7. Just, Have Fun!

449 44 0
                                    

"Nana! Kau bisa diam tidak sih?!" Rutuk Renjun kesal.

Setelah pulang sekolah, Renjun dan Jaemin jadi pergi untuk belajar bersama.

Tapi, sebelum mereka belajar bersama, Renjun memutuskan untuk pergi ke mall terlebih dahulu.

Jaemin tidak bisa membantah karena perjanjian mereka berdua.

"Bagaimana aku tidak mengoceh kalau cara menyetirmu sangat tidak baik untuk keselamatan nusa dan bangsa!" Protes Jaemin yang masih saja membahas masalah cara menyetir Renjun.

Bagaimana tidak memprotes, kalau cara menyetir Renjun seperti cara Renjun balapan.

Renjun terus menginjakan pedal gasnya, seakan tidak ada rem di mobil milik Jaemin. Disepanjang jalan juga banyak yang meneriaki serta memaki Renjun karena cara menyetirnya. Untung saja di sepanjang jalan tidak ada polisi.

"Ya tapikan kau selamat sampai tujuan. Gaada yang lecet kan?!" Protes balik Renjun.

"Iya aku tau. Tapikan--"

"Bisa diam tidak?! Disini aku ingin bersenang-senang, bukan ingin mendengar ocehanmu!" Potong Renjun, menangkup mulut Jaemin yang terus mengoceh.

"Arraseo! Lepaskan tanganmu!" Final Jaemin.

"Kau mau makan apa?" Tanya Jaemin.

Renjun berfikir sejenak. "Kau yang akan membayarnya kan??" Tanya Renjun, menatap Jaemin dengan aegyo andalannya.

"Baiklah. Aku yang membayar." Ujar Jaemin.

Renjun tersenyum senang. Dirinya langsung menarik tangan Jaemin menuju restaurant pizza.

Sampai di restaurant pizza, Renjun dan Jaemin langsung duduk di tempat yang telah di tunjuk pelayan. Renjun juga langsung memesan makanan yang tidak bisa dibilang sedikit.

"Kau bakalan habis?" Tanya Jaemin.

Renjun terkekeh terus menggelengkan kepalanya.

Jaemin mendelik. "Terus siapa yang akan menghabiskan makananmu?" Tanya Jaemin.

"Tentu saja kau! Bukankah aku sudah bilang kepadamu bahwa jangan ikut memesan? Gunanya aku membawa kau kesini untuk apa?" Seru Renjun dengan sangat enteng.

Helaan nafas kasar keluar dari hidung Jaemin. Jaemin hanya menggelengkan kepalanya pasrah.

"Eum Nana. Kenapa kau mau menjadi mentorku?" Tanya Renjun, menatap Jaemin penuh penasaran.

"Karena disuruh." Jawab Jaemin tanpa berfikir terlebih dahulu.

Renjun mendelik. "Eoh! Jangan berbohong kepadaku!" Sentak Renjun tak percaya.

"Untuk apa aku berbohong kepadamu. Apakah dengan cara membohongi-mu, aku mendapatkan keuntungan? Uang misalnya." Sahut Jaemin.

Renjun diam. Kalau dipikir-pikir, omongan Jaemin ada benarnya juga. Untuk apa dia berbohong. Tidak ada gunanya juga.

"Kenapa kau mau disuruh?" Tanya Renjun lagi.

"Karena aku seorang murid yang harus patuh akan perintah guru." Jawab Jaemin.

"Kau bodoh." Sarkas Renjun.

Jaemin mendelik tak percaya. Dirinya dikata bodoh? Heol! Padahal Jaemin sering memenangkan lomba. "Aku bodoh?" Tanya Jaemin memastikan dan dibalas anggukan mantap oleh Renjun.

"Kau manusia bukan hewan. Hewan saja tidak mau apabila di suruh oleh manusia. Jangankan disuruh manusia, disuruh teman seperhewanan-nya saja mereka tidak mau. Masa kau yang notabennya manusia, mau di perintah manusia lainnya." Jelas Renjun.

HUANG RENJUN - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang