Aku benci saat aku membiarkan ia jatuh cinta kepada nya tapi ketika melihat manik nya rasanya aku tenggelam dalam perangkap nya
-----------------------------------
cinta itu mengartikan segalanya artinya kau harus rela melakukan apa pun agar cinta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
——♡——
POV rn; Author
Di pagi hari yang indah, dengan matahari yang bersinar cerah dan burung burung di pepohonan berkicauan.
Daun kemarau yang indah dengan sosok lelaki yang sedang duduk di bawah tempat duduk pepohonan nya, daun nya berjatuhan dan berterbangan kemana mana sampai sosok lelaki itu resah karna banyak dedaunan yang harus jatuh ke kepalanya atau terkena mukanya.
Lelaki itu terlihat tidak sedang merasa terganggu atau merasa ada yang ganjal walaupun sebenarnya dia tau apa yang akan terjadi.
"BOO!!"
"Hm?"
Seorang perempuan merangkul tangan nya di bahu lelaki itu dan menaruh kepalanya di samping muka lelaki itu
"Mouuu.. kazuzu, kenapa kau susah sekali di kagetkan"
Yang di panggil panggilan nya dengan "kazuzu" atau lebih dikenal dengan kaedehara kazuha pun tertawa kecil
"[Name], aku bisa mendengar langkah kaki mu dari kejauhan"
"Kau punya Indra pendengaran yang terlalu tajam Kazu, angin saja kau bisa dengar"
[Name] menaruh tangan nya di pinggang nya dan membuang muka nya dari tatapan kazuha.
mereka berdua terlihat seperti pasangan di sekolah padahal mereka tidak bisa di bilang hanya sebatas teman dengan aksi mereka tapi bukan kekasih juga karna mereka sebenarnya belum menjadi pasangan, ingat kata ku "belum menjadi pasangan" ～☆
"Ikuzo, kita akan terlambat kelas pertama"
"Ha'i ha'i~!"
Mereka berdua langsung cepat berganti akting yang tadinya sedang marahan langsung dengan cepat menjadi normal lagi. Berjalan berdua seperti pasangan kekasih di tengah tengah sekolah dengan dedaunan yang berterbangan semakin membuat mereka terlihat romantis
——♡—— POV rn; kazuha
[Last name] [Name] Perempuan yang aku cintai atau lebih tepat nya aku obsesikan? Entahlah.
Dia yang menanam rasa yang kurasakan setiap dekat dengannya dari lubuk hati ku
Kita bertemu di saat dia sedang patah hati, ugh.. aku tidak mau mendengar cerita atau menceritakan nya tentang pacar nya yang dulu atau bisa di bilang dengan mantan kekasih nya, buat apa dia butuh mantan nya jika dia mempunyai diriku.
Oh, balik dengan situasi kita sekarang, [name] sedang pergi ke toilet tapi dia belum menunjukan dirinya lagi di kantin sekolah padahal ini sudah 15 menit dan jarak toilet dengan kantin sangat dekat
