Cerita ini aku dedikasikan untuk laki-laki tersayanku yang sejauh ini di tahun ketiga sudah dengan behebat sekali berjuang melawan penyakit itu, (Cancer Linfoma N.H)
Waktu berjalan begitu cepatnya, cerita kita mengalir bagaikan air. Perdebatan kecil yang sering terjadi menjadi bumbu-bumbu manis dalam perjalanan kita. Tak terasa 7 bulan sudah kita bersama, banyak perubahan yang terjadi. Ternyata benar, setelah melewati banyak kesulitan bersama cinta itu semakin kuat layaknya cintaku untukmu yang selalu bertambah besar setiap harinya. Hari-hari ini badanmu mulai kurus bahkan sudah kurus, aku tak lagi bisa mendengar suaramu karena kamu sudah sulit untuk berbicara. Aku merasa bersyukur karena sempat iseng-iseng merekam setiap moment kita berbincang walau hanya melalui telfon. Suara itu, suara yang aku rindukan. Suara tawa mu dan candaan mu yang selalu buatku tertawa konyol. Tahun ini 3 tahun sudah kamu benar2 berjuang dengan segala kesakitan yang menggerogoti tubuhmu. Setiap malam jujur saja aku selalu ketakutan dan mengalami gangguan tidur, aku selalu ingin berada di dekatmu menemani di setiap kesakitan yang menyerang setiap malamnya. Tapi lagi-lagi aku hanya manusia biasa yang lemah. Aku masih saja menangis mendengar suara kesakitanmu, aku masih saja menangis tiap kali mengingat cerita kita. Bahkan disaat kamu sudah kehilangan pekerjaan, berat badan, suara, aura, kekuatan, ruang gerak kamu masih mengatakan kalau kamu baik-baik saja. Laki-laki hebatku, kamu yang dari kecil sudah berjuang untuk hidup dan mimpimu. Masih kuingat dengan jelas bagaimana kamu bercerita bahwa sedari kecil kamu sudah berjuang untuk sekolah, membeli sepeda, bahkan kamu bekerja keras sendiri untuk mendapat gelar A.md mu. Aku bangga sekali menjadi orang yang bisa mendampingimu saat ini dan aku harap aku mampu mendampingimu sampai akhir perjuanganmu.
Akhir-akhir ini kamu selalu memintaku untuk tidak sendiri jika terjadi sesuatu denganmu, aku pasti akan lakukan apapun yang kamu minta. Kamu menyiapkan bayak barang2 mu untuk kamu kirimkan kepadaku, rasanya sakit sekali sulit menerima kenyataan. Kamu pernah berkata, jangan berharap keadaanku membaik setiap harinya, kenyataan nya keadaanku memburuk. Perlahan aku akan botak dan lumpuh. Disity air mataku pecah, aku berusaha mengusahakan yang terbaik untukmu. Aku ambil banyak kerja supaya kamu bisa bertahan lebih lama untuk menjalani kemo. Tapi lagi, gajiku tak seberapa. Apakah aku harus menyerah dengan keadaan juga sayang?

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu dan Cancer
القصة القصيرةIni kisahku, kata orang mirip banget sama drama. Aku sengaja nulis disini buat nginget hari2 ku dengan dia yang aku gatau sampai kapan, dia orang yang kucinta yang sedang berjuang dari Cancer Limfoma Non Hodgin Stadium 3.