1

20 1 0
                                    

Kira-kira udah seminggu aku sekolah di SMA ini. SMA elit di daerah ku. Sejauh ini gak ada yang special, mungkin.

Aku ini korban novel. Sebelum aku masuk SMA ini, aku udah ngebayangin gimana nanti kerasnya jadi adik kelas. Biasanya di novel, sekolah elit digambarin dengan senioritasnya, terlebih kalau salah sedikit mungkin udah ditindas. Tapi sejauh ini, murid-murid disekolahku baik, gak aneh-aneh.

Ah iya, aku jadi inget juga, masa SMA itu masa yang indah. Aku baca di novel sih. Kalian pasti paham maksudku. Diam-diam menyukai seseorang lalu karena suatu peristiwa orang yang kita sukai akan menyukai kita juga. Cinta yang tak bertepuk sebelah tangan. Ah indah bukan.

Tapi mana ada yang kayak gitu di kehidupan nyata. Masa SMA artinya kamu udah harus serius buat nentuin kamu kedepannya. Malah dijenjang ini dituntut buat belajar terus kan?

Oh ya ampun. Ngebayangin aku nanti kelas 12 dengan segala kesibukannya aja udah bikin aku pusing. Belajar setiap hari, punya banyak buku tebal, ditambah mungkin pembahasan sama temen hanya tentang soal soal.

Oh iya, Aku belum kenalin diriku.

Hai, namaku Minsoo. Orang yang sebenarnya biasa saja. Hidupku hanya berpaku pada buku. Ya, lewat buku rasanya aku bisa tau banyak hal. Terdengar klise tapi memang benar adanya. Seenggaknya lewat buku aku bisa berimajinasi dan lupain realita ku.

Aku jarang bersosialiasi dengan manusia. Aku rasa mereka takut sama ku. Enggak tau apa alasannya. Padahal aku udah usaha buat bergaul. Tapi entah setiap aku ada pasti mereka jadi serius. Maksudku, yang tadinya bercanda, lalu kalo ada aku mereka jadi serius, diam. Semenakutkan itu kah aku?

Tapi aku enggak selalu sendiri sih, banyak yang nemenin aku. Bukan manusia, tapi mereka yang mungkin tak bisa kalian lihat. Kalian pahamkan maksudku?

Kayak sekarang ini, aku lagi dikantin makan sendiri, lalu dia datang duduk disampingku. dia perempuan, penampilannya gak terlalu serem, rambutnya sebatas pinggang, mungkin.

"hai gadis cantik.....siapa nam- oh Minsoo ternyata namamu" dia melihat nametag ku, aku terus melanjutkan makan engga mengubris kata-katanya. Kalau orang-orang lihat aku lagi berbicara sendiri bukannya aneh. "nama yang lucu. Cocok dengan dirimu" ah ternyata hantu bisa ngegombal juga ya.

"iya terima kasih. Kenapa kamu kesini?"

"hanya bosan, ingin melihat kalian saja. Ternyata ada yang bisa aku ajak bicara" Aku menghela napas kasar, untung dia enggak ganggu yang lain. "kamu kenapa sendiri disini? Tak punya teman kah?" lanjutnya

"iya gak ada. Gak ada yang bisa aku ajak makan bareng" makanku selesai juga, aku bisa segera melarikan diri dari dia. "ngomong-ngomong aku udah selesai makan, aku mau ke kelas. Sampai ketemu lagi"

"sampai jumpa Minsoo"

Ah untungnya, tak ada yang melihati ku saat aku berbicara dengan dia tadi. Ya lagipula tidak menarik juga.

Mereka itu baik, jika manusia enggak melakukan sesuatu yang ngebahayain mereka. Bahkan beberapa kali aku ditolongin sama mereka.

Setelah aku sampai di kelas aku lihat ditempat dudukku ada orang, oh bukan orang. Mina Namanya, di cantik, manis, baik denganku. Aku kenal dia sejak aku masuk sekolah ini. Dia selalu ada di kelasku. Untungnya kelasku masih sepi, aku bisa ngajmjak dia mengobrol sebentar.

"hai Mina"

"oh hai Minsoo. Udah selesai makannya ya" dia pergi ketempat duduk di depanku, sedang menghadapku sekarang.

"tempat dudukku sebegitu nyamannya ya sampai kamu dudukin terus"

"hahahaha iya." Ah senyum manisnya ketika tertawa, mungkin dulu banyak laki-laki yang suka sama dia karena senyumnya dan secara fisik dia emang cantik banget. Sayangnya, dia harus mati karena stress dan bunuh diri di sekolah ini.

Bel masuk udah bunyi, kelas pun penuh dengan murid-murid. Aku rasa Mina enggan buat pergi dari tempat yang dia duduki.

"Mina, kebelakang dulu sana" dia berjalan malas-malasan.

Selanjutnya aku fokus belajar, gak fokus-fokus banget sih. Soalnya ada beberapa hantu yang ganggu fokusku. Kayak di pintu masuk kelas ada yang berlarian disana. Atau di dekat jendela. Ah sungguh menjengkelkan. 

invisibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang