1

10 1 0
                                    


"Nah, Aluna dia adalah Daddymu namanya Luwis"

Aluna terdiam dengan mata menatap penasaran kearah dimana pria tampan yang ia lihat seminggu lalu kembali ke rumahnya.

"Daddy? NO! " Aluna berteriak nyaring, kepalanya menggeleng cepat dengan mata berkaca-kaca.

"Apakah Daddy marah pada Luna? Apakah Luna nakal Daddy? " Ucapan Aluna bergetar dengan mata berkaca-kaca.

Tangannya menggenggam erat pada lengan berjas milik Antonio.

"No Daddy no, I don't want to go!"

Luwis menatap sedih kearah putrinya yang terlihat ketakukan menatapnya.

"Hey princess, dengarkan Daddy okay? Princess Daddy tidak nakal tapi kau ingat apa kata Mommy dulu? "

"Bahwa aku punya Daddy lain? "

"Good girl, dan Daddy Luwis adalah Daddy mu juga "

"But why? "

"Princess harus ikut Daddy Luwis karna dia adalah Daddy mu juga, apa kau tidak merindukan Daddy Luwis? bukankah princess selalu menanyakan Daddy Luwis setiap malam? "

"Antonio.. "

"Lumia, Luwis berhak atas Aluna lebih dari kita.. "

"No, dia sama sekali tidak berhak atas putri kecilku! Aku yang merawatnya Antonio, aku bukan dia! " Lumia menunjuk kearah Luwis yang menatap sedih pada Aluna yang enggan menatapnya.

"Tapi Luwis ayah kandungnya Lumia, aku yakin Alena juga menginginkan Luwis merawat Aluna"

"Cobalah mengerti, aku tidak sanggup berpisah dari peri kecilku" Lumia terisak sedih memikirkan bahwa ia harus merelakan putri yang selama ini ia rawat.

"Lumia, aku tau aku tidak berhak meminta Aluna padamu atas kesalahanku dimasa lalu, "

Luwis menatap Lumia dengan tulus, dia bahkan rela merendahkan dirinya pada istri kakak iparnya itu.

"Tapi ijinkan aku untuk menebus dosaku Lumia, aku janji akan merawat Aluna sebaik yang aku mampu "

Lumia menghentikan ucapannya pada kepala Aluna dan menatap kearah Luwis yang terlihat menyedihkan.

"Aku tidak tau akan tiba masa dimana melihatmu se menyedihkan ini Luwis, " Ujarnya puas.

"Baiklah, aku menghargai usahamu selama seminggu ini dan tentu aku lebih mengingat permintaan Alena agar kau merawat Aluna"

Luwis tak mampu menahan bibirnya untuk melengkungkan senyuman.

Akhirnya setelah sekian lama ia bisa merawat gadis kecil harta berharga dari wanita yang sangat ia cintai.

"Tapi, jika suatu saat aku melihatmu menyakiti Aluna entah dengan sebab apapun sehingga membuat air mata nya tumpah! Aku bersumpah akan mengambil paksa Aluna darimu dan jangan pernah berharap sedikitpun untuk bertemu dengannya lagi! " Lumia menatap penuh peringatan pada Luwis yang mengangguk kaku didepannya.

'Alena, aku tidak tau apakah keinginan mu ini adalah hal yang tepat'

"Kau tidak perlu khawatir Lumia, aku berjanji dan Adelasia tidak pernah mengingkari janjinya" Luwis berucap dengan tegas menatap mata Lumia tanpa ragu.

Dengan mata yang masih berkaca Lumia menganggukkan kepalanya kearah Antonio yang berarti ia setuju bahwa Aluna akan kembali pada Ayah kandungnya.

"Princess, listen.. "

"Apakah Daddy tidak menyayangiku lagi? "

"No princess, apa yang kau katakan? mana mungkin daddy bisa berhenti menyayangimu, "

"Princess dengarkan daddy, bukankah kau bilang ingin menjadi anak yang berbakti pada Mama Alena? "

Aluna menganggukkan kepalanya, matanya melirik kearah Luwis yang menantapnya penuh kerinduan.

"Jadi aku harus kembali dengan Papa Luwis? "

Luwis, matanya sudah berkaca-kaca saat mendengar Aluna memanggilnya Papa.

Hatinya menghangat.

"Ya, tapi jika princess rindu Daddy, mommy dan Romeo telfon kami oke"

"Hum, janji untuk selalu mengangkat telfon princess? "

"Janji"

Dengan sedikit drama tangisan Lumia yang masih sangat berat melepaskan kepergian Aluna, akhirnya Aluna memasuki mobil Luwis lengkap dengan barang-barang kesayangannya.

Tahan mungilnya memeluk erat boneka singa besar kado dari kakak kesayangannya. Romeo.

"Daddy, sampaikan salam pada Romeo bahwa aku akan sangat merindukannya"

Aluna lalu menyerahkan sebuah boneka berbentuk pangeran yang sedang memegang pedang kearah Antonio.

"Berikan pada Romeo, He is my savior prince, always "

"Of course Princess, akan daddy sampaikan "

"Terimakasih Antonio, Lumia hanya itu yang mampu aku katakan sekarang"

"Jaga Aluna baik-baik "

Mobil milik Luwis pun perlahan melaju meninggalkan rumah mewah yang selama 4 tahun ini menjadi rumah Aluna.

Lumia tak lagi mampu menahan air matanya menatap kepergian mobil yg membawa peri kecilnya dari atas balkon rumahnya.

Ia takut akan berubah pikiran dan berlaku tak layak saat melihat Aluna meninggalkannya, jadi ia memilih menjauh.

Dia sangat kehilangan.

"Sayang... "

"Apakah ini benar Antonio? aku tidak rela peri kecilku.. "

"Sssstt, sayang Aluna tetap peri kecilmu sampai kapanpun "

"Apa yang akan kita katakan pada Romeo nanti Antonio, kau tau putramu dengan baik, "

Antonio mengecup pundak istrinya lembut, mengeratkan pelukannya pada Lumia yang masih terisak.

"Aku akan bicara perlahan padanya, dia akan mengerti "

"Ku harap begitu... "

"Ayo masuk sebentar lagi hujan akan datang, aku tak mau kau sakit "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aluna : MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang