Crazy Love - Holy Trinity

1.3K 51 5
                                    

Warning! Bxb area! Homophobic dilarang membaca! Cerita ini mengandung konten dewasa! Harap bijak dalam membaca! Banyak ghost ship dalam cerita ini! Gak kuat membaca yaudah gk usah dibaca! Dilarang protes.

Warning! Bxb area! Homophobic dilarang membaca! Cerita ini mengandung konten dewasa! Harap bijak dalam membaca! Banyak ghost ship dalam cerita ini! Gak kuat membaca yaudah gk usah dibaca! Dilarang protes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New, Gun, dan Krist adalah 3 sahabat yg telah berteman sejak high school. Para pria cantik itu kini telah duduk di semester terakhir Univ. Chulalongkorn. Mereka sama-sama mengambil jurusan teknik.

 Mereka sama-sama mengambil jurusan teknik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak jauh berbeda. Tay, Off, dan Singto juga bersahabat sejak sekolah dasar. Mereka tumbuh bersama dan melewati masa pubertas bersama.

Kini. Ketiga pria tampan itu sedang duduk di sebuah meja bar. Bar gay lebih tepatnya.

"Kenapa kita kesini? Kita bukan gay" tanya Tay sambil meneguk minumannya. Tenggorokannya terasa tercekat merakan alkohol yg diminumnya.

"Aku hanya penasaran dengan kehidupan orang gay. Tak ada salahnya kan kita kesini? Toh kita hanya minum seperti di bar lain" sahut Off juga meminum alkoholnya.

"Lihat! Jika aku menari seperti itu. Apa aki terlihat seksi?" Tunjuk Singto pada seorang gigolo yg menari di atas panggung.

Off dan Tay memandangi Singto yg berpose seksi sambil menggigit bibir bawahnya.

"Hoekk" kedua orang itu sama-sama berakting muntah melihat tingkah absurd Singto.

Mereka bertiga meneguk alkoholnya dengan sangat cepat hingga habis beberapa botol.

"Akh. Kepalaku pusing. Aku akan pulang" ucap Tay kemudian bangkit dari duduknya.

"Tunggu aku. Kita pulang bersama. Lebih baik kita mati bersama daripada aku harus melihatmu mati seorang diri besok" sahut Off sambil menggelengkan wajahnya. Mencoba mengembalikan kesadarannya.

"Ayo Sing. Cepat!" Perintah Off pada Singto yg telah terkapar di meja bar"

Tak sabar. Tay dan Off menarik Singto berdiri dan menuntunnya keluar dari bar. Mereka bertiga jalan sempoyongan.

Di mobil...

"Tay, Off. Apa kalian tidak merasa panas?" Rancau Singto yg duduk dibelakang. Ia berusaha membuka bajunya.

ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang