11

4.3K 886 56
                                    

Haruto mengendarai motor dengan kecepatan penuh menuju bengkel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto mengendarai motor dengan kecepatan penuh menuju bengkel.
rasa kesal memupuk pada hati yang membuanya melampiaskan pada kelajuan motor.

motor sampai dengan selamat, ia turun dengan kasar membuat beberapa anak yang duduk di bengkel menatapnya dengan pandangan kaget.

"lo kenapa?" tanya Jaehyuk selaku yang paling tua.

Haruto menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dan berteriak kesal, beberapa anak menenguk ludah kasar akibat takut menjadi sasaran tinjau.

"oke oke ke belakang dulu, tonjok apapun yang lo mau biar kesalnya hilang" kata Jaehyuk menarik bahu itu menuju pintu belakang.

Haruto menurut dan berjalan ke belakang memukul tembok dengan kecangnya tak mengindahkan sakit pada tangan, kesal tak bisa ia bendung.

rasanya ia sedikit merasa bersalah karena sang Mama harus meninggalkan Jeongwoo agar hidup dengan ia dan papa. kabar yang mengagetkan memang.

"kalau tau gitu, Jeongwoo gak bakalan pernah gue bawa ke rumah" bisiknya pelan.

kepalanya itu tertunduk, "gue suka sama Jeongwoo, suka banget dan sekarang kalau kayak gini gimana?" bisiknya frustasi.

pintu terbuka, menampakkan sosok Jaehyuk dengan segelas air putih yang disodorkan padanya, "minum" katanya pelan.

"thanks" kata Haruto seraya menyambut uluran air dan meneguknya sampai hambis.

Jaehyuk terkekeh, "any problem?"

"mama" bisiknya pelan.

"tante kenapa?" tanya-nya heran.

Haruto menjilat bibirnya pelan, "lo tau Jeongwoo anak Garuda? yang hitam manis" bisiknya pelan lagi.

Jaehyuk mengangguk, "oh yang dari dulu selalu jadi provokator kalau kita tawuran sama Garuda? kenapa?"

"ya, and ini mungkin kedengaran gila dan crossing the line?" kata Haruto aneh.

"maksud lo?"

hela napas kasar terdengar, "gue suka"

dua kata yang cukup menggelitik telinga Jaehyuk karena kalimat sakral itu jarang terucap dari mulu Watanabe Haruto. selama ini sosok tinggi yang lebih muda darinya itu selalu kencan secara random, tak ada kata suka yang terucap.

"sama Jeongwoo?" tanya Jaehyuk memastikan.

Haruto mengangguk, "iya"

"lo kepala suku tawuran STM, masa suka sama musuh sih?" kata Jaehyuk geli.

pemuda tinggi itu mengendik lesu dan berbaring pada lantai kotor, tak mengindahkan pelototan Jaehyuk karena ia butuh untuk mengistilahkan badan.

"rasanya gue kalah dalam perang antara batin dan otak, gue kalah sama rasa yang datang tanpa permisi. intinya gue suka Jeongwoo si tukang provokator" katanya lemah.

ASMARA YANG MERAJALELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang