1

16 1 0
                                    

Jeno baru pulang dari tempat pemakaman, setelah membilas wajahnya di kamar mandi ia duduk di depan ruang TV. Rumah kecil ini biasanya ramai dengan suaranya dan ketiga orang lainnya, namun kini terasa amat sepi. Tidak ada lagi senyuman manis renjun sang kekasih, tidak ada lagi suara berat dan seksi mingyu, tidak ada lagi suara keibuan dari Wonwoo. Sepi, hanya itu yang Jeno rasakan. Tetesan air mata kembali terjatuh membasahi pipi pria tampan itu.

Jeno mengambil bingkai foto yang ada di dekat TV, ia melihati foto mereka berempat yang tersenyum ceria saat mereka mengambil foto bersama waktu itu. Jeno tersenyum tipis mengusap foto itu, walaupun tetesan air matanya tidak berhenti.

*****


•FLASHBACK•

Keempat pria tampan sedang berjalan-jalan di area mall. Pria yang tampak paling manis di banding ketiga lainnya yang tampak lebih maskulin mengajak ketiga orang itu melakukan sesuatu.

"Mingyu hyung mari kita lakukan foto box di sana" ujar pria bernama renjun itu sembari menunjuk tempat foto box yang cukup ramai.

"Tapi itu ramai dan mengantri, nanti jika kita pulang telat bibi di panti takutnya mencari kita" ujar mingyu.

"Ayolah hyung, untuk kenangan kita juga nantinya um. Jeno-yaa kau mau kan?" Kata renjun sedikit merengek sembari mengajak pria bernama Jeno juga.

Jeno hanya tersenyum dan mengangguk.

"Wonwoo Hyung juga mau kan?" Ujar renjun lagi berkata pada pria bernama Wonwoo itu.

"Bukan ide yang buruk juga" balas wonwoo tersenyum.

"Wonwoo hyung saja mau, ayolah hyung" kata renjun sedikit merengek pada kakaknya.

"Mari lakukan saja kasihan adikmu, toh benar juga kata renjun itu bisa untuk kita simpan" kata Wonwoo mencoba membujuk mingyu.

"Iya-iya baiklah, ayo" ujar mingyu.

Mereka berempat akhirnya pergi menuju ke foto box dan membayar guna melakukan foto box. Setelah mengantri agak lama tibalah mereka masuk ke dalam box guna berfoto.

"Ingat hanya empat kali foto, usahakan keempatnya beda pose ya" kata renjun mengingatkan lainnya.

"Baiklah ayo mulai, 1 2 3..."

Cekrek cekrek. Mereka berfoto dengan senang dan gembira.

*****

Esok harinya aktifitas mereka sebagai siswa SMA mereka jalani, mereka berempat tumbuh bersama di sebuah panti asuhan. Kedua kakak beradik Mingyu dan Renjun masuk ke panti itu lebih dulu di ikuti Jeno dan Wonwoo, mereka di tempatkan dalam satu kamar makanya hubungan mereka sangat erat, mereka saling perhatian satu sama lain, sangat peduli satu sama lain bahkan hingga tumbuhlah benih-benih cinta di antara keempatnya. Entah perasaan itu benar atau tidak, tapi keempatnya sedang merasakan cinta satu sama lain pada orang yang selalu bersama dan tumbuh bersama sejak mereka kecil.

Mingyu dan Wonwoo sudah menjalani hubungan sebagai kekasih sekitar 2 bulan yang lalu, mingyu memang sudah menyukai wonwoo sejak lama begitu pula sebaliknya hingga akhirnya sekitar dua bulan yang lalu mingyu menyatakan perasaannya pada wonwoo dan mengajak wonwoo untuk berkencan sekaligus menjadi kekasihnya, Wonwoo yang memang juga menyukai dan menyayangi mingyu tidak mungkin menolaknya meskipun mereka menyembunyikan hubungannya dari semua orang kecuali Jeno dan Renjun tentu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang