"Cinta ini membuatku gila. Aku kedatangan dia sang penakluk hati "
Cerita ini diambil berdasarkan kisah nyata
Kisah ini bermula pada saat aku berada di bangku SMP, masa dimana aku merasakan cinta pertama kalinya.
Oh iya sebelum aku melanjutkan semuanya, perkenalkan namaku Calla Orla, biasa dipanggil ola atau alla. Mungkin namaku terdengar sangat jarang dan aneh, namun Ibuku yang memberikan ku nama indah ini. Calla yang berarti "beauty" atau kecantikan, dan Orla yang berarti "golden princess".
Aku si sulung, dari 2 bersaudara. Adikku perempuan, bernama Nesta Elinor. Nesta yang berarti murni, suci dan bersih, sedangkan Elinor berarti cahaya yang bersinar.
Kulitku sawo matang, sedangkan adikku memiliki kulit yang terang.
Aku lahir dari keluarga yang damai dan harmonis. Keluarga ku juga tergolong strict, jadi aku tidak bisa bebas untuk melakukan segala hal yang ku inginkan. Ayahku bekerja sebagai karyawan swasta, dan ibuku bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Aku menyukai dan mendalami dunia per-makeup-an. Aku menyukai makeup semenjak SD. Aku juga melewati berbagai hujatan-hujatan namun aku tetap berusaha untuk menggapai apa yang aku mau.Oke, sekarang saatnya back to topic
Aku, sang gadis polos nan rajin sedang membaca buku didalam kelas. Kemudian aku mendengar langkah kaki yang mendekatiku.
"Woi! Ngapain sih belajar mulu?!"
Aku terkejut dan melihat sang pemilik suara tersebut. Ia bernama Dorian, lelaki iseng yang suka mengganggu ku.
"Apasih, jangan ganggu aku." Kataku dengan nada sedikit kesal.
"Ih yaampun sensi banget ya. Yaudah sana belajar lagi dasar rajin."
Dorian meninggalkanku sendiri dengan buku bacaan ku, dan perasaan aneh yang muncul saat dia datang.
~~~
Dorian selalu menghampiri dan mengganggu ku saat aku sedang belajar pada hari-hari berikutnya. Membuatku agak kesal namun aku menyukainya. Tepat pada saat kelas dipenuhi lautan siswa, Dorian menghampiriku dan berkata,
"Woy liat nih cewek gue! Rajin banget kerjaannya belajar terus."
Semua mata tiba-tiba tertuju pada ku dan sesaat kemudian aku kehilangan kemampuan untuk berbicara.
Aku tidak tahu mengapa aku mau menjadi kekasih Dorian. Hati ku tidak sepenuhnya bersamanya, namun mulutku berbicara lain.
###