prolog ; aruna

693 118 42
                                    

aruna — written by ddèmora

Malam ini terasa lebih terang dari biasanya, bintang banyak bertebaran dilangit.

Pria itu menatap langit malam dan para bintang bintang itu dengan tatapan sedu.

Fikirannya selalu mengarah kepada seorang wanita yang ia temui sekitar 20 tahun silam, wanita yang merubah hampir seluruh kehidupannya.

"Kamu akan selalu menjadi bintang paling cantik yang pernah aku temui selama aku hidup di dunia ini, sayang." Ia berkata sambil memejamkan mata.

Kemudian membayangkan masa masanya bersama kekasih tercintanya dimasa lampau.

Hembusan angin malam membuat suasana semakin dingin, tetapi itu tidak membuat seorang gadis manis yang tengah berbaring diatas rerumputan itu untuk pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hembusan angin malam membuat suasana semakin dingin, tetapi itu tidak membuat seorang gadis manis yang tengah berbaring diatas rerumputan itu untuk pergi.

'Aruna' Wanita pemilik gigi kelinci itu sangat senang melihat langit malam terutama jika bintang mulai muncul. Bintang dan hujan adalah kesukaan Aruna.

"Langit hari ini cantik banget ya." Ucap Aruna kepada Okky, boneka kelinci peninggalan ibu Aruna saat aruna masih berumur 5 tahun.

Melihat bintang membuat hati Aruna bahagia, sebab ibu Aruna pernah berkata bahwa bintang bintang di langit adalah para orang baik yang telah dipanggil oleh Tuhan maka mereka menjadi bercahaya seperti malaikat.

"Kalau aku dipanggil Tuhan pasti aku bakal jadi bintang juga, kata bibi aku baik." Aruna menghembuskan nafas berat dan tanpa sadar air matanya menetes.

Fikirannya sekarang dikuasi tentang ibu nya, tentu Aruna sedang merindukan ibu nya.

"Ibu ngeliat aruna dibawah sini?" Aruna menatap langit dengan mata yang berkaca kaca

"Ibu jangan khawatir sama keadaan Aruna, Aruna baik baik aja disini, ada Oky yang selalu jagain Aruna. Tunggu Aruna ya bu." Kemudian Aruna pergi bersama boneka kelinci kesayangan aruna.

━─━─𖠯─━─━

"Aksaaa, ihh lama banget datangnyaa." Ucap seorang perempuan yang tengah terbaring di kasur rumah sakit.

Bibirnya pucat bahkan hampir seluruh wajahnya terlihat seperti mayat, tetapi mayat cantik.

"Sayang, maaf lama yaa. Tadi habis bantuin bunda sebentar." Aksa tersenyum menatap pacar nya. "Kenapa jadi pucat banget mukanya, kamu ga makan?" Ucap Aksa cemas.

"Nafsu makan aku nurun dari kemaren karena ngga ada kamu." Keylie menggenggam tangan Aksa erat. "Suapin ya, boleh?"

Tentu saja Aksa tidak bisa menolak permintaan pacar tersayang nya, apa lagi dengan kondisi keylie yang seperti ini Aksa semakin tidak tega.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang