kenalan

6 4 1
                                    

Bertemu  kita kenalan dan selanjutnya proses untuk saling mengenal untuk jenjang pertemanan
                      -thamara tata
“ Namaku Putri al- maizain”- Putri
             
               *・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿ 

Putri pun melakukan kegiatannya merapikan bajunya dan menaruhnya dilemari  dengan malas-malasan, namun tetap saja hasil susunannya rapi. Setelah itu ia mengalas kasurnya dengan seprai berwarna merah dengan rapi, kasurnya adalah kapas dan dipanya besi bertinggat dua sedangkan lemarinya berwarna merah yang dikasih label

“ Putri Al- Maizain” namanya sendiri.

Setelah itu ia pergi ke kamar mandi untuk menaruh sabun dan embernya, disana ada bak panjang sekali dan diujungnya ada wc empat buah dan satu diujaung kiri buat ustdazahnya. Cukup untuk 30 orang dari asrama Sumayyah dan Hafshoh, solanya asrama itu Cuma dibatasi tembok saja namun kamar mandinya digabung. Terlihat dari pintu yang berada di depan bak panjang itu, Putri mencoba masuk keasrama tetangganya itu namun ternyata dikunci. Putri mencuci muka yang sembab itu lalu tiduran dikasur baru, tepatnya diatas. Dan akhirnya tertidur...

3 jam kemudian...

“ kring! Saatnya jam istirahat! It this time to break!” ucap bel moditor dengan lantang.

Ada yang rasanya nyaring sehingga membuat Putri terbangun dari alam tidurnya. Terbesit rasa heran melihat jam dinding yang mempel indah disana.

Kok jam segini masih istirahat bukannya pualng ya... kan bentar lagi mendekati waktu zuhur. Batin Putri heran melihat pukul 12.30 yang menunjukakn waktu zuhur, soalnya jam segini waktu Putri pulang sekolah saat di SMAnya dulu.

Ditambal lagi orang berhambuarn mesuk asrama bukannya ke masjid untuk bersiap-siap sholat .

“ Aneh!” ucap Putri menggaruk kepala yang tidak gatal.

Putri hanya diam memperhatikan orang yang masuk kedalam asramanya.
   
“Assalamu’alaikum!” teriak Salsa saat memasuki asrama.

Diikuti beberapa akhwat karana saat ini adalah waktunya ISHOMA. Putri  hanya diam dan duduk ditepi-tepi dipan. Saat Salsa berjalan, ia melihat sosok akhwat baru yang selama ini diterka-terkanya.

“Hy! Anak baru ,ya?” basa-basi Salsa duduk disamping Putri. Putri mengangguk cuek dengan ekspresi datar.

“Dari sekolah mana?” tanya Salsa penasaran.

“Dari SMA Jaya Indonesia, Jakarta Selatan,” jawab Putri seadanya.

"Wih... keren tuh dari Jakarta! Tapi, anak kota seperti anti kok bisa masuk pesantren? Kenapa gak di Jakarta? Kan banyak sekolah yang keren disitu.” Siram Salsa yang tidak secara langsung menyinggung perasaan Putri.

Iya! gue tau, tapi ayah gue yang maksa masuk kesini, klo ngak dipaksa mana mau gue masuk kesini... ketus Putri dalam hatinya.

Hening.

Putri diam sejenak. Dia diam bukan karena tidak tau mau menjawab apa, tapi dia diam untuk mengatur emosinya yang sudah berasap-asap. Mengingat kejadian dirumah saat ayahnya memaksana masuk kesini.
      
“Kenapa?” Tanya Salsa heran melihat Putri menoleh dengan senyum dipaksakan.

“Eng... gak ada!” jawab Putri singkat.

“ Ana pergi ya! Ada yang manggil!” pamitnya.

Salsa berdiri dan beranjak pergi saat ada orang yang memanggilnya. Putri merasa lega setelah sipenanya sialan itu lenyap disampingnya.

“Ah... sialan bener orang disini. Nanya mulu bikin bosan aja...” desis pelan Putri menahan emosinya.

Putri pun pergi ke lemarinya untuk mengambil mukenah, tapi ia melihat seseorang yang berada di samping lemarinya. Perempuan itu lucu dan imut sedikit lebih pendek dari Putri, yang sedang diam menyendiri di sudut itu. Entah kenapa Putri sedikit tergerak untuk mendekatinya, seolah ada magis yang di miliki perempuan imut itu.

Melodi Mimpi Sang Putri (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang