Dengan rasa penasaran yang tinggi Ita pun pergi ke balkon untuk melihat apa yang akan di lakukan oleh Iel di sana.
Iel yang berada di bawah sadar bahwa sekarang Ita sudah melihatnya dari balkon kamar, dan sudah saatnya untuk Iel menunjukkan apa yang ingin ia tunjukkan kepada Ita.
Iel berencana ingin menyanyikan sebuah lagu yang sudah lama ia tulis tapi ia tidak tahu ingin memberikan lagu itu untuk siapa, denial mungkin jika mengatakan lagu itu tidak tahu untuk siapa karna saat membuatnya hanya satu wanita yang ia bayangkan sosok masa lalu serta cinta pertamanya. Tapi terlalu gengsi bagi dirinya sendiri untuk mengakuinya.
Dengarkan aku.... aku ingin kau tau....
ku tak bisa hidup tanpa mu...
seluruh hidupku seperti hanya berisi tentangmu..
setelah kau jauh hanya kaulah yang bisa membuatku meraskan arti sepi dan kehilangan
setiap detik ku memikirkan adakah waktu untukku
bisa kembali melihatmu meski harus dengan
kenyataan yang pahit bila akhirnya
kau telah bersama dia yang lebih baik dari ku
reff:
tak bisa hidup ku tanpa mu
seluruh hidupku hanyalah tentangmu
tak ada lagi hal indah selain saat bersama muuuu
"dah ya Ita jan suka marah lagi sama Iel, Iel pulang ya"
setelah itu Iel pergi dari halaman rumah Ita tanpa menunggu sepatah katapun keluar dari mulut Ita karna ia tidak berharap banyak dan lebih dari rencananya selain ia tidak ingin berlama lama saling berdiaman dengan ita.
Jujur Ita sebenarnya tidak semarah itu kepada iel tapi ia hanya tidak tahu harus bersikap seperti apa, mereka sudah tidak pernah bertemu setelah 11 tahun lamanya dengan cerita masa lalu yang sedikit berbeda dengan anak kecil lainnya. Canggung, kikuk, kaku, itu yang ia rasakan walau sebenarnya iya ingin sekali bertanya banyak hal yang Iel lalui selama 11 tahun ini.
"Ta bangun udah di jemput tuh, malu ih masa keduluan sama yang jemput"
"siapa si bun, pagi-pagi ganggu aja"
"itu si pacar mu, malu ih untung tadi bunda ga minta tolong panggilin kamu sama dia, yang ada dia liat muka bantal kamu kayak sekarang"
"siapa si bun, orang g punya pacar ganggu aja"
"udah ah ribet banget cepetan mandi"
"iya iya" ucap ita
setelah selesai dengan ritual pagi sebelum sekolah ita selesai ia pun turun kebawah menyusul keluarganya yang sudah berkumpul untuk sarapan pagi bersama.
"pagi dad, pagi bun, pagi bang fano jejek"
"ih lu pagi pagi dah ngajak gelut aja ya" ucap fano
"siapa ya yang ngajak gelut situ doang kali yang merasa"
"udah ah apaan pada ribut pagi-pagi malu tu sama prince"ucap daddy Lysta setelah melihat prince keluar dari arah kamar mandi, ya sebelumnya Lysta memang tidak melihat prince ada di sana karna ia izin ingin menumpang ke toilet.
"lo ngapain ada di sini pagi-pagi lagi"
"jemput lu lah"
"idih niat banget lu bantet"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan tapi cinta
Fiksi RemajaMantan? apa sih yang kalian fikirin kalo dengar kata Mantan? jelas pasti ada yang benci sebal kesal marah atau jijik atau rasa rasa indah lainnya. Tapi gimana sih kalo kalian di posisi Khansa Lysta Alfarizqi yang di putusin pacarnya karna si c...