohh hai Vina" "jaemin kamu kerja?" "Ahh tidak aku hanya menggantikan saudara ku saja" "gitu ya ok ok" Vina berjalan pulang menuju rumah nya "Vina pulanggg" "oy beliin telor sana sekilo" ucap Kaka Vina haechan "males banget ah" Vina langsung berbaring ke atas kasur nya "kok gw penasaran sama jaemin ya?"
Hari ini tanggal merah Vina hanya tidur di atas kasur nya saja
xxx
xxx:
Hai Vina, saya jaemin
Maaf saya lantang apakah saya boleh minta tolong?
You:
Ahh jaeminGak lantang kok mau minta tolong apa
xxx:
Tolong besok sampai kan pada pak Sehun saya tidak bisa hadir di kelas karna urusan mendadak
Maaf merepotkan
You:
Ohh okok
xxx:
Terima kasih Vina
You:
Iya sama²
xxx:
( ◜‿◝ )♡"Lucu" tanpa di sadari Vina berbicara seperti itu
|||||•••|||||Jaemin merasa tidak enak hati pada Vina karna telah berbohong "heh lu udah cuci piring?" "sudah nunna" "bagus, tinggal sapu semua rumah ini" "tapi" "HEH LU UDAH BERANI NGEBANTAH!!" "m-maaf" "CEPETT" jaemin hanya menurut dan berlari ke lantai 3 dia sebenarnya cape karna sedari pagi hanya mengerjakan tugas rumah nya saja "aku tau aku bukan anak mereka dan juga bukan adik nunna tapi apakah aku pantas seperti ini" hati jaemin remuk berkeping keping dia sangat iri kepada nunna nya Naeun "bunda ayah jaemin kangen kalian disana lagi apa?" Jaemin ingin menangis tapi seperti nya hati nya sudah mati rasa
Jaemin sudah mengerjakan tugas rumah ia duduk di kursi belajar nya sembari merenung apakah dia mempunyai masa depan dengan nasib nya sang sangat menyedihkan sedari usia 3 tahun ia mengidap TBC parah, dan orangtua nya meninggal pada usia jaemin 6 tahun jaemin ingin sekali sembuh tapi entah mengapa penyakit nya tak sembuh juga jaemin di adopsi oleh keluarga Lee ayah tiri nya itu tak peduli sama sekali dengan jaemin begitupun ibu tiri nya "bunda jaemin punya masa depan ga?" Jaemin mengistirahatkan badan nya beberapa menit "WOI ANAK GA TAU DIRI BISA BISA NYA KAMU TIDUR SANTAI KAYA GINI!" "m-maaf ibu aku akan bekerja lagi" keluarga jaemin adalah keluarga terpandang tapi mengapa mereka seperti itu
Hari ini jaemin tak berangkat bukan karna ada urusan melainkan untuk bekerja karena harus membeli obat nya,jaemin pergi ke restoran siap saji yang kebetulan membutuhkan karyawan "permisi apakah saya boleh mendaftarkan diri menjadi karyawan disini" "ohh mari saya antarkan" laki laki bertubuh tinggi itu mengantarkan jaemin menuju ruangan "kamu bisa masuk kesini dan bertemu dengan pemilik restoran" "terima kasih"
"Permisi pak, saya ingin mendaftarkan diri untuk menjadi karyawan disini" "berikan saya ijazah SMA nya dan KTP" "maaf saya masih kelas 2 SMA" "loh kalo gitu anda tidak bisa bekerja disini" "pak saya membutuhkan uang tolong terima saya pak" "maaf dek tidak bisa" "pak mohon, saya bisa bekerja dengan maksimal" "tapi mungkin kamu bisa bekerja sebentar saja" "baik pak tiba apa apa" "jadwalnya kamu jam 08.00-09.00" "baik pak terima kasih" "teil tolong ajarkan dia ya" "baik pak"
Jaemin bekerja tidak terlalu cape hingga dirinya mengayuh sepeda nya menuju minimarket dekat rumah Vina sekaligus dekat sekolah "hai jaemin kamu datang dengan tepat aku minta tolong kamu gantikan saya ya nanti saya beri sedikit uang tambahan untuk mu" "ahh baik ka yeji" jaemin menjaga kasir dengan teliti sembari memikirkan apakah uang nya cukup untuk membeli obat "loh jaemin?" "Eh hai Vina" "katanya ada urusan?" "I-iya saya sudah menyelesaikan urusan nya tadi pagi dan saya harus menjaga toko sebentar" "kamu kerja?" "Ahh tidak saya hanya menggantikan saudara saya" "jaemin kita ini teman kamu ga perlu ngomong formal gitu" "t-teman?" "Ya kita teman jaemin" "Vina kamu mau berteman dengan ku?" "Ya tentu memangnya kenapa?" "Ahh tidak kamu satu satu nya orang yang mau menjadi teman ku" "hahah bercanda aja kamu ya udah aku mau bayar nih" Vina pergi setelah membayar semua belanjaan nya pukul 13.30 telah tiba jaemin mengantuk tapi dia harus bekerja "ahh jaemin maaf aku lama ini uang dari ku dan dari boss terima kasih ya kamu bisa pulang" "ahh terima kasih ka yeji aku pulang dulu" jaemin sangat senang ia menaiki sepeda nya dan segera menggayuh nya menuju satu rumah yang cukup tua, ia memasuki rumah itu "nenek apa kabar?" "Ohh cucu ku kau kemana saja nenek rindu" "aku juga rindu nenek, maaf nek jaemin tidak bisa menemani nenek di rumah ini" "tidak apa apa jaemin ayah ibu mu selalu mengirim nenek uang" entah mengapa jaemin merasa bersyukur ibu dan ayah nya masih bisa melakukan janji janji yang di pinta ayah, ayah bilang bahwa jika dia suadah tidak ada lagi di bumi tolong urus jaemin dan nenek dan urusan perusahan ayah akan di pegang oleh papah [ayah tiri jaemin] tapi jiga tidak mau perusahaan nya akan di beri pada orang yang lebih terpercaya papah dan mamah tetap menjaga nenek tapi tidak dengan aku"Nenek jaemin rindu ayah dan bunda ayo kita bertemu mereka" "ayo cucuku" jaemin dan nenek berjalan menuju pemakaman umum ia duduk "hallo bunda apa kabar mu aku disini baik baik saja, aku harap kalian juga begitu ya, aku rindu dengan kalian"
Haiii semoga suka ya sama cerita nya jangan lupa pencet tombol bintang di bawah biar author nya seneng dan jangan lupa buat tambahin di perpus WP ya babay
(~ ̄³ ̄)~