4

97 2 0
                                    

RYAN POV

Hari ini hari ke 7 dibulan maret, hari dimana paling tak dinantikan ryan, karna ini adalah hari checkup ryan,

Selama dua tahun terakhir tak ada yg tau kalo ryan sakit, bukan sakit biasa, ini sakit dimana sang pasien harus terus mengkonsumsi obat yang entah sampai kapan harus ia minum, semua ini memaksanya untuk berbohong, setiap kali minum obat, ryan selalu pergike toilet dengan alasan "buang hajat" padahal di dalam toilet ia memasukkan beberapa kapsul obat yg rutin ia minum dua tahun terakhir

"ryann? Ayoo sayang, cepaatt, nanti macet dijalannya, mama sudah telpon  dokter ferdi tadi"

Teriak sang mama dari bagasi

"sebentar maaahhh "

Balas ryan dengan bibir dimajukan lima centi

Ahk ini menyebalkan,
Kenapa harus hari ini checkup nya
Ini ulang tahun aqilaaa, masa gue harus datang telat? Gak mau! Gue harus datang lebih awal, gue gak mau perhatian aqila teralihkan oleh teman teman yg lain

Pokoknya selesai checkup gue harus kerumah aqila, dan gak boleh ada yg tau kalau gue lemah!

Gak akan ada yang tau!

*rumah sakit dr. Oen solobaru

Mencium dinding rumah sakit yang baunya, ah sudahlah, sudah sering sekali ryan memasuki ruangan dokter ini, dokter ferdi, terbilang cukup muda, diusianya yg ke 27 ia sudah jadi dokter spesialis kanker, dokter ini mengingatkan nya kepada aqila setiap kali datang ke ruangan ini, karna wajahnya mirip dengan aqila, hidungnya bibirnya. Ah semuanya lah pokoknya

"trus gimana dok? Saya masih bisa beraktifitas lebih lama kan? "

Tanya ryan antusias

"kalo itu saya tidak bisa memastikan, tapi percayalah tuhan selalu menguji hambanya tanpa melewati batas kemampuan hambanya, sekarang yang harus kamu lakuin kamu minum obatnya teratur itu udah cukup, jangan capek, pokoknya jangan ngelakuin hal yg bikin ngeluarin keringat banyak ya! Itu bisa mempengaruhi kondisi kesehatan kamu"

Terang dokter ferdi dengan lembut

Inilah yang ia benci dari sikapdokter ferdi, selalu menutupi kondisi ryan yg sebenarnya, ia selalu bicara bahwa kondisi ryan baik baik saja, padahal kondisi nya yg terus memburuk, obat yg ryan konsumsi tidak bisa menahan laju pertumbuhan leukosit nya yang tiap hari makin banyak

Ryan tak bisa memungkiri itu, setiap ibunya sedang bicara pada dokter ferdi, ryan selalu mendengarkan nya diam diam, padahal ryan diluar ruangan, dari sinilah ryan mengerti bagaimana kondisinya saat ini

"keadaan nya semakin memburuk, sum sum tulang belakang nya terus memproduksi leukosit melebihi batas normal, obat yang ia minum tidak membantu banyak dalam mencegah kanker itu, yang ibu harus lakukan sebisa mungkin menyuruhnya untuk tetap minum obat, walaupun tidakmembantu banyak, tapi setidaknya ada usaha memperlambat laju pertumbuhan leukositnya"

Kalimat itu selalu terngiang di telinganya, bagaimana tidak? Penyataan dokter pada mamanya tersebut amat sangat bertolak belakang dengan pernyataan dokter ferdi terhadap dirinya.

Ini semua membuat dirinya malas minum obat, toh selama ini dia minum obat tidak banyak membantu memperlambat laju pertumbuhan leukositnya, jadi buat apa minum obat? Lebih baik mati daripada harus tersiksa saat penyakit itu terus menyerang tubuhnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

5 untuk 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang