Saat di kelas
"Lia, gua kayanya penasaran deh sama anak baru itu"ucap Zahra "kira² dia udah punya cewe belum ya?"lanjut Zahra "what! Lu suka Ama anak baru itu?" Lia terkejut sampai menjatuhkan pulpen yang dipegangnya.
"Ah yaudah lah ngapain juga gua mikirin mending gua ke kantin"ucap Zahra "tapi kan kita udah mau masuk, gila lu ya"ucap Lia "ah elah bilang aja kalo kita mau ke kamar mandi gitu aja ribet" lanjut Zahra sambil berjalan melewati lorong sekolah.
Sesampainya di pelajaran pertama
"Eh pinjem pulpen lu dong, pulpen gua ilang"ucap Zahra kepada riyan, Yap terkadang Zahra memang seseorang yang ceroboh "oh iya ini"ucap Riyan "oke thanks ya" lanjut Zahra.
Selama beberapa hari kemudian Zahra mulai merasakan bahwa perasaan nya bukan hal yang biasa lalu dia memberanikan diri untuk jujur kepada Riyan namun siapa sangka ternyata Riyan sudah memiliki pacar dan seiring berjalannya waktu mereka pun dekat.
Di suatu sosial media bernamakan Facebook mereka pun mulai mengobrol.
Zahra Safira (eh lu masih pacaran sama cewe lu?)
Riyan Maulana (masih ko, kenapa?)
Zahra Safira (hm gak hehe, lu tau kan kalo gua suka lu:))
Riyan Maulana (hm tapi sekarang gua lagi ada masalah sama cewe gua dan sekarang kita putus)
Zahra Safira (what! Demi apa lu?)
Riyan Maulana (ih gua serius)
Zahra Safira (eh udah dulu ya, gua ngantuk)
Riyan Maulana (yaudah bye calon pacar)
Zahra Safira (heh stres lu ya hehe😂)Setelah perbincangan itu Zahra pun tidur dengan jantung yang masih berpacu dengan cepat.
Keesokan paginya di sekolah
Kebetulan hari ini adalah Asean Games di Indonesia, semua kelas wajib merapihkan kelasnya untuk dinilai.
"Hm Ra gua mau ngomong boleh gak?" Tanya Riyan "oh boleh ko, mau ngomong apa?" Tanya Zahra "gua suka sama lu, lu mau gak jadi pacar gua?" Kini jantung keduanya semakin berpacu dengan cepat namun dengan cepat Zahra langsung meng iya kan pertanyaan yang diberikan Riyan untuknya.
Saat mereka keluar kelas dengan bangganya Riyan memberitahu kabar bahwa Riyan dan dia telah jadian, ah biasalah namanya juga anak muda hehe, sampai akhirnya Riyan mulai malu² untuk memberi perhatian kepada Zahra mulai dari membantunya menyiapkan bahan² untuk kelas sampai mengantarkan pulang.
Sesampainya dirumah
"Assalamu'alaikum" ucap Zahra "Wa'alaikumussalam" ucap semua yang ada didalam rumah "tadi dianterin cowo?" Tanya bunda "hm iya, cuma temen" bantah Zahra "bunda tau kamu sering main sama laki² tapi inget kamu tuh harus belajar mahal, bunda gak setuju apalagi ada kata pacaran" bentak bunda.
Yap Zahra sangat pintar di bidang apapun, dirumahnya ia adalah satu²nya anak yang dituntut untuk memegang harapan tinggi sehingga dipikiran keluarganya Zahra harus belajar untuk mewujudkan mimpi kedua orangtuanya, sampai² Zahra terkena penyakit namun hanya dianggap remeh oleh orang tuanya itu lah mengapa dia sangat ingin mempunyai seseorang yang bisa dia jadikan tempat untuk cerita.
"Terserah bunda, Zahra cape" air mata itu lolos keluar dari mata indah Zahra namun segera ditahan karena baginya itu hanyalah tanda bahwa dia lemah "Zahra bisa gak nurut hah? Kalo udah gamau nurut mending gausah sekolah, bunda cape² sekolahin kamu tapi kalo kamu nya kaya gini mending gausah sekolah" bentak bunda sambil menarik rambut Zahra.
Zahra berlari kedalam kamar sambil menumpahkan semua air matanya walaupun sebenarnya sedari tadi dia menahan rasa sakit di dada sepertinya penyakit nya kambuh.
Hingga ia tenang, ia mulai memejamkan mata untuk beristirahat sebentar, namun tiba² "Zahra udah jam berapa ini? Masih bisa²nya kamu tidur, sana kerjain tugas mu lalu belajar nanti makan jangan manja" ucap bunda yang sudah ada tepat didepan mata Zahra "tapi Zahra puyeng bunda" tangisan itu mulai pecah saat Zahra merasakan semua sakit yang ada dihatinya "jangan manja tuh minum Bo*rex aja" ucap bunda sambil melempar obat itu.
"Ya Allah puyeng banget, yah kan mimisan lagi" ucap Zahra saat belajar "ah paling cuma kecapean, yok Zahra kamu kuat" lanjut Zahra sambil berusaha membersihkan darah yang menetes di bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA
Randomkisah perjalanan hidup seorang perempuan yang mencari titik kebahagiaan dalam kehidupan nya