✨3✨

40 8 4
                                    

Keesokan harinya...

"temen-temen gue gak mungkin bunuh orang!mereka semua itu orang baik!nginjak semut aja mereka gak tega,apalagi bunuh orang"

Hari ini,sanha tidak datang kesekolahnya,kepalanya pusing karena memikirkan beberapa teori yg mampir diotaknya.

"kemaren..hwall lebih pendiam dari biasanya,junkyu juga jadi pendiam waktu terakhir kali ngomong sama gue"

"hufttt.....tambah pusing kalo gini mah kepala gue mikirin itu semua "keluh sanha sambil sesekali memukul kepalanya sendiri.

"makanya gak usah dipikirin,gitu aja ribet amat"ujar seseorang yg sedang bersandar didepan pintu kamar sanha yg terbuka dengan tangan yg disilangkan didepan dada.

Mendengar ada yg berbicara,sanha langsung menolehkan pandangannya ke sumber suara.

"l-loh?lo ngapain disini?"tanya sanha kebingungan.

"gapapa sih,gue lagi males sekolah.Lagian lo juga gak sekolah,yaudah deh gue kesini aja"jawabnya lalu menghampiri sanha yg masih dibalkon

"san,lo itu anggep gue apa?"pertanyaan dari kim junkyu,membuat sanha kebingungan.Apa maksud pertanyaannya itu?begitu pikir sanha.

"ya temen lah,eh nggak deh!gue itu udah anggep lo kaya saudara gue!"jawab sanha antusias

Junkyu hanya tersenyum menanggapinya.Kalau boleh jujur,diantara teman-temannya ia hanya dekat dengan sanha saja,yg lainnya hanya sebatas teman saja,ia tidak pernah berbagi keluh kesahnya kepada teman-temannya yg lain kecuali sanha.

"kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu?"tanya sanha sambil menatap junkyu yg saat ini sedang berbaring menikmati angin yg meniup wajahnya.

"gapapa,iseng aja"

"ada-ada aja lo kyu"

Lama mereka diam dengan pikiran masing-masing

"kalo misalnya gue mati...apa yg bakal kalian lakuin?"

"GAK USAH NGADI-NGADI DONG!!!!!LO TEGA MAU NINGGALIN KITA?!"

"gak usah teriak juga kali san"ujar junkyu dengan wajah datar

"ya lagian lo ngomong kaya gitu kenapa coba?!"tanya sanha sengan mengerucutkan bibirnya

"kan baru misalnya san,lagian gue cuma mau tau doang"

                                 ••••

"males banget gue ikut praktek!mending bolos aja,bisa rebahan sambil main hp"

"jawab jujur,lo tau sesuatu kan?"

"gak"

"gak usah bohong deh,kemaren pas dirumah jaemin,lo keliatan lebih pendiam dari biasanya!"

"urusannya sama lo apa?!"

"suaranya kaya kenal,ngintip ah..."

Eric,ia yg awalnya berniat bolos ke rooftop malah berbelok ke toilet untuk mendengar sesuatu.

"loh renjun sama hwall?ngapain?"

"udah deh hwall,lo ngaku aja!lo pasti tau sesuatu kan tentang kematian minhee adiknya jaemin?!"

"KALO GUE BILANG NGGAK YA NGGAK!!!"teriak hwall emosi karena pertanyaan tersebut terus keluar dari mulut renjun.

"gue harap,lo gak berusaha cari tau tentang itu,hwang renjun!"ucap hwall datar sebelum beranjak dari sana.





















"hwall,mama mau keluar dulu.Kamu gak usah kemana-mana ya,jaga rumah"

"udah malem gini,mau kemana"tanya hwall datar kepada ibunya yg sedang siap-siap keluar dari rumah.

"udahlah,kamu dirumah aja"jawab ibunya hwall lalu pergi dari rumah menyisakan hwall yg sedang makan dalam keheningan.

Beginilah hwall,dia sudah biasa sendiri dirumah nya,karena ibunya pasti selalu keluar rumah saat malam dan akan pulang pada pagi hari.Entah apa yg ibunya lakukan hwall sendiri tidak tau.Jadi dia sudah terbiasa dengan itu semua.Tidak jarang ada teman-temannya yg menginap untuk menemaninya.Namun untuk malam ini,ia rasa dia mungkin akan dirumah sendirian.

Sudah tengah malam,hwall masih tetap terjaga.Matanya tidak merasa kantuk sama sekali.waktu sudah menunjukkan pukul 00.50,sudah banyak yg hwall lakukan tapi dia masih tidak bisa tidur.Dia jadi teringat teman-temannya,semenjak kematian minhee..jaemin,jeno,beserta renjun sudah jarang berkumpul bersama teman-temannya yg lain.Terlebih lagi,tadi saat disekolah renjun menanyainya ini itu sehingga membuatnya tersulut emosi.

Jujur,sebenarnya dia tau tentang kematian mimhee.Hanya saja,dia tidak mau memberi tau hal itu pada siapapun.Dia yakin,cepat atau lambat semuanya akan terbongkar.Begitu pikirnya...

"Halo hwall..."

Hwall terkejut bukan main.Kenapa temannya itu ada disini?ini sudah larut malam!apa yg dia lakukan dirumahnya?!

"kaget ya?kok lo belum tidur sih?ini udah mau jam satu loh,gak boleh begadang,ntar besok lo malah ngantuk disekolah"ujarnya dengan senyum misterius

"Lo!Apa yg lo lakuin disini?!"tanya hwall panik.Dia jelas panik,karena temannya itulah yg membunuh adik jaemin,dan dia juga tau kalau saat itu hwall sedang melihat kejadiannya.

"hm...gak tau.Eh,waktu itu...lo liat apa yg gue lakuin ke minhee kan?"tanya nya dengan melangkah perlahan kearah hwall

"udah gue duga lo bakal dateng ke sini"

"iya dong!gue gak mungkin biarin lo hidup karena rahasia gue ada di tangan lo,Heo Hyunjoon!"ujarnya dengan muka sok sedih

"gue gak nyangka lo tega lakuin itu!"desis hwall

"gue bahkan lebih gak nyangka kalo kalian gak tulus temenan sama gue!"ujarnya dengan seringai lebar dan langsung berlari kearah hwall dengan menghunuskan pisau yg ia pegang

Melihat itu hwall segera berlari menghindar namun pisau tersebut mengenai lengannya membuatnya meringis menahan sakit.

"sialan"desis hwall hendak menyerang sang lawan,namun saat hendak memukul ia merasa sakit di bagian perutnya.Ternyata terdapat sebuah pisau yg sudah tertancap indah disana.

"gimana hm?sakit?"seringainya lalu mencabut pisau tersebut dari perut hwall lalu menusuk pisau itu di dada hwall

"makanya,kan lo sendiri yg bilang gak usah berusaha cari tau itu,eh?tapi kan lo bukan cari tau,lo waktu itu gak sengaja liat kan?kalo gak salah lo bolos waktu itu"

"l-lo b-bener-bener g-gila!"ucap hwall dengan nafas tersendat-sendat.

"ck,udah mau mati masih sempet aja ngatain orang"

Tak lama setelah itu,hwall menghembuskan nafas terakhirnya.Menyisakan tawa seseorang disana.Hwall tewas di waktu yg tepat,pukul 01.00.Tepat sesuai rencana.

"gue tuh gak gila tau!gue itu cuma kesel sama kalian!"ujarnya lalu melangkah pergi meninggalkan mayat hwall disana.












"lo dimana?"

"dijalan,kenapa?"

"oh,gue dirumah lo nih!udah lumutan gue nungguin lo!"

"sabar dong!"









"tunggu aja,gue bakal bunuh kalian satu persatu"ujarnya lalu berjalan dengan seringai yg menghiasi wajahnya disepanjang jalan.

01.00 |00 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang