Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶︶༉‧₊˚.
˚ · . [𝓥𝓲𝓼𝓲𝓸𝓷]
✧ ˚ · .
┊ ┊
˚ ༘♡ ⋆｡˚ ꕥ ꕥ
“𝚂𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚠 𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚒𝚗𝚝𝚎𝚛, 𝚌𝚞𝚖𝚊....” ― 𝙴𝚕𝚊𝚛𝚊
•───────•°•❀•°•───────•
"Kakak tidak perlu ikut andil pada penyerangan pertama, karna itu hanyalah sebuah tipuan..."
Mereka berdua terkejut setelah mendengar perkataanku, aku hanya tersenyum melihat ekspresi terkejut mereka
"Tipuan? Apa maksudmu putri.." *ayah
"Seperti yang kubilang tadi, pada penyerangan pertama hanyalah sebuah jebakan untuk menggoyahkan pasukan militer kita,
Karna tujuan awal penyerangan itu tak lain untuk menjatuhkan putra mahkota."
Kini tak hanya ayah dan kakak yang terkejut, semua orang yang berada dalam ruang singgasana terkejut terlebih Adelia yang sebentar lagi mau pingsan mendengar pernyataanku
Tentu saja mereka semua terkejut karna selama ini aku putri tunggal kekaisaran Chantrea terkenal pendiam dan patuh tidak pernah berbuat aneh-aneh
Tapi tidak mulai saat ini
"Atas dasar apa kamu bicara seperti itu, apa kamu ada bukti atas perkataanmu itu?"
"...."
LHA IYAK GW LUPA CARI ALASAN DARIMANA GW TAHU ADA JEBAKAN DI PENYERANGAN PERTAMA (ノ｀Д´)
Aku bodoh sampai lupa pada point terpenting itu, seketika aku sweatdrop mencari jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan kakak
"Putri?"
"Ah iya?" Aku menatap mata ayah yang mulai menyipit melihatku
Aku tidak punya pilihan lain selain meyakinkan ayah dan kakak, aku harus memilih kata yang bisa menguatkan pernyataanku
"Kali ini percaya padaku ayah, aku memiliki firasat aneh tentang penyerangan pertama, dan lagi bukankah masih terlalu awal jika putra mahkota langsung turun pada penyerangan pertama?"
Melihat ayah yang hanya menghela napas dan bersandar di singgasana nya menunjukkan aku gagal meyakinkan ayah
Sudah kuduga ini takkan berhasil, rencana pelarian terhebat apanya langkah awal saja sudah gagal
