◖shameless-00

4.9K 562 117
                                    

Dia tengah berusaha menyelesaikan tugas modifikasi perilaku yang nyaris membuatnya frustasi selama sepekan terakhir. Namun, fokusnya tiba-tiba buyar saat ponselnya bergetar—pengirim chat ini tampaknya pantang menyerah sebelum mendapat balasan.

Jisoo, cewek berambut hitam dengan highlight blonde yang bergelombang sebahu, mendengus geli saat membaca isi pesan dari seseorang yang menamai dirinya Zombie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo, cewek berambut hitam dengan highlight blonde yang bergelombang sebahu, mendengus geli saat membaca isi pesan dari seseorang yang menamai dirinya Zombie. Tentu saja, dia bukan makhluk astral sungguhan yang akrab dengan teknologi canggih. Sosok ini cukup—atau lebih tepatnya sangat—terkenal di angkatannya. Hmm, bukan sekadar terkenal, tapi sudah jadi legenda.

Legenda sebagai buaya di Fakultas Ekonomi.

Namanya begitu beken hingga hampir semua mahasiswa di kampus tahu siapa dia. Yeah, hampir semua. Karena anehnya, Jisoo baru belakangan ini menyadari eksistensi si Buaya Darat itu.

Masih zaman nanya orang lagi ngapain? Kurang kerjaan banget. Dia menghela napas, berusaha bersikap masa bodoh. Namun, pikirannya justru melayang ke kejadian tempo hari—momen ketika cowok itu tiba-tiba muncul di tangga Gedung B, tepat saat dia hendak menuju perpustakaan pusat.

Sok kenal. Sok dekat.

Dan yang paling menyebalkan, senyumnya begitu santai, seolah sudah mengenalnya lama.

Cowok itu—Taeyong—terus nyengir, menghadang jalannya dengan gaya sok ganteng yang jelas disengaja. Ya, dia memang ganteng, tapi nggak seganteng kelakuannya yang minus. Karena selama masih buaya, tetaplah buaya.

Jisoo melirik sekilas, berusaha cuek, lalu mengambil langkah ke kiri. Baru saja kakinya bergerak, Taeyong dengan santainya ikut bergeser ke arah yang sama. Dia mencoba ke kanan, tapi cowok itu kembali meniru gerakannya, seolah membaca setiap pergerakannya dengan presisi sempurna.

Kejadian itu berulang, seperti permainan cermin yang tak diinginkannya. Hingga akhirnya, Jisoo menyerah. Dengan napas yang tertahan di dada, dia menghela panjang, mendongak, lalu menatap Taeyong tajam.

“Mau lo apa, sih?”

“Kenalan.”

Jisoo mendengus. Matanya berputar malas, bibirnya mencibir tanpa ragu. “Gue Jisoo.” Perkenalan terpendek tanpa basa-basi, diucapkan secepat mungkin sebelum langkahnya—lagi-lagi—terhalang oleh cowok ini.

Dia benar-benar paling malas menghadapi orang sok kenal sok dekat. Apalagi yang sekadar iseng, tanpa tahu apa pun tentang dirinya, tapi sok percaya diri ingin mendekat. Dengan malas, dia kembali mendongak, menatap lurus ke mata Taeyong. Tatapan yang tegas dan tanpa gentar.

Namun, bukannya terintimidasi, cowok itu justru menatap balik—tajam, santai, seolah sedang membaca sesuatu di balik sorot matanya. Seolah sedang mencari sesuatu yang tersembunyi.

Seolah Taeyong tidak hanya ingin mengenalnya, tapi ingin mengenali dirinya.

Dan entah kenapa, itu jauh lebih mengganggu.

Shameless | taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang