*Cerita ini pure saya buat atas imajinasi saya sendiri*
Selamat membaca
' TAKAZAWA MARU 18th
13 Juli 20xx
20.34
Penyebab kematian : Serangan jantung '
Mata kecilnya membaca sederet huruf yang tertulis dikertas tebal dimana kematian tertulis disana. Seolah sudah biasa dengan situasi kematian yang identik dengan kesedihan, gadis itu dengan santai menuntun roh pemuda bernama sama dengan yang tertulis di kertas, menempatkannya dimana jiwa nya akan kembali di tempat awal ia berada.
Sebelumnya ia membawa roh pemuda itu kesebuah tempat yang telah menjadi peraturan untuk penentuan akan dimana diletakan roh tersebut setelah kematiannya.
"Minumlah" Ucap gadis itu setelah mereka tiba di sebuah ruangan dimana dua buah lilin sebagai penerangnya.
"Apa setelah ini aku akan melupakan kehidupan ini" Pemuda itu hanya menundukkan kepalanya, menahan isakkan tangis yang akan keluar.
"Ya, itu sudah menjadi aturannya" Jawabnya dengan intonasi yang tegas. Namun, tak mendapat respon dari pemuda yang menjadi tamunya malam ini.
"Dikehidupan ini dirimu sudah melakukan banyak hal baik, ayahmu sangat bangga padamu bahkan para dewa menginginkan kematian terbaik untukmu" Pemuda itu belum juga bergeming masih tetap berada pada posisi awalnya.
"Minumlah, ayahmu mungkin sedang menunggumu" Pemuda itu menatap sepasang berlian hijau jambrud milim sangat dara, menunjukkan bahwa ia tertarik dengan ucapan gadis yang ia yakini lebih muda darinya.
Dengan berat hati ia menyentuh ragu gelas kecil berisikan cairan seperti air mineral pada umumnya.
"Minumlah, maka rasa sakit dikehidupanmu ini akan hilang. Ayahmu telah lama menunggumu, ia sendiri selama ini"
Pemuda bermata berlian itu mengenggam erat gelas tersebut menatap ragu pada mata gadis di hadapannya walau pada akhirnya ia meminum cairan tersebut.
"Pergilah ke pintu itu, ayahmu ada dibalik sana" Ucapnya seraya menunjuk sebuah pintu bercahaya seraya tersenyum.
Pemuda itu mengangguk berjalan perlahan, membuka pintu yang akan membawanya pada awal yang baru lagi nantinya. Sebelum pemuda itu menghilang dapat ia lihat senyum sepertinya rasa hormat yang jelas ditunjukkan untuknya.
Yah, malam ini ia memperoleh rekor kembali. Sebagai seorang malaikat maut sudah menjadi tugasnya mengambil atau lebih tepatnya mencabut nyawa bagi mereka yang sudah ditakdirkan untuk meninggalkan dunia ini.
Ia tidak tahu pasti apa yang dilakukannya dikehidupan sebelumnya, sehingga ia pada akhirnya menjadi seorang malaikat maut. Beberapa rekannya mengatakan bahwa seseorang yang menjadi malaikat maut adalah seseorang yang mempunyai dosa besar dikehidupan sebelumnya tapi beberapa lainnya mengatakan bahwa seseorang yang menjadi malaikat maut adalah mereka yang beruntung dan dianugerahi karena berbuat baik pada kehidupan sebelumnya, tidak ada yang tahu mana yang benar bahkan dewa saja enggan menjawab pertanyaan mereka.
Hidupnya sudah berada pada tahun ketiga ratus, yah selama tiga ratus tahun ini tugasnya hanya mencabut nyawa seseorang setiap harinya tanpa sesuatu yang istimewa.
Ia sendiri tidak tahu kapan berakhirnya ini semua, bahkan beberapa rekan yang ia kenal sudah kembali pada kehidupan dunia setelah beratus-ratus tahun lamanya menjadi seorang malaikat maut. Bahkan ada yang menghabiskan beberapa tahun, lalu kembali ke kehidupan dunia, lalu kapan waktu dirinya? Hanya kami-sama yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel of Death's final mission (Sakura Haruno)
FanfictionSakura ditugaskan untuk membawa seorang penghianat devisi dengan menyamar sebagai seorang pelajar. Awalnya tidak sulit, namun secara mengejutkan ia dihadapkan dengan sebuah masalah yang menyangkut siapa dirinya sebenarnya. Hal tersebut juga sama den...