Off, Nanon, Mew, Fluke, dan Bass sedang akan makan malam dan tiba tiba mobil Boun masuk dengan kasar ke lahan parkir dan Boun masuk ke rumah dengan sangat emosi.
"Ahh Anjinggg!!!!" Teriak Boun begitu masuk kamar dan melempar bingkai foto yang dia bawa dari luar.
"Boun lu kenapa??" Tanya Fluke.
"Dia kenapa? Bass takut." Kata Bass sambil mendempet ke Fluke.
Nanon tanpa babibu menghampiri Boun dan mengajak nya duduk di sofa.
"Cerita sama kita, lu kenapa?" Tanya Nanon baik baik.
"Iya Boun, kita udah jadi temen semua nya sekarang lu boleh terbuka kok sama kita semua." Kata Off.
"Laki laki itu brengsek" Jawab Boun sambil menunjuk foto di bingkai yang tadi dia lempar.
"Gw rela jauh jauh ke nyamperin dia tapi yang gw dapet malah dia lagi date sama cowo baru nya! Anjing anjing anjing!!!!" Teriak Boun dengan penuh emosi.
"Tenang tenang tenang, Fluke tolong ambilin air" Kata Mew.
"Dia siapa?" Tanya Off.
"Dia cowo yang buat gw gak bisa bahagia setelah dia pergi dari hidup gw" Kata Boun penuh emosi.
"Gw juga mau bahagia tanpa dia!" Teriak Boun.
"Nih minum dulu biar tenang" Kata Nanon sambil nyodorin gelas yang dibawa Fluke dari dapur, Boun nerima dan langsung diminum sekali teguk.
"Disini gw sakit hati nangis nangis dan jadi gila karena dia, tapi dengan mata kepala gw sendiri gw liat dia bahagia banget sama si cowo bajingan itu." Kata Boun yang udah agak tenang.
"Phi Boun?" Panggil Bass.
"Bass?" Boun kaget melihat Bass disitu.
"Kalian saling kenal?" Tanya Fluke.
"Kak prem yang buat phi boun kaya gini?" Tanya Bass yang menuju duduk di sebelah Boun.
"Siapa lagi?!" Jawab Boun ngeggas.
"Jadi?" Tanya Off.
"Jadi gini Phi, Phi boun ini mantanya Kakak Bass. mereka-" Belum sempat lanjut bicara Boun memotong pembicaraan Bass.
"Gw putus secara nggak baik baik, ini salah gw karena gw pergi ke bar dan ada cewe yang cium gw. itu buat Prem salah paham" Lanjut Boun yang hampir nangis.
"Terus kenapa lu marah marah gini?" Tanya Nanon.
"Gw cemburu dia udah punya yang lain! disini gw nggak bisa bahagia!" Jawab Boun.
"Udah, istirahat tidur jangan terlarut dalam kesedihan. Dan itu juga bukan salah lu Boun, kan si cewe yang duluan cium lu. Kalian cuma kurang dewasa dan egois akhir nya jadi kesalah pahaman kaya gini, mending lu nonton series theory of love deh" Kata Off sambil berjalan mau masuk ke kamar nya karena dia udah ngantuk.
"Thanks bro" Kata Boun.
"Phi udah oke?" Tanya Bass.
"Im oke" Jawab Boun sambil senyum dan langsung masuk kamar.
"Gak jadi makan nih?" Tanya Fluke.
"Lah iya ya anjir!" Jawab Mew.
"Bentar gw beresin bingkai ini dulu" Kata Nanon.
"Aku bantu" Jawab Mew.
"Mana Foto nya biar Bass simpen" Kata Bass.
"Gw panggil off lagi deh ya" Kata Fluke.
"Aku panggil phi boun ya" Kata Bass.
Setelah mereka semua kumpul dan makan malam mereka tidur dengan nyenyak. Boun juga seperti nya sudah tidak terlalu sedih walaupun pagi nya...
"SHIALAIWADEFAK!" Teriak Nanon di depan pintu kamar nya Boun.
"Ada apa?" Tanya Mew.
"Ini cepet bawa Boun ke rumah sakit sekarang!" Kata Nanon, karena dia mendapati Boun sudah ada di lantai dengan obat yang berceceran di lantai.
"Shia! Oke oke Nanon tenang" Kata Mew yang langsung masuk kamar Boun dan menggendong Boun masuk ke dalam mobil.
"Phi Boun kenapa????" Tanya Bass yang keluar barengan saat mew masuk ke kamar boun.
"Dia kaya nya overdosis, lu disini aja udah bilangin ke Off, Sama Fluke kalo mereka udah bangun" Kata Nanon sambil menyusul mew yang sudah menggndong Boun menuju mobil.
"Hati hati ya phi!" Teriak Bass.
Dirumah sakit Boun langsung dibawa ke IGD, untung sekali dia bisa selamat karena kata dokternya dia pingsan belum lama.
"Huh gw panik banget anjir" Kata Nanon sambil bersandar di bahu Mew. Sekarang Boun sudah dipindah ke ruang VIP nya.
"Tenang tenang nih minum dulu" Kata Mew memberikan minum dan mengelus pundak Nanon.
"Udah kabarin orang rumah?" Tanya Nanon.
"Bentar aku cek group" Kata Mew sambil mengambil handphone didalam saku nya."Mereka mau kesini" Kata Mew.
"Bagus deh." Kata Nanon sambil memijat pinggir kepala.
"Pusing ya?" Tanya Mew.
"Sedikit" Jawab Nanon, tanpa babibu mew pun memijat pelipis Nanon dan Nanon hanya merem.
/Dubrak
"Hello everybody" Teriak Off dengan ceria.
"Ini rumah sakit tolol!" Kata mew sambil melempar bantal yang ada si sofa ke kepala Jumpol.
"Gimana keadaan Phi boun?" Tanya Bass.
"Dia oke kok. Tinggal tunggu siuman aja." Kata Mew.
"Nih gw bawain makanan, kalian belum ada sarapan pasti kan" Kata Fluke sambil mengeluarkan makanan makanan.
"Oh ya Bass, lu kan deket sama Boun kenapa nggak nelfon ortu nya?" Tanya Nanon.
"Bass nggak deket, yang deket kak Prem." Jawab Bass.
"Mending lu chat Prem suruh kesini" Kata Nanon.
"Oke bentar ya kalo dia mau sih." Jawab Bass sembari mengeluarkan hp dari kantong nya dan mengechat Prem."Otw" Kata Bass.
"Sip deh, udh kamu nggak usah panik gitu" Kata Mew ke Nanon karena muka panik nya masih ada sampai sekarang.
"Gw gak panik cuma syok aja liat orang sekarat didepan gw" Kata Nanon.
"Hm bau apa ini?" Kata Boun yang baru saja sadar.
"Boun!!!! Anjrit lu ya bikin gw hampir mati!" Teriak Nanon ke Boun sambil memukul mukul perut nya.
"Phi Boun nggak papa?" Tanya Bass.
"Hahaha nggak papa gw santay." Jawab Boun.
"Santay santay mulut mu peang! lu hampir mati dongo! kalo mau mati yg halal napa gak elit bat mati overdosis!!" Ceplos Fluke.
"Untung gak mati kalo mati pasti lu udh ketemu nenek gw disurga, itu pun kalo lu masuk surga sih.." Kata Jumpol.
"Hahaha maaf dan terimakasih y temen temen" Kata Boun.
"Udah nggakpapa yang penting lu aman!" Kata Mew sambil menepuk bahu Boun.
"Sekarang makan nih" Kata Fluke sambil memberikan makanan ke Boun.
Setelah makan selesai, ada yang mengetuk pintu.
"Gw aja yang buka" Kata Off.
"Hobi banget tu orang buka pintu" Kata Mew entah kepada siapa.
"Siapa ya?" Tanya Mew ke pria itu.
"Saya Prem" Jawab Prem.
"Oh masuk, Boun liat nih siapa yang dateng" Kata Off.
"Ngapain lu kesini?" Tanya Boun nyolot.
"Lu nggak papa?" Tanya Prem.
"Dengan keadaan kaya gini lu masih harus nanya?" Jawab Boun.
"Kita semua keluar dulu ya" Kata Mew sambil menarik semua orang diruangan keluar dan di sisa kan Boun dan Prem.
PoV Boun dan Prem didalam ruangan.
"Maaf ya Boun" Ucap Prem.
"Lu udah bahagia kan sama tuh cowo? kenapa balik lagi ke gue? apa lu cuman khawatir Boun yang sebatang kara ini mati?" Tanya Boun dengan nada kasar.
"Boun jangan gitu, dulu lu juga coba begini waktu putus sama si Perth, dan gw yang ngehentiin lu. dan sekarang lu ngelakuin ini lagi disaat lu putus aama gw?" Kata Prem sambil menahan nangis.
"Gw gak suka ya lihat lu nangis!" Bentak Boun ke Prem.
"Boun, gw sayang sama lu." Kata Prem hampir menangis.
"Bullshit! mending lu keluar daripada lu nangis didepan gw" Bentak Boun.
"Oke, gw keluar. Jangan lakuin hal kaya gitu lagi ya, gw nggak suka." Kata Prem.
"Kenapa lu ngatur ngatur gw, terus kenapa kalo lu nggak suka hah?!" Kata Boun.
"Yaudah kalo gitu gw bakalan nangis didepan lu. Gw bakal lakuin hal yang lu nggak suka didepan lu, gimana perasaan lu?!" Prem kembali membentak Boun.
"Sakit. Lu cuma dateng buat jadi obat di awal anjing! Sekarang lu jadi penyakit buat gw, bikin gw nggak bisa bahagia! KELUAR LU SEKARANG!" Teriak Boun sangat kasar kepada Prem.
"B-boun? ITS OKE! GW KELUAR" Kata Prem kaget hampir ingin menangis karena ini pertama kali nya sosok penyembuh nya membuat sakit nya kembali dengan cara membentak.
Boun yang baru menyadari jika tadi dia terlalu kasar kepada Prem hanya bisa menangis. Tadi dia sangat emosi sampai lupa jika Prem memiliki trauma dengan suara bentakan.
"PREM GW MINTA MAAF!" Teriak Boun dalam hati sambil menahan rasa bersalah dan perih didalam dadanya.
"Phi Boun?!" Bass tiba tiba masuk kamar dan marah kepada Boun.
"Alai?" Jawab Boun.
"MENG NGO! Phi kan tau kalo kak prem takut sama suara bentakan! kenapa kakak malah ngebentak dia!" Kata Bass sambil mengeluarkan nada tingginya.
"Ah! Maaf! Tadi kalut!" Kata Boun.
"Phi Boun nggak bisa gitu dong!" Bentak Bass.
"Udah Bass nggak papa" Kata Prem dari luar kamar.
Boun buru buru berusaha berdiri dan lari ke arah Prem.
"Prem! Maafin gw! Ck ah!" Teriak Boun, dan dia malah terjatuh.
"Boun!" Prem buru buru nolongin Boun yang jatuh dan membawa nya kembali ke ranjang.
"Prem, maafin aku! maafin banget!" Kata Boun sambil memeluk tubuh Prem.
"Nggak papa Boun, aku tau tadi kamu terlalu emosi." Jawab Prem.
"Kamu jangan nangis nangis ya! mungkin kita bakalan jarang ketemu lagi." Kata Boun.
"Kamu jangan ngelakuin hal kaya gini lagi ya!" Kata Prem.
"Iya."
"Yaallah tadi berantem sekarang sweet, hubungan macam apa ini." Kata Bass sangat pelan entah kepada siapa.