Kala:Kisah Awal

9 1 0
                                    

Hanya aku dan Kala saja yang tau,bagaimana rasanya di buang dan tidak di anggap.

Aku bukan penyair hebat seperti Sapardi Djaka Damono,atau aku juga bukan penulis cerita yang handal seperti penulis cerita 'Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin' atau novel-novel di luar sana.

Aku juga bukan seorang yang mengerti bagaimana rasanya jatuh cinta dengan seseorang,atau mungkin rasanya memiliki seorang yang spesial seperti sahabat yang bertahan lama atau semacamnya.

Aku hanya seorang gadis,yang tidak menahu caranya menulis dengan benar dan aku hanya seorang gadis yang selalu berteman dengan kala.

Sang waktu yang selalu saja membantuku dalam melakukan hal apapun.Ketika aku di patahkan semangatnya,dan di caci begitu saja oleh penduduk semesta yang kejam.Kala selalu ada,dan mengatakan bahwa semua ada waktunya.

Selalu dan selalu,hingga dulu aku sampai ingin sekali membuangnya jauh-jauh--akibat sarannya yang kadang membuatku lebih ingin memilih menghilang saja dari bumi ini dan datang ke alam atas sana menemui kakakku.

"Bersabarlah wahai gadis penyuka bulan,semua akan baik-baik saja.Tinggl sabar menungguku dan semua masalahmu akan ada jalan keluarnya."

Itu katanya kepadaku,tepat di malam di mana bintang-bintang sedang di tutupi awan dan lampu kamarku yang semakin hari semakin redup-akibat aku semakin lelah menunggu Kala bekerja.

Aku akui,aku lemah.Ketika aku tidak menemukan jalan keluar dari semua cacian itu,dan lebih memilih untuk percaya kepada sang waktu--iya sang waktu,yang belum tentu akan memperbaiki semuanya.

Tetapi,di serpihan harapanku yang aku tulis.Aku seakan selalu yakin bahwa semua akan baik-baik saja ketika aku lebih memilih mempercayai makhluk itu dan memilih untuk tidak mencoba terus agar masalah yang di buat manusia kejam itu hilang bak angin begitu saja.

Iya,begitu saja.

Hingga suatu malam,sang waktu datang dan mengatakan hal yang menurutku--sedikit aneh untuk sang waktu katakan.Begini katanya.

"Gadis penyuka bulan,sekarang adalah waktumu untuk menunjukkan kepada seluruh penduduk alam semesta bahwa aku itu adalah serpihan yang indah dari semesta.

Katakan kepada mereka,kalau Kala akan mambantu mereka untuk menyelesaikan semua masalah mereka.Bahkan masalah-masalah yang seharusnya tidak ada jalan keluarnya menurut mereka.

Aku tunggu semua pesanmu itu."

Dan di sanalah aku mulai memulai kisahku bersama sang waktu,dengan segala drama dalam hidupku dan dengan segala masalah yang aku pikul--aku mulai melakukan misiku itu.

Dan entah sampai kapan misiku ini akan berakhir.




Kala,Asa dan Kisah Pilunya SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang