Shuji Hanma

236 52 0
                                    


Aku bertemu dengan Hanma ketika aku mulai bergaul dengan para yankii. Waktu itu aku sedang menunggu teman untuk menjemputku di taman. Dengan keadaan tengah teler setengah mati setelah menenggak lima butir opioid, tiba-tiba tiga orang yankii perempuan senior menghampiriku dan menghajarku hingga aku tersungkur di tanah, aku mencoba melawan tapi aku terlalu teler. Ketiga perempuan itu juga membawa gerombolan lelaki untuk memperkosaku. Masing-masing dari mereka memegangi tangan dan kakiku, satunya lagi mulai menggerayangi payudaraku. Dengan pandangan yang mulai kabur, aku hanya berbaring tanpa perlawanan menatap gelapnya langit malam itu. Dibalik tawa menghina para yankii perempuan yang menghajarku, sayup-sayup kudengar suara raung knalpot motor yang semakin lama semakin mendekat. Disitulah pertama kalinya aku bertemu dengan Shuji Hanma, lelaki jangkung dengan rambut yang di highlight pirang di bagian tengah. Anting panjangnya seakan berdansa ketika tubuhnya bergerak kesana kemari menghajar gerombolan lelaki itu, dalam waktu kurang dari sepuluh menit gerombolan lelaki itu kabur dengan tergopoh-gopoh.

"Sepertinya aku harus mengucapkan terimakasih," ucapku masih dengan keadaan terbaring di tanah.

"Aku datang kemari bukan untuk menolongmu."

"Tetap saja aku berterimakasih kepadamu."

"Tujuanku hanya mencari kerumunan berandalan untuk di hajar bukan menjadi pahlawan."

"Ah, kita punya tujuan yang sama kalau begitu."

"Ha ha ha, Benarkah ?"

"Sebelum kita melanjutkan pembicaraan, kau akan tetap membiarkanku berbaring seperti ini ?"

Hanma menghampiriku, lalu menggapai tanganku dan membantuku untuk duduk. Kepalaku masih terasa tak karuan karena opioid dan pukulan dari para perempuan bangsat tadi.

"Bantu aku untuk membalas mereka," aku meludahkan darah dari mulutku.

"Ha ha ha, haruskah aku ?" pungkasnya dengan nada sinis.

"Well, kamu mengatakan padaku kalau kamu hanya mencari berandalan untuk di hajar kan ? aku bisa memberimu itu."

Hanma mengeluarkan dua batang rokok dari sakunya, menyelipkan satu di mulutnya dan satunya lagi dia beri untukku. Aku menyalakan rokok, lalu melanjutkan pembicaraan.

"Aku sudah muak dengan senioritas konyol para yankii itu, persetan dengan itu ! aku lebih baik teler memakai tahi daripada harus hormat kepada mereka," aku kembali menghisap rokok di mulutku "aku akan menghapus semua itu dan menjadi sukeban di Osaka."

"Kamu membantuku menghajar para bosozoku di balik para yankii perempuan sialan itu, pikirkan berapa banyak yang akan kau hajar, kamu tidak akan pernah merasa kelaparan karena kita akan membuat neraka kita sendiri !"

"Kamu memiliki mulut yang besar untuk ukuran seorang perempuan, tapi oke. Aku ambil tawaran mu," ucap Hanma, lalu memindahkan rokoknya ke tangan sebelah kiri dan mengajukan tangan kanannya tepat ke arahku.

"Hanma, Shuji Hanma."

"Y/n," ucapku sambil menjabat tangannya.

Dimulai dari pertemuan itu Hanma selalu bersamaku. Layaknya simbiosis mutualisme, pertemanan kita saling menguntungkan satu sama lain. Aku memuaskan adrenalin berkelahinya dan Hanma memberiku kekuasaan. Ada hari di mana kita tak terhentikan dan ada pula hari dimana kita hanya berkendara mengelilingi gelapnya jalanan Osaka sembari teler.

The Orchid of Roppongi ( Ran Haitani x Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang