chapter 2

72 15 4
                                    

Hi..mari kita lanjutkan cerita sebelumnya.

Bukannya aku gada kerjaan,aku juga lelah dengan keseharian ku,di tambah aku juga udah mulai lelah pertahanin Kay di depan mama.sesibuk dan secapeknya aku tetap Kay lah penyembuhnya,denger suaranya aja tuh rasanya beban keangkat semua.tapi Kay udah mulai berbeda.aku merasa hanya aku yang berjuang mempertahankan semuanya.

Sampai pada saat dimana aku juga mulai lelah dan menyerah,aku Sebenernya pengen ketemu langsung sama kay buat omongin semuanya,tapi di telpon pun Kay gak pernah angkat.dan akhirnya aku memutuskan hubunganku dengan Kay melalui chat..aku menyerah,hanya sampai disini batas sabarku.

Sehari kemudian Kay menelponku,Kay bilang dia baru baca chat dariku,dan Kay minta ketemu saat itu juga,Kay bilang dia ada di depan tempat kerjaku.aku menyuruh Kay untuk menungguku di kafe sebrang jalan.gak lama aku pun menyusul.

"New,aku gak mau kita putus". Itu kata-kata pertama yang keluar dari mulut Kay.
Aku hanya diam,banyak kata yang ingin aku keluarkan tapi lidahku begitu kelu,rasanya terlalu sakit dan lelah.

"New,kenapa harus di besar-besarin masalahnya,kita udah jalan 3 tahun lebih,masa kita putus cuma gara-gara masalah sepele".

"Sepele Kay kamu bilang?". Aku mulai bersuara karena tidak terima dengan apa yang Kay bilang.

"Kamu sadar gak sih,kalau kamu tuh sekarang beda,aku gak kenal sama kamu yang sekarang,aku tau kamu kemaren lagi keluar bareng temen-temen kamu kan?semales itukah kamu angkat telpon dari aku?memangnya aku kenapa?aku minta apa?". Air mataku mulai keluar.

"Dengerin dulu new,aku kemaren baru selesai ujian dan aku rayain bareng temen-temen aku,maafin aku karena gak kabarin kamu".

"Maafin aku juga Kay,aku udah lelah sama hubungan kita".  Gak banyak kata yang aku utarakan,aku gak mau Kay terluka karena perkataan ku,aku gak mau kenangan berharga yang aku habiskan bersamanya menjadi kenangan yang menyakitkan.aku meninggalkan Kay di kafe tersebut dan kembali ke tempat kerjaanku.

Hari-hari aku jalani dengan sangat hampa,sakit banget rasanya ketika aku harus merelakan seseorang yang sudah lama aku perjuangkan.gak lama aku pun jatuh sakit lalu pulang kerumah dan keluar dari kerjaanku.

Dirumah pun aku cuma bisa pura-pura tersenyum seolah tidak ada yang terjadi.

Ada panggilan masuk dari Kay setelah hampir 1 bulan kita putus.setelah kita putus,aku maupun Kay tidak saling bertanya kabar, seketika kita menjadi orang asing.dalam hati selalu ingin tau kabar dia gimana,tapi aku cuma bisa liat sosmed nya dia.. berharap dia update sesuatu tentang kesehariannya.kadang aku masih suka menangisi dia.kalian tau kenapa??

Rindu..aku sangat merindukannya..😟

Aku mengangkat telepon dari Kay."hallo".

"New apa kabar?apa kamu baik-baik saja?".ucap Kay dengan lembut.

"Baik Kay,kamu baik?kenapa Kay telpon?".

"New, kembalilah padaku". Nyuuut..terasa pedih lagi di hati saat Kay memintaku kembali padanya.

"Maafkan aku Kay,aku gak bisa".

"Kenapa new,kamu udah gak sayang lagi sama aku?secepat itukah new?apa kamu sudah menemukan laki-laki lain?".

"Kay,kita udah selesai,aku mohon jangan ungkit masalah ini lagi,aku gak mau nyakitin kamu".

"Nyakitin aku karena apa?jadi bener kalau kamu ada laki-laki lain?".

"KAY..". emosiku pun meninggi, aku gak bisa terus mengubur rasa ini di dalam hati dan pikiranku.aku berbica dengan Kay dengan nada yang cukup tinggi,saking gak bisa menahan emosi,aku pun berbicara sambil menangis di telpon.

Journey of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang