Working Hard

259 67 5
                                    

Jennie gadis yang sangat ambisius, ia akan berlatih serajin apapun, semampunya untuk bisa memenuhi cita-citanya, ia akan bekerja selelah apapun, sesusah apapun demi melengkapi kebutuhannya.

Jennie terlahir dari keluarga sederahana, ia lahir disebuah desa kecil di Busan, dari kecil ia selalu bermimpi berada disebuah panggung yang luas, ia suka mendengarkan musik dan sangat suka bernyanyi. Itulah mengapa ia sangat bercita-cita menjadi Idol. Selain itu, sang Ibu juga selalu berharap bisa melihat putrinya itu sukses dan tampil di Tv meraih cita-citanya.

Jennie juga berharap ia bisa memberikan kehidupan yang layak untuk ibunya dan juga adiknya yang bernama Kim Juna. Dimana ayah Jennie? Ayahnya meninggakannya saat ia berumur 3 tahun, bahkan saat itu Juna belum lahir. Ayah Jennie tumbang di medan perang. Jennie selalu bangga, karena ayahnya gugur dengan mulia, ia gugur demi menyelamatkan bangsa.

"Ahh lelahnya." Keluh Jennie sambil memukul lengannya pelan.

"Jangan mengeluh jennie! Kau kuat." Ucapnya lagi mencoba menyemangati dirinya.

"Jangan memaksakan diri, kau juga manusia. Pasti butuh istirahat." Ucap Minhyuk , teman Jennie di tempat kerja.

"Kau sangat cerewet Minhyuk." Kekeh Jennie.

"Minhyuk benar! Kemarin kau bekerja sebagai pengantar pizza, hari ini kau bekerja di kedai kopi, terus besok kau bekerja paruh waktu dimana lagi?!" Omel Hayoung pada Jennie.

"Aku harus memenuhi kebutuhanku disini dan juga kebutuhan keluargaku dirumah, Juna sebentar lagi ujian sekolah, aku harus persiapkan biaya ujiannya." Ucap Jennie.

Hayoung menatap nanar sahabatnya ini, dari dulu Jennie memang sangat pekerja keras, setiap Hayoung dan Minhyuk atau siapapun menawarkan membantunya Jennie pasti berkeras kepala menolak semuanya. Karena bagi Jennie, selama ia mampu ia ingin berusaha sendiri tanpa menyusahkan orang lain.

"Sudah kubilang kau bisa meminjam padaku untuk sekolah Juna! Kita sudah bersahabat sejak lama Jennie." Gerutu Hayoung.

"No, aku bisa Hayoung.. selama kakiku bisa berdiri, tanganku bisa bergerak, aku akan lakukan semua dengan jerih payahku sendiri." Ucap Jennie membuat Hayoung menghela nafasnya. Sudahlah percuma, Susah menghadapi si keras kepala yang ada dihadapannya ini.

"Baiklah, tapi kau juga jangan sampai lalai dengan kesehatanmu, apalagi sepulang ini aku yakin kau akan berlatih lagi. Kalau kau sakit, siapa yang akan menjaga Juna dan Ibumu?" Omel Minhyuk.

"Arraseo, gumawo kalian sudah sangat pengertian padaku." Ucap Jennie.

"Yasudah ayo pulang." Ajak Hayoung.

***
Jennie menatap jam tangannya, ia berjalan dengan tergesa-gesa, ia tak mau latihan kali ini ia terlambat lagi.

"Ahh syukurlah aku tidak telat." Keluh Jennie sambil mengatur nafasnya.

"Jennie!! Tumben sudah disini?" Tanya Hyeri.

"Hehe, aku tak mau membuat kalian menunggu lama lagi." Ucap Jennie.

"Hyeri,Jennie!! Ayo berlatih." Ajak Yura.

Mereka berlatih dengan fokus, bahkan mereka mulai menyiapkan untuk audisi minggu depan.

"Jennie kau bagian center." Suruh Coach jia.

"Nee Coachenim."

"Yura!! Tambah lagi powernya!"

"Hyeri Hyeri fokus!"

"Jennie move!!"

"Break!!" Ucap sang Coach membuat Jennie, Yura, dan Hyeri langsung merebahkan badannya.

IDOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang