Pada suatu hari rizki mengajak ngobrol putri tentang hubungannya sekrng
Rizki: putri aku ngajak ketemu kmu disini karena aku mau ngomong sesuatu tentang hubungan kita
Putri: kak iki mau ngomong apa
Rizki: put kk ingin serius ke kamu dan apa kamu sudh siap kalau kk melamar kamu di depan ortu kita
Putri: kk mau segera lamar putri
Rizki: iya put apa kamu mau kalau kk nanti kerumah kamu buat lamar kamu
Putri:( apakah ini jalan yg tepat apa aku harus menerima kak iki nantinya sebagai suami aku, aku memang sudh buka hati aku buat kak iki, dan aku juga harus bisa menerimanya, aki gak mungkin menunda nunda untuk kak iki melamar aku lebih baik aku terima aja) hmm iya kak aku mau, aku kedatangan kk ke rumah
Rizki: akhirnya kmu mau juga dilamar aku
Putri: makasih yah karna kk udh serius sama aku
Rizki: iya sama sama mput yaudh nanti kk bakal ngomong ke mama papa pasti mereka seneng, dan nanti aku dan keluargaku akan segera kerumah kmu buat lamar kmu
Putri: iya kak
Rizki: eh sebelum pulang kita jalan jalan dulu yuk
Putri: bolehMereka pun menghabiskan waktu berdua
Percepat
Hari ini adalah acara tunangan rizki dan putriAcaranya dibuat sederhana dan yg menghadiri hanya keluarga dekat saja
Putri malam ini memakai gaun biru muda dg rambut yg terurai, sedangkan rizki memakai jas hitam
Rizki: putri apa kamu mau menerima lamaran dari aku, aku berjanji akan menjadi suami yg selalu ada buat kamu, dan selalu menjaga kamu, aku berjanji tidak akan menyakiti hati kamu, karna aku sangat mencintai dan menyayangi kamu, aku juga akan selalu bertanggung jawab sebagai seorng suami, putri apa kamu mau menjadi istri dan ibu buat anak anakku kelak
Putri: iya aku mau, aku mau mnejadi istri kamu dan ibu buat anak anak kita kelak
Rizki: kamu serius
Putri: aku serius
Rizki pun memasangkan cincin ke jari manis putri begitupun putri memasangkan cincin ke jari manis Rizki
Rizki: (mengecup kening putri) makasih yah sayang kamu udh menerima aku
Putri: iya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KU MASIH PUNYA HATI NURANI
Teen FictionHatiku bukan batu karang Yang tetap kuat Meski terhempas ombak berkali kali Hatiku bagaikan kaca Yang bisa saja retak Bahkan hancur Tak usah khawatir Aku memilih untuk menyusun kepingannya sendiri Mari kita mencari jalan Menuju bahagia masing masi...