If Only You ....

Prolog

Seorang gadis sedang menyapa para penggemarnya melalui siaran langsung. Sembari memakai perawatan rutin di wajahnya, dia membaca beberapa komentar yang masuk.

“Gimana caranya dapat beasiswa kuliah di Korea, Kak?” Gadis itu menajamkan penglihatannya demi membaca komentar tersebut. Sebenarnya dia membutuhkan kacamata untuk membaca, tapi dia tak memakainya karena baru saja memakai masker wajah. “Kayaknya udah sering aku bahas soal beasiswa. Coba cek video youtube-ku yang judulnya; Rahasia Bisa Kuliah di Negeri Ginseng. Aku cerita lengkap di sana,” jawabnya sembari mengoleskan cairan dari bungkus maskernya ke leher dan kedua tangannya.

Komentar yang masuk semakin banyak, gadis berambut gelombang yang diikat cepol itu sedikit kewalahan untuk membacanya satu per satu. Jadi, dia hanya membaca beberapa saja.

“Kakak sudah makan?” bacanya setelah mengoleskan pelembab bibir. “Sudah, dong. Kan sudah jam sembilan di sini. Di Jakarta masih jam tujuh, ya?”

Melakukan siaran langsung seperti sekarang dapat mengusir rasa sepi yang sering dia rasakan di tanah rantau ini. Terhitung dua tahun lebih dia tinggal di negeri orang. Menuntut ilmu demi mendapat gelar strata 2 di jurusan bisnis internasional.

Di tahun pertama, dia hanyalah masiswa penerima beasiswa biasa yang senang membuat video untuk di unggah di youtube. Namun siapa sangka, akhir-akhir ini dia mulai dikenal di negaranya. Terutama di kalangan pencinta drama Korea dan kpop idol.

Itu semua berkat salah satu videonya yang viral. Gadis itu tak sengaja merekam seseorang yang diduga personil dari boyband nomor satu di Korea. Dari yang biasa videonya hanya ditonton oleh ratusan orang, meningkat drastis menjadi puluhan ribu, bahkan ratusan ribu. Begitu pun pengikutnya, yang semula berjumlah dua ribu menjadi 127 ribu sekarang, dan masih terus bertambah. Hal ini juga berdampak pada akun media sosialnya yang lain, membuatnya mulai menerima jasa endorsemen.

“Kak Di punya pacar?” Gadis berusia dua lima tahun itu tertawa saat membaca komentar tersebut. Dia tahu betul, saat memutuskan mengekspos kehidupannya di media sosial, maka privasinya akan menjadi konsumsi banyak orang. Dia ingin menjawab jujur, tapi rasanya sangat riskan. Dia belum sanggup menanggung segala risikonya. “Belum. Mau cariin?”

Setelah menjawab pertanyaan yang sempat membuatnya mati gaya, dia kembali tertawa. Kali ini karena ada beberapa komentar yang menurutnya lucu. Saking asyiknya, dia sampai tak menyadari ada seseorang yang sedang memasukkan kode pin pintu unitnya, dan langsung menyelonong masuk begitu saja.

Gadis itu langsung memekik kaget sembari beranjak ke arah seseorang yang memakai masker dan topi hitam, begitu orang itu ikut masuk ke dalam siaran langsungnya setelah melewati lemari sepatu yang terletak di depan pintu unit.

“Ya! OPPA!” Gadis itu mendorong seseorang itu kembali ke dekat pintu.

“Kenapa?” tanya seseorang itu yang ternyata seorang pria dalam bahasa Korea.

“Aku sedang siaran langsung, dan Oppa masuk ke dalamnya tadi.” Gadis itu berusaha menahan suaranya agar tak sampai ke ponselnya yang terletak di meja belajar.

“Aku pikir ada apa.” Si pria tampak santai. Sangat berbanding terbalik dengan si gadis yang tampak begitu panik. “Aku memakai masker dan topi, mereka tak mungkin mengenaliku.”

“Oppa lupa menggemarmu seperti apa? Jangankan Oppa sudah memakai masker dan topi seperti sekarang, hanya memperlihatkan jari telunjukmu saja mereka akan langsung mengenalimu.”

Gadis itu frustrasi memikirkan bagaimana caranya menjelaskan kejadian barusan pada para pengikutnya. Dia beberapa kali mengusap wajah dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Sementara itu, sesuai dugaan, para penggemarnya mulai menebak siapa pria yang baru saja masuk ke unitnya tanpa perlu dibukakan pintu itu. Dan tebakan mereka serentak sama semua.

“Itu Suga BTS, kan?”

Mkq, 14 Juli 2021

💜💜💜

Gimana-gimana plolog-nya? Kepo gak sama kelanjutannya? Kalau ada typo atau kejanggalan dalam cerita, jangan ragu buat kasih kritik dan saran, ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian.

Purple u, Gaes💜
Ancha Septya