Episode 1: Child Abuse [1]

131 20 0
                                    

Seorang perempuan berpakaian rapi dengan setelan dinasnya tengah berjalan memasuki kantor yang baru saja ia datangi. Orang-orang yang berlalu-lalang melewati perempuan tersebut memberikan salam hormat kepada sang perempuan.

"Selamat pagi bu Jihyo!" Jihyo yang tengah berjalan menuju sebuah lift itu membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggilnya, "Oh Sejeong!"

"Apa ibu sudah mengecek berkas yang dikirim pak Minjun tadi malam?" Jihyo melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift setelah lift itu terbuka, diikuti oleh Sejeong yang masuk di belakangnya, "Sudah. Nanti kita meeting bersama yang lain untuk membahas kasus ini." Jihyo menekan tombol lift menuju lantai 3, dimana ruangannya berada.

"Tunggu! Jangan naik dulu!"

Baru saja Jihyo menekan tombol lift tersebut, ia kembali menekan tombol lift untuk menahan pintunya agar tidak tertutup setelah mendengar teriakan yang sangat keras dari luar.

"Thanks Pig! Lo penyelamat gue!" Jihyo mendelik, lalu menekan tombol lift menuju lantai 3, pintu lift pun tertutup, "Ini masih di kantor Mo, jangan seenaknya manggil gue gitu. Hormat dikit gitu ke gue."

"Panggil Ibu Jihyo gitu? Ew sejak kapan gue manggil lo Ibu? Males banget."

Jihyo berdecak, "Ngga Jeongyeon, ngga lo. Sama aja kelakuan, ga ada hormat-hormatnya ke gue, lo gue turunin ke divisi bawah lagi baru tau rasa nanti. "

"Haus hormat banget ya Ketua kita. Mana pake segala ngancem mau turunin posisi." ucap Momo kepada Sejeong. Sejeong hanya bisa tersenyum kikuk mendengar perkataan seniornya.

Pintu lift pun terbuka, Jihyo berjalan terlebih dahulu keluar dari lift diikuti oleh Momo dan Sejeong di belakangnya. Jihyo dengan aura elegannya memasuki sebuah ruangan, sedangkan Momo berjalan di belakangnya dengan rasa senangnya layaknya anak kecil.

"Selamat pagi!" Teriak Momo dengan ceria.

"Pagi," balas salah seorang rekannya yang bernama Mina.

"Jangan lupa meeting kasus baru jam setengah 9." Seorang perempuan dengan rambut yang dikuncir berantakan dan hanya memakai kaos putih tanpa seragamnya masuk ke ruangan.

"Yailah baru juga nyampe udah bahas kerjaan aja. Belum juga nyicip donat yang gue bawa." ucap Momo dengan nada malasnya.

"Kalau ga mau bahas kerjaan ya ga usah masuk." ucap salah seorang rekannya yang tengah membaringkan tubuhnya di sofa dengan tangan kanannya yang menutupi wajahnya.

Momo mendelik sebal, tidak memperdulikan perkataan rekannya itu, Momo mengambil sebuah bingkisan dari dalam tasnya. Tangannya mengambil sebuah donat dengan toping gula putih yang memenuhi donat yang ada di dalam bingkisan tersebut.

"Sampai berantakan dan ada semut lagi kaya kemarin, gue bikin lo ga bisa makan donat lagi." ucap Sana tanpa mengalihkan pandangannya dari komputernya.

"Mending lo mandi dulu deh daripada ngomel."

"Gue udah mandi!!"

"Masa?"

"Gue beneran buat lo ga bisa makan donat lagi ya." Momo langsung mengangkat tangannya membentuk peace melihat tatapan tajam Sana.

Momo menolehkan kepalanya ke samping kiri, "Mina, mau?" Mina menggelengkan kepalanya dengan senyum tipisnya, "Ngga, aku udah sarapan tadi."

Momo mengangguk-nganggukkan dengan mulutnya yang sedang mengunyah itu.

"Gue mau."

Mendengar hal itu, Momo langsung menyembunyikan bingkisan yang berisi donat miliknya itu di belakang tubuhnya, "Ga! Lo rakus kalau minta!"

HalcyonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang