I

660 88 10
                                    

"Tunggu...!"

"Apa lagi Tay?"

"Mild tolong, tolong dengar.. aku melakukan ini untuk kehidupan kita kedepannya.. aku serius tentang kau, aku mencintaimu maka aku memintamu untuk menikah denganku."

"Kau berpikir hubungan kita sejauh itu, hah?"

"Maksudmu?"

"Tay... Aku bukan wanita dengan tujuan yang sama sepertimu bukan aku tidak mencintaimu tetapi.. kau tahu kehidupanku sudah sempurna kubangun sendiri dengan cara seperti ini. Aku tidak suka sebuah komitmen yang mengikatku untuk membatasi segala hal yang sudah kulakukan dari dulu, aku tak suka aturan, aku tak suka perintah dan aku tak suka jika harus menjadi istrimu!"

"Mild."

"Kenapa?"

"Tetapi aku mencintaimu, aku punya tujuan baik untukmu Mild tidak bisakah kau melihatnya? Bukankah kita saling mencintai?"

"Ya tentu kita saling mencintai aku mencintaimu juga tapi tidak dengan keinginanmu itu. Jadi Tay... Kau bahkan sudah sangat sering mendapatkan jawaban serupa dari permintaanmu berkali-kali ini maka berhentilah memaksaku."

"Mild... Kau tahu ayahku memintaku untuk menikah. Dia sakit Mild apalagi yang harus aku lakukan kalau bukan menuruti keinginannya dan  aku sudah menemukanmu aku sungguh sungguh tentangmu aku mohon padamu Mild."

"Tay! Untuk urusan orang tuamu kau bisa meminta orang lain yang jelas bukan aku. Kau bisa melakukan itu hanya untuk membuat ayahmu senang bukan?"

"Mild.."

"TAY! Aku tidak mau lagi melihat wajahmu, jangan rusak jalanku karena keinginanmu itu. Aku bebas dan tak ada aturan yang berkuasa atas hidupku termasuk kau!" Wanita itu menutup pintu mobilnya dari Tay.

"Mild... Mild!"  Tay memohon untuk Mild memberikan kesempatan sampai mobil itu pergi dari Tay dan Mild meninggalkannya begitu saja.

Ia menangis kecewa dengan sikap kekasihnya memang sudah kesekian kalinya Tay meminta Mild untuk menikah dengannya dan membuat Mild semakin menjauh darinya.

"Tay... " Suara itu datang dari balik tubuhnya pria itu berdiri menatap parau Tay.

"MILD!!!"

"Tay sudah.."

"Kau diam!" Sentak Tay menunjuk New membuatnya sedikit mundur.

.
.
.
.

“SLATE IN”
Asisten sutradara sudah memberi aba-aba. Seorang clapper juga sudah bersiap dengan memegang clapper board mengarah ke kamera untuk menunggu aba-aba selanjutnya dengan teliti.

"SOUND"
Teriak asisten sutradara itu lagi dan kemudian dibalas sound recordist "ROLL"

"CAMERA!" aba-aba kembali di lantangkan asisten sutradara dan dibalas kemudian oleh operator kamera "ROLL"

papan Clapper ditutup "ACTION!" asisten sutradara memberikan aba-aba dan pemain dibolehkan memainkan adegan.

"Kao.. kita sudah mengenal sangat lama, sudah banyak hal yang lakukan setiap harinya kau mengerti aku sepenuhnya jadi kau tahu alasan kenapa aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku ingin setiap bangun tidur orang yang pertama kulihat adalah dirimu.."

"Pete.. kau berbicara seolah ingin melamarku, tolong berhenti bercanda seperti ini."

"Aku tidak pernah seserius ini Kao. Aku membutuhkanmu.. Soal melamarmu ini akan benar benar menjadi pertanyaan yang penting dan aku mengharapkan jawaban yang tepat darimu.. Kao menikah denganku ya.."

Ruang SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang