(1) JINGGA dan LANGIT

968 4 0
                                    

Happy Reading

Jingga Purnama yang kerap dipanggil Jeje. Murid pemalu dan pendiam disekolahnya. Sering menjadi bahan bully oleh kakak kelasnya.

Langit Prasetyo cowok nakal sering keluar masuk BK. Ia datang kedalam kehidupan sempit Jingga. Menjadi pahlawan sejati yang terus melindunginya kemana saja Jingga berada.

Awalnya mereka tidak saling kenal. Namun tanpa sengaja Langit menemukan Jingga dibilik kamar mandi yang tidak terpakai lagi. Jingga terkulai lemas disana, banyak lebam serta luka disekujur tubuhnya.

Langit segera membawa Jingga ke UKS sekolah. Mulai saat itu Langit berniat akan melindungi Jingga dari siapapun yang akan mengganggunya.
___

"Makasi Lang udah sering nolongin gue" ucap Jingga sambil membetulkan letak kacamatanya

"Itu udah tugas gue" jawab Langit sambil mengelus surai hitam milik Jingga

Bukan pertama kalinya Langit mengucapkan akan melindunginya namun Jingga selalu dibuat melayang saat Langit mengucapkan hal itu.

"Gue gak tau harus ngebalas semuanya dengan apa?" Tanya Jingga sendu

"Lo gak perlu ngebalas apapun. Cuma satu yang gue mau lo harus selalu ada disamping gue, jangan pernah pergi"

Langit menggenggam tangan Jingga erat. Menyalurkan rasa bahwa ia benar-benar takut Jingga akan pergi meninggalkannya. Jingga adalah sesosok wanita yang dapat membuat Langit berubah menjadi lebih baik.

Jingga bahagia karena ini pertama kalinya ia disukai oleh seorang pria yang sangat terkenal disekolahnya. Banyak wanita yang tak segan-segan ingin melukai Jingga karena berani dekat dengan Langit. Akan tetapi Langit betul-betul sangat menjaganya. Jingga merasa sangat terlindungi jiga bersama dengan Langit.
___

Langit berjalan kekelas Jingga. Ia berniat akan menghampiri gadisnya. Sudah 3 hari tak bertemu karena Jingga dilanda demam sehingga tidak bisa berangkat sekolah. Langit benar-benar rindu akan tawa Jingga.

Benar saja Jingga sedang tidur dibangkunya. Kedua tangannya dilipat menopang kepalanya. Langit menghampiri dan duduk disamping Jingga. Ia mengelus rambut Jingga pelan. Sang empu pun bangun karena ada pergerakan dikepalanya. Ia mendapati Langit yang tengah menatapnya.

"Ada apa Lang?" Tanya Jingga

"Gue cuma kangen" jawab Langit

Mendadak pipi Jingga merona mendengar perkataan dari Langit. Tangannya terasa berkeringat ia gugup saat berdekatan dengan Langit.

"Hem gue mau ke toilet dulu ya" pamit Jingga dan langsung pergi meninggalkan Langit yang tersenyum melihat tingkah lucu Jingga

Jingga segera membasuh tangannya dan bergegas kembali ke kelasnya. Namun Tania kakak kelas Jingga yang sering membully Jingga datang. Jingga panik ia takut hak yang tak diinginkannya teejadi. Kakinya berjalan menjauhi Tania namun naas Tania langsung mendorong tubuh Jingga hingga terbentur ketembok toilet.

Punggungnya terasa amat sakit. Tania benar-benar sangat kencang saat mendorongnya. Tak terasa sebutir air nata jatuh dipipi Jingga. Tania melihat hal itu semakin brutal menyiksa Jingga. Ia menendang dan mengacak-acak rambut Jingga hingga beberapa rambutnya rontok.

"Lo budek ya? Udah dibilangin jangan pernah deketin Langit lagi tapi lo masih ngotot!" Bentak Tania didepan wajah Jingga

"Gue gak pernah deketin Langit"

"Terus apa? Lo gatel sama dia"

Tania menarik kuat rambut Jingga. Kepala Jingga sungguh pening dibuatnya. Air matanya deras membasahi pipinya.

"Sekarang lo balik ke rumah dan pergi dari rumah gue!" Perintah Tania

"Terus gue harus tinggal dimana?" Tanya Jingga panik

"Terserah lo! Papa gak mungkin tau soal ini karena dia masih lama balik ke Indonesia. Sekarang cepat lo pergi dari rumah gue. Jangan pernah balik lagi!"

Jingga merasa sangat sedih. Sebenarnya dia hanya punya Tania dan Mama tirinya disini. Namun mereka berdua tidak pernah menganggap Jingga sebagai keluarganya.

Jingga pergi meninggalkan Tania yang tersenyum kemenangan. Tujuannya hanya satu ia ingin kembali ketempat asalnya.
___

Langit benar-benar merasa hancur. Wanitanya pergi entah kemana. Sudah 2 minggu Jingga tak menampakkan dirinya. Langit rindu ia kalut jika Jingga terus menghilang seperti ini.

Ia bingung harus mencari Jingga kemana lagi. Akan tetapi Langit tidak akan pernah putus asa untuk mencari keberadaan Jingga.

Langit harus mendapatkan wanitanya kembali.

                                    End

CERPEN REMAJA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang