Chapter 4

48 1 0
                                    

Aku terbangun dari tidur lelap ku, aku menyipitkan mataku memandang langit yang mulai gelap "astaga gue ketiduran!" teriak ku kaget. Aku memandang sekeliling "bisa-bisanya gue ketiduran disini, emang dasar kebo" gumamku dalam hati.

Kupandangi langit jingga, melihat matahari yang menyembunyikan dirinya di balik awan. Aku tersenyum melihat bunga warna-warni yang dirawat oleh Lifran, tempat ini.....bukan hutan, tepatnya taman.

Aku duduk memeluk lutut sambil menatap langit jingga sambil tersenyum, seketika aku langsung terdiam saat mengingat kenapa aku mengunjungi tempat ini. Annis, Wahyu....

Ku pejamkan mataku tanpa sadar air jernih menetes dari mataku, aku menangis dalam diam "bisa-bisanya gue se cengeng ini hahaha, kalo ketawan bang Digan gue pasti di jitak" gumamku dalam hati.

Wahyu's POV

Aku melirik jam di ponsel ku yang menunjukkan jam 4 sore, aku berjalan meninggalkan lapangan basket ini dan menuju rumah Freya "ah palingan dia udah maen sendiri" gumamku dalam hati.

Aku mengetok pintu. Tok..tok..tok,

"Assalamu'alaikum"

"Freyaaaaaa"

Ckreeekk... Pintu terbuka, mak Yati membukakan pintu

"Wa'alaikumsalam, ehh nak Wahyu, Freya nya mana?"

"Lah? Freya kan udah balik dari tadi mak? Aku aja ditinggal sendirian di lapangan"

"Allahuakbarrr, jadi Freya kemana? Aduh Gustiiii matilah akuuuu, kemana anakkuuu?"

"Tenang mak, aku bakalan cari Feya, mak doain aja ya"

"Iya..iya hati-hati ya nak"

Aku berlari menuju garasi dan mengambil motor Ninja ku, dengan segera aku melajukan motor ku.

"Duh Freya kemana sihhh, anjir nyusahin aja tu bocah" gumamku dalam hati.

Aku melihat Freya keluar dari sekolah sambil mendorong sepeda ku

"FREYAAAAAA!" teriakku, dia menoleh dan langsung membuang muka.

"Lo kemana aja anjerrrr?!"

"Jalan-jalan" jawabnya datar tanpa memandang wajahku

Cinta Atau Sahabat?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang